[FF] I’m Not… _part 1


Tittle: I’m Not…

Author: AyouLeonForever

Main Cast: Lu Han, Choi Sang In (OC)

other cast: Find it by your self

genre: Romance

rating: PG 15

Disclaimer: EXO members belong to himself, parents, agency, and GOD.

Copyright: The story and OC pure from my imagination! No Copy paste without permissions!

warning: Kissing scene, Typo(s) every where

Sang In Pov

aku menatap BT semua teman sekelasku. Utamanya cewek-cewek. Aku heran, aku juga tidak percaya kenapa mereka bisa-bisanya sampai tergila-gila pada namja yang bernama Lu Han itu.

Baiklah… Lu Han itu tampan, dia cute, manis, lucu dan dia gentle. Tapi… apa kau masih menganggapnya begitu setelah kau tahu bahwa dia….

*Flash back

Aku mengantar Eonniku ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya. Suaminya sedang dinas ke luar kota,  aku jelas tidak tega membiarkan eonniku pergi sendiri. Apalagi kehamilannya sudah memasuki bulan ke tujuh.

Aku menunggu di luar, sementara eonniku memeriksakan kehamilannya di ruang khusus kandungan. Ini cukup membuatku bosan karena sejauh mata memandang yang terlihat adalah yeoja-yeoja dengan perut membuncit, membuat ku serasa sesak. Makanya aku memutuskan untuk meninggalkan koridor ini untuk sementara, aku akan kembali begitu memastikan eonni ku selesai diperiksa.

Aku memilih jalan-jalan dipekarangan rumah sakit. Setidaknya ada pemandangan yang sangat menarik selain berada di tengah-tengah orang yang sedang sakit. Kuhentikan langkahku di dekat sebuah bangku panjang di bawah pepohonan mapple yang sangat rindang di musim semi ini. Aku sangat mengagumi pemandangan ini, aku yakin pasien-pasien di sini akan segera sembuh kalau sering berada di taman ini.

Aku mengitarkan pandanganku ke seluruh penjuru, sampai berhenti pada satu titik. Ah.. sosok itu, aku mengenalnya. Dia teman sekelasku. Siswa terfavorit di sekolahku… dia Xiu Lu Han. Aku ingin menghampirinya, tapi langkahku terhenti begitu sesuatu yang sangat mengejutkanku terjadi tepat di depan mataku.

Lu Han berjalan menghampiri seseorang yang duduk di kursi roda dengan pandangan kosong ke depan. Seragam yang ia kenakan menandakan bahwa orang itu adalah pasien rumah sakit ini. Tapi bukan itu yang membuatku terkejut, tapi sikap Lu Han pada namja itu. Aku mengendap-endap ke belakang pohon mapple dan mengintip apa yang sedang terjadi, juga mendengarakan percakapan mereka.

Lu Han berdiri di belakang namja itu, kemudian memeluk pundaknya dari belakang “apa aku lama?”

Aku menelan ludah. Kenapa aku merinding dengan sikap yang ditunjukkan Lu Han? Ataukah namja yang sedang duduk di kursi roda itu adalah yeoja? Tapi… ciri-ciri fisiknya memang namja, aku bahkan bisa meihat jakun nya yang tajam di leher nya.

Lu Han berlutut di hadapan namja itu dan tersenyum “lihat apa yang kubawa. Es krim kesukaanmu. Tapi jangan sampai perawat melihatmu yah. Mau aku suapi?”

Aku membungkam mulutku, ya Tuhan… Lu Han… dia… dia

“bagaimana? Kau suka?” Lu Han masih terus berceloteh, dan namja di depannya itu tak pernah merespon. Aku bisa melihat dia memakan es krim yang disuapkan oleh Lu Han. “ah… maaf, bibirmu jadi belepotan” Lu Han menyeka bibir namja itu. Ugh… kenapa aku melihatnya begitu menjijikkan “hei… apa kau sadar? Semakin hari, kau semakin tampan, kau bahkan mungkin telah mengalahkanku. Kalau kau sembuh nanti, kau pasti akan terkejut melihat wajahmu di cermin”

Ya Tuhan… Kenapa Lu Han berbicara selembut itu kepada sesama namja???

“ah… aku tidak sabar sampai saat itu tiba. Saat kau sembuh dan kita bisa pergi bersama-sama lagi, aku akan membawamu kemanapun kau mau. Ah iya, dan aku tidak akan menolak kalau kau ingin tidur denganku setiap malam”

Cukup. Aku muak… ini pasti akan menjadi berita heboh di sekolah… Lu Han… the most wanted boy at school ………. is a GAY!!!!… how teribble…

Aku segera berlari meninggalkan tempat itu sebelum Lu Han menyadari keberadaanku. Ah… mulai sekarang aku tidak akan mau terlibat dengan namja homo sepertinya. Aku jijik….

***

Sekarang, aku harus menahan sabar begitu namja itu menghampiri bangkuku “Sang In –shii, aku ingin meminjam pulpenmu, boleh?”

Aku langsung menyodorkannya tanpa menoleh “ini ambillah” ucapku segera agar namja homo ini segera pergi

“terima kasih Sang In-shii, kau sangat baik” ucapnya kemudian kembali kebangkunya sendiri. Lu Han… kau sangat beruntung karena aku bukan yeoja yang suka membuka aib orang lain. Tapi kalau kau bertingkah, lihat saja, namamu akan hancur.

Kim chae rin teman sebangkuku menyikut lenganku “kau sedang ada masalah dengan Lu Han?”

Aku menoleh “masalah? Masalah apa? Oh iya, dan kumohon jangan membuat sebuah kalimat di mana namaku berdempetan dengan nama Lu Han…” balasku, iya sungguh, aku cukup jijik dengan pertanyaan Chae Rin, kesannya aku seolah ada hubungan dengan namja gay itu

“hum… ini bisa jadi alasan kenapa aku bertanya. Aku akui kau adalah satu-satunya siswi di sekolah ini yang tidak tertarik sama sekali pada Lu Han, tapi beberapa minggu belakangan ini keliahatannya sudah sangat parah, kau bukan hanya tidak tertarik padanya, tapi kau seperti membencinya”

“sudahlah… kuceritakan dengan cara apapun kau tidak akan mengerti, jadi diamlah”

Chae rin cemberut “kau juga sangat menyebalkan akhir-akhir ini”

“Chae Rin-ah…”

“nae…nae… arasso, aku akan diam”

Ah sial… karena Chae Rin mengajakku menonon DVD di rumahnya, aku sampai kemalaman begini. Ah… eonni pasti khawatir

Aku berlari ke halte bis. Ah sial… bisnya sudah datang.. “Tunggu…” aku berusaha mengejarnya, kalau aku tidak naik bisa itu, maka aku harus menunggu lagi,

Aku sudah hampir mencapainya, sialnya pintu itu sudah hampir tertutup. “tunggu” aku melompat, dan berhasil menapak ditangga bis, sialnya bias itu sudah bergerak, membuat tubuhku limbung ke belakang. Aku berusaha meraih apapun yang terjangkau dengan tanganku, tapi sial… tanganku yang berkeringat menggagalkan semuanya. Ah tamat riwayatku…

Tapi…

Eh… aku tidak terjatuh. Ada sesuatu yang menyangga pinggangku, kemudian seperti ada dorongan hingga tubuhku bisa berdiri tegap. Aku pun membuka mata dan…

Ha? “Lu Han?” pekikku tertahan. Kenapa namja homo ini ada di hadapanku sekarang?

“gwenchanayo?” lirihnya di hadapanku

“ah nae… nae…” aku berusaha melepaskan rangkulannya di pinggangku, aku merinding

“syukurlah, kau hampir saja celaka, kenapa kau nekat sekali”

“bukan urusanmu” aku tidak menggubrisnya, aku memilih tempat duduk yang kosong. Sialnya namja homo itu mengikutiku dan duduk di sebelahku. Aku merapat ke jendela, agar sebisa mungkin menciptakan jarak darinya

“kenapa kau pulang kemalaman?”tanya Lu Han

Kenapa namja homo ini bertanya terus? “aku ada urusan”

“sepenting itu sampai kau harus pulang malam?”

Aku jengah “kenapa tidak kau urusi saja dirimu, kau sendiri juga pulang kemalaman”

Lu Han tersenyum, yang biasanya akan meluluhkan hati para yeoja, tapi di mataku itu begitu mengerikan “aku juga punya urusan penting. Aku baru saja menemui seseorang”

Yayayayaya… aku tahu, pasti pasangan homonya “oh” aku jelas tidak peduli

“eh tanganmu…” Lu Han meraih tangan kiriku,  itu membuatku kaget dan refleks menamparnya. Lu Han terkejut bukan main, tapi aku lebih terkejut lagi. aku memang waspada terhadapnya tapi… aku tidak menyangka reaksiku bahkan sampai seperti ini.

Ah aku terlanjur menamparnya, sekalian saja kubentak “kenapa kau memegang tanganku?”

Lu Han mengelus pipi nya yang merah bekas tamparanku “itu… tanganmu lecet, sepertinya tergores”

Aku memicingkan mata, kemudian menatap tangan kiriku. Memang benar, ada goresan dan sedikit berdarah. Aku segera membuka tas tanganku mencari sapu tangan. Tapi tidak kutemukan, terakhir kuingat bahwa memang aku lupa membawanya karena buru-buru

“pakai ini” Lu Han menyodorkan sapu tangan berwarna ungu padaku

Aku menatap sapu tangan itu antara enggan dan…

“pakailah… ini bersih” lanjutnya

Baiklah… aku sudah sangat kejam, aku sudah menamparnya, dan kalau aku menolak mentah-mentah sapu tangan ini, itu artinya aku bukan manusia

“gomawo” ucapku kemudian mengambil sapu tangan itu dengan pasrah. Aku menyeka darah di tangan kiriku

“jangan lupa mengolesi obat pada lukamu”

“arasso… aku bukan anak kecil” aku memandangi sapu tangan itu, di sudutnya ada bordiran huruf, sepertinya inisial nama. HunHan… bukankah lamanya Lu Han? Kenapa HunHan? Ah… masa bodoh

Akhir-akhir ini Lu Han jadi keseringan mendekatiku, dan itu membuatku semakin muak. Lihat saja saat jam istirahat, dia langsung menghampiri bangkuku “mau ke kantin?”

“nae… waeyo?” tanyaku tetap tak sudi bertatapan langsung dengannya

“kita pergi bersama saja”

“aku pergi dengan Chae Rin, lagi pula kau ini aneh, apa kau tidak punya teman lain? Kenapa malah mengajakku?” aku membereskan bukuku dan bergegas meninggalkan tempat “Chae rin ah… cepat lah”

“kau duluan saja, aku sedang menyalin PR”

Ah sialan…

Lu Han menatapku sambil tersenyum. Dia pikir aku akan menerima ajakannya? No way

“Lu Han-shii, aku membuat bekal makan siang untukmu, terima lah”  aku mendengar salah satu siswi menawarinya. Kasihan sekali yeoja itu, mungkin dia akan mati kalau saja dia tahu bahwa namja yang dia sukai itu adalah seorang gay.

“gomawo… tapi aku tidak bisa menerimanya, aku akan makan siang di kantin dengan Sang In“ kudengar Lu Han menolak

Aku menoleh padanya “hya… siapa yang mau ke kantin denganmu?” protesku

Yeoja yang ternyata adalah Hye Min yang tadi menawari Lu Han bekal makan siang itu langsung melengos setelah meihatku “Lu Han-shii, lihatlah Sang In sangat kasar padamu, kenapa kau masih ingin bersamanya”

Lu Han tertawa kecil “karena aku menyukainya”

Pletaaaaarrrrrrrrrrrrrrrr

“Mwo???” pekikku

Kelas langsung heboh. Chae Rin yang tadi sedang menyalin PR hampir terjatuh dari kursinya dan langsung menghampiriku.

“Lu Han-shii… kau pasti bercanda” Hye Min tampak tidak terima, siswi yang lain ikut mengerumuni kami

“aku tidak pernah bercanda untuk hal yang cukup serius. aku menyukai Sang In” Lu Han masih menjawab dengan senyum mengambang di bibir tipisnya

“tapi Sang In sepertinya tidak menyukaimu”

Lagi-lagi Lu Han tersenyum “itulah alasan kenapa aku menyukainya”

Hye Min shock, ia hampir pingsan kalau saja Ah Young tidak menangkapnya.

“hya Lu Han-shii… jaga ucapanmu… kapan aku memberimu izin untuk menyukaiku?” bentakku jelas tidak terima. Ini adalah petaka, namja homo menyukaimu… apa masih ada  yang lebih parah dari ini?

Lu Han berjalan menghampirku, ia berdiri tepat di hadapanku, aku hendak bergerak muncur,tapi bangku di belakangku membatasi pergerakanku, terlebih Hye Min berdiri di sebelahku alhasil ruang gerakku terbatas “sejak kapan menyukai seseorang harus minta izin dulu?”

Aku merasa tertikam dengan kata-katanya. Dan aku baru menyadari ketololanku. Tapi percayalah, kata-kata itu keluar karena aku terlalu shock. Aku jelas tidak mau terlihat bodoh di hadapannya “dalam kasus ini harus, karena yang kau sukai itu adalah aku” tantangku, jujur aku hendak muntah mengatakannya

“dengan kata lain, kau menempatkan dirimu sebagai yeoja yang cukup istimewa ketimbang yang lain, begitu?” Lu Han melipat tangan di dada.

Astaga… sejak kapan namja ini bisa melawan? “lalu kenapa? Itu hak ku”

“inilah alasan kenapa aku menyukaimu… kau berbeda”

Kurang ajar. Apa maksudnya dia mengatakan itu? Ah tidak… pasti dia menyejajarkan posisiku dengan pasangan namja homonya. ANIIIIIYYYYAAAAAA….

“kalian cocok. Menurutku sifat gentle Lu Han bisa meluluhkan hati Sang In yang sekeras batu ini” tutur Chae rin membuatku shock.

Aku menoleh padanya dan membelalak “apa kau gila???”

“Sang In-shii… jadilah yeojachinguku” lanjut Lu Han

Katakan ini mimpi, katakan kalau kiamat sedang terjadi. Aku memang berkhayal akan di tembak oleh seorang namja keren… tapi bukan namja homo. Aku memegangi kepalaku yang serasa hendak pecah “berhentilah membuat lelucon, kau semakin membuaku muak”

Lu Han jadi gelagapan “lelucon? Aku menyukaimu… dan itu serius, bukan lelucon”

“TAPI AKU MEMBENCIMU…. JEONGMAL SHIREOYO…. ARASSOYO!!!!!” bentakku akhirnya. Aku hendak beranjak tapi Lu Han mencekal tanganku

“bisa aku tahu alasannya? tidak masalah kalau kau tidak ingin jadi pacarku, tapi… kalau kau bilang kau membenciku, aku harus tau alasannya” tegas Lu Han

Oh…. Jadi dia mau aibnya terbongkar “kau serius ingin tau alasannya?” tantangku sambil tersenyum licik

“nae… aku sangat ingin tahu”

Aku menghembuskan nafas “alasannya, adalah … aku hanya menyukai namja normal. Bukan namja yang punya kelainan seks”

*pletaaaarrr

Situasi kelas langsung heboh. Semua siswa yang ada di situ kontan membelalak padaku dan Lu Han secara bergantian

“apa maksudmu?” Lu Han langsung melepas cekalannya dan bergerak mundur ke belakang. Bisa kulihat dia shock, saat aibmu terbongkar, kau jelas akan memasang tampang shock bukan… itulah ekspresi Lu Han sekarang

“kurang jelas? Atau aku harus memakai kalimat yang lebiih sederhana?” aku tertawa “dengar… aku tidak menyukaimu, karena kau adalah GAY”

PLAAAKK

Aku ditampar… pipiku ditampar oleh tangan seorang namja “Hya… namja macam apa kau???”

Lu Han hanya menatapku tajam “hati-hati dengan ucapanmu sebelum kau mengeluarkannya. Entah bukti apa yang kau punya sampai kau mengataiku seperti. Tapi cam kan baik-baik… seorang pria normal yang kau katakan Gay, akan bereaksi seperti ini” Lu Han pergi meninggalkan kelas yang gaduh. Kurang ajar…

“Xi LUHAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAANNNNNNNNN JEONGMAL SHIREOYO….”

***

Lu Han POV

Aku menatap replika wajahku di cermin. Entah kenapa aku sangat membenci wajah ini… aku sudah tidak punya keberanian lagi memperlihatkan wajah ini kepada semua orang.

Choi Sang In… awalnya kupikir kau berbeda dari yeoja-yeoja centil yang selama ini kukenal. Hanya karena kau adalah satu-satunya yeoja yang tidak sudi memandangku, bahkan sebelah matapun tidak, kupikir karena kau istimewa… sayangnya… prasangkaku justru lebih buruk dan tidak pernah terpikir olehku. Choi Sang In… kau…

Aku keluar dari toilet yang berada di dalam kamar perawatan Se Hun. Aku menghampirinya, menggeret kursi hingga bisa duduk di sebelah tempat tidurnya.

Aku menatap wajah Se Hun yang sedang tertidur pulas. Akhir-akhir ini waktu tidurnya sudah cukup teratur, setidaknya ini akan membantu proses pemulihannya. Ah…Untung saja hari ini hari minggu, jadi aku tidak perlu pusing mencari alasan untuk tidak pergi ke sekolah. Itu akan kupikirkan besok. Yang ingin kulakukan sekarang adalah merilekskan pikiranku.

Aku membetulkan selimut Se Hun dan meninggalkannya yang sedang tertidur di kamar rawat inapnya. Aku memilih berjalan-jalan di pekarangan rumah sakit yang tidak pernah membuatku bosan dengan pemandangannya. Kepenatanku sedikit terbayar, ini cukup membuatku tenang.

“aduh…”

Aku terkejut. Aku menoleh ke belakang, dan kulihat seorang yeoja yang sedang hamil mengeluh kesakitan sambil memegangi perutnya. Dia hanya sendiri, ya ampun… di mana suaminya.

“anda tidak apa-apa?” aku menghampiri yeoja itu dan membantunya berdiri

Yeoja itu mengangkat wajah. Eh… dia masih muda, mungkin hanya berbeda beberapa tahun denganku “nae… perutku hanya kram… ini sering terjadi  kalau aku kelelahan”

“ng… suami anda di mana?”

“sedang dinas ke luar kota, tapi hari ini dia akan kembali”

Aku membantu yeoja itu untuk duduk di bangku taman “anda sendirian saja?”

“ani… aku bersama yeodongsaengku, dia sedang menebus obat di apotek” yeoja itu tersenyum. Oh Iya, ada yang bilang yeoja yang sedang hamil, wajahnya akan berseri, dan benar saja… noona ini wajahnya berseri. “oh iya… sampai lupa, terima kasih sudah membantuku. Siapa namamu?”

Aku tersenyum “Lu Han… Xi Lu Han”

Noona itu mengerutkan kening “sepertinya aku pernah mendengar nama ini di suatu tempat, tapi lupakanlah. Perkenalkan, aku Lee Eun Yoo, bangapta Lu Han-shii”

“nae… bangapseumnida Eun Yoo noona”

Eun Yoo noona tersenyum “sopan sekali” ia mengelus puncak kepalaku. Ah … kenapa aku justru teringat mendiang eommaku “kau di sini… menjenguk teman yang sakit?”

“ah nae… itu,__”

“eonni… ini obatnya” suara seorang yeoja membuat ucapanku terpotong suaranya amat sangat familiar “mian lama, petugas itu lamban seka__” suara yeoja juga terpotong, saat aku menoleh, mata kami bertemu. “KAU????”

aku mengabaikannya, aku kembali manatap Eun Yoo noona “sepertinya dongsaengmu sudah datang, sebaiknya aku pergi, jaga diri baik-baik yah noona”

“eh nae… gomawo, kau juga jaga diri baik-baik” balas Eun Yoo noona sangat ramah, berbeda 180 derajat dengan adiknya.

Aku berdiri, berjalan, bahkan melintas tepat di sebelah Sang In. ah sial… kenapa setiap aku berada di dekat yeoja ini aku tidak bisa mengontrol detak jantungku. Bahkan setelah dia mengataiku GAY di depan orang banyak… kekagumanku pada yeoja ini tidak bisa luntur… kalau aku bisa meminta sesuatu agar dikabulkan. Selain aku akan meminta kesembuhan Se Hun, aku juga akan meminta agar perasaanku pada yeoja ini bisa lenyap.

Choi Sang In… kalau saja aku tidak menyukaimu… kau pasti akan bertemu dengan kehancuranmu …!

Sang In POV

Aku menatap kepergian namja homo itu dengan emosi menggebu-gebu. Apa yang sedang ia rencanakan? Kenapa dia mengobrol dengan eonniku?

Aku segera menyerbu eonni dengan pertanyaan “Eonni, kau kenal namja tadi? Apa saja yang dia bicarakan? Apa dia berbuat macam-macam? Apa kau diapa-apakan?”

Eun Yoo eonni menatapku heran “dia temanmu?”

“nae… ah maksudku bukan… ayolah eonni, jawab pertanyaanku”

“eonni tidak mengenalnya, kami hanya mengbrol biasa karena tadi dia menolongku saat perutku terasa keram dan tidak bisa bergerak”

Aku menghembuskan nafas lega “syukurlah kalau begitu”

“sepertinya… ada sesuatu diantara kau dengan namja cute itu”

Aku melengos “fitnah… lagipula, jangan tertipu dengan tampangnya” aku melirik ke sana kemari kemudian membisikkan sesuatu pada eonni “dia Gay”

“MWOOO???” pekik eonni tidak percaya “fitnah…”

“bukan, itu fakta, aku melihatnya sendiri bermesraan dengan kekasih namjanya di sini, di tempat ini juga. kekasih namjanya sedang sakit. Makanya dia sering menjenguknya”

Eonni menatapku ragu

“sudahlah eonni, jangan membahas namja aneh itu lagi, ayo kita pulang” aku membantu  eonni berdiri. Ya Tuhan… perutnya semakin besar, ini sudah masuk bulan ke sembilan. Dan suaminya sering ke luar kota. Kasihan eonniku.

Kakak iparku, Baek Hyun oppa sudah pulang. Itu artinya aku sudah bisa pergi kemana-mana tanpa perlu mengkhawatirkan kondisi eonni yang sendirian di rumah. Saat pulang, Baek Hyun oppa langsung mencari istrinya, belum melepas sepatu dia langsung masuk ke dapur dan menghambur ke pelukan eonniku. Beruntung tidak terjadi apa-apa pada kandungan eonniku. Hahahahaha… Baek Hyun oppa pasti sangat merindukan istrinya.

“eonni, oppa, aku ke rumah Chaerin dulu yah… ada yang ingin kuambil di rumahnya, dan sepertinya aku akan menginap” pamitku. Aku sengaja memberi alasan seperti itu karena aku tahu mereka juga butuh waktu berdua.

“kenapa harus menginap?” eonni seperinya tidak mengizinkan

“ada tugas berkelompok yang harus kuselesaikan, aku sekelompok dengan Chaerin” balasku lagi. kulihat Baek Hyun oppa mengangguk-angguk kepadaku.yayayaya aku mengerti, Baek Hyun oppa ingin berduaan saja dengan istrinya malam ini.

“tapi kenapa harus menginap sih?”eonni tetap tidak mengizinkan

Baek Hyun oppa tampak mengeluh “yeobo, Sang In itu kan masih muda, kau jangan terlalu mengekangnya. Lagipula dia juga sangat jarang berkumpul dengan temannya karena harus menjagamu” Baek Hyun oppa berhenti sejenak karena eonniku menatapnya tajam “ara…ara… selebihnya memang salahku karena terlalu sering meninggalkanmu. Sang In sudah berjasa menggantikan tugasku menjagamu, jadi sesekali izinkanlah dia melakukan hal yang dia inginkan. Aku percaya pada Sang In. dia anak yang bisa dipercaya”

Eonni menatapku masih ragu.

“ayolah eonni” pintaku

Eonni menghela nafas “arasso… arasso. Pergilah, tapi ingat, jangan keluyuran ke tempat-tempat yang aneh, hanya dirumah Chaerin, arasso!”

“nae eonni, arassoyo… gomawo… saranghae” aku memeluk eonniku, sementara aku bertos ria dengan Baek Hyun oppa. bisa kulihat dia mengucapkan kata gomawo dengan isyarat tanpa suara. Aku jadi tertawa, walaupun masih muda, aku juga tahu perkara seperti ini. Jadi aku bisa paham situasi.

“mian… aku sedang tidak di rumah, aku masih dalam perjalanan pulang dari Busan. Mungkin tiba tengah malam, kenapa kau tidak menelponku sejak awal?” sahut Chaerin saat kutanyakan keberadaannya Via HP

“yaaahhh… lalu aku harus ke mana sekarang? Sekarang masih jam 5. Kalau aku menunggu terus di depan rumahmu, aku akan disangka pencuri oleh tetanggamu”balasku pasrah sambil menatap lemah pagar rumah Chaerin yang terkunci rapat

“mian…mian… lagipula kau aneh sekali, aku tahu kau ingin memberikan waku pada eonni dan kakak iparmu untuk berduaan, tapi rencanamu tidak terorganisir, jadinya kau kan yang terlantar sekarang”

“aku mana tau kalau kau tidak di rumah…”

“mianhae… lalu kau mau ke mana?”

“molla… sekarang ini hanya kaulah temanku. Seluruh siswi di kelas kita kan membenciku sejak kejadian itu”

“sudahlah, lupakan hal itu. Lu Han juga kelewatan karena memaksamu memberikan alasan. Aku masih tidak percaya kalau dia itu Gay”

“Chaerin-ah, kita sudah membahas ini ribuan kali, jadi kumohon berhentilah”

Chaerin malah tertawa “arasso…”

“ya sudah… aku akan jalan-jalan dulu. Kalau kau sudah sampai, telepon aku yah”

“nae… semoga aku tiba di rumah tidak terlalu larut malam”

Aku melirik jam tanganku, sudah setengah 8 malam dan aku masih keluyuran tidak jelas. Aku sudah mengunjungi Mall, memasuki tiap stand tanpa membeli apa-apa, dan hasilnya tetap tidak jelas begini, sekarang aku justru berjalan di atas trotoar yang sepi. Eonni… Oppa… ini semua demi kalian,… suatu saat aku akan menuntut.

Tes…tes…tes…. BYUUUUUURRRRRRRRRRR

Kyaaaaaa….. sial sekali hari ini… kenapa mesti hujan deras?????

Aku berlari mencari mencari tempat berteduh, ah sial… aku terlanjur basah kuyup. Pemilik café itu pasi akan mengusirku kalau aku nekat masuk. Akhirnya aku memilih berteduh di sebuah gang sempit yang kebetulan ada papan reklame beratap hingga aku bisa berteduh.

Ah siaaallll…. Langitnya begitu mendung, hujannya pasti akan lama. Bagaimana nasibku sekarang???

“agashi… sedang apa sendirian di situ?” terdengar suara berat seorrang namja

Aku menoleh dan… Oh Tuhan… nasib tragis apalagi yang akan menimpaku. Seorang namja yang berjalan sempoyongan mendekat ke arahku, dari ciri-cirinya nama ini pasti mabuk. Aku buru-buru merogoh tasku mencari HP…

“Kyaaa… kenapa mati???” pekikku panik. HP ku pasti rusak karena air hujan.

“agashi… kenapa berteriak… temani Oppa sebentar yah” Namja itu sudah berdiri di hadapanku. Aku gemetar bukan main, di saat seperti ini seharusnya aku lari. Tapi yang terjadi aku justru mematung dan tidak bisa bergerak

“kumohon jangan ganggu aku” hanya lirihan bodoh yang keluar dari mulutku. aku terlalu takut, aku bahkan sudah menangis histeris

“jangan takut agashi, oppa akan bersikap lembut padamu”

“Kyaaa…” pekikku begitu namja mabuk itu membelai rambutku. Aku memberontak sekuat tenaga. Tapi apalah artinya??? Kekuatanku melawan namja ini sama seperti kecoak melawan godzilla.

“agashi, tenanglah… oppa akan lembut kok” namja mabuk itu mulai menyentak tanganku yang menghalanginya. Dengan kasar ia menyobek kemejaku

“kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…..”Ya Tuhan… tolong selamatkan hidupku.

BUGH….!

Aku tersentak, dan luruh ke tanah. Namja itu sudah terlepas dariku. Aku tidak bisa fokus dengan pandanganku karena air mataku menumpuk di pelupuk mata. yang bisa kusaksikan secara samar adalah sebuah pergulatan sengit. Namja mabuk tadi di hajar habis-habisan oleh seorang namja yang kukira malaikat… sampai ketika namja mabuk itu meminta ampun dan pergi dengan terhuyung-huyung di tengah hujan deras…

“gwenchanayo??” ah suara itu… aku mengenalnya…

Aku tidak bisa menjawab. Tenggorokanku terlalu sakit dan aku hanya bisa menangis. Aku menyilangkan kedua tanganku di depan dada karena kemejaku robek.

“kenapa kau bisa sampai ada di sini?” tanya namja itu lagi. ia melepas jacketnya dan memakaikannya padaku. Walaupun jacketnya juga basah kuyup, tapi tujuannya memang jelas unuk menutupi bagian dadaku yang terlihat. “hey… kau baik-baik saja? tenanglah, semua sudah berakhir” ucapnya lagi. bisa kurasakan kedua ibu jarinya mengusap air mataku hingga pandanganku kembali jelas…

Walaupun tidak melihatnya, dari suaranya saja aku sudah tahu bahwa namja ini adalah… Lu Han!

“kau bisa berdiri? Kuantar kau pulang yah!” Lu Han sudah siap membantuku berdiri tapi aku menangkap tangannya.

Aku menggeleng kencang “andwae… aku… tidak ingin… eonniku melihat keadaanku… yang sekarang. …Dia pasti shock… aku… tidak ingin… terjadi apa-apa… dengan… kandungannya” tuturku terbata-bata karena isakan tangis

Lu Han terdiam… ia menatapku “apa kau tidak takut ikut dengan namja Gay ini?” lirihnya entah menyindirku atau menggodaku.

Aku menunduk.

“sudahlah…” Lu Han menyelipkan tangannya di kedua lipatan lututku, dan satu tangannya lagi merengkuh punggungku. Ia menggendongku menuju mobilnya. Dan sial… aku tidak bisa melakukan apa-apa selain menyembunyikan semburat merah di wajahku.

TBC.

32 respons untuk ‘[FF] I’m Not… _part 1

  1. huhahhahahha,,,yang bikin ngakak n g bisa konsen,,aq nyadarnya nama oennienya nama authoe trus suaminya bakkie,,,badala,,impian bgt ya thor,,,kkekkek,,,krna udah biasa baca epep hunhan,,,pikiranya aneh2 dulu,,,efek pecinta hunhan,,,tp disini dia normal,,pasti kalo g adiknya sapanya gthu si sehun,,yakan,,nebak2 g jelas,,

  2. Itu luhan gk bnrn gay kn ? Psti sehun cuma dongsaeng’a doang. Tp msa smpe ngbwt nama hunhan di sapu tangan’a? *penasaran aq ih

  3. author-nim.. Ini ff pertama yg aq baca yg straight, luhan castnya lagi, haah~ gegara galau antara hunhan or baekyeol.. Lg nyari chemistry ni aq.. Um.. Luhan dsni bkan gay kan? Hehe *lirik L&P, amaterasu* Sehun siapa’a? Eeetapi itu lee eun yoo n byun baek hyun ud nikah y? Ud lahir blm? Anknya laki2 or perempuan? Hahahaha, sumpah lagi galau malah ngakak sndrian diangkot pas part ini aiiih author-nim bisaaa aja ni ngaduk2 perasaan aq, aq jatuh cinta deh ama ni wp kyaaaaa GOMBAAAL, tp SERIUSAN deh, ok dri pda g jelas trus author-nim mual2 krn kegajean aq ini.. Next part di protek krn ratingnya 17+ y? Um, tar aq pm ya, AUTHOR FIGHTIIIING.. Ff nya KEREEEN.. ^^9

  4. What Luhan oppa Gay. omaygot

    asdfghjkl;’tdhsfuskd,f

    tak bisa diungkapkan kekekeeee………… mending ma aku aja…

    heheeee… aku mau lanjut ke Chap 2nya ah….

    nie FF Straght pertama yang aku baca di WP ini setelah FF avanger Fault sama Sequelnya yang terakhir dipasworrd

    berhubung saya Readers baru yang baru buka pas sekarang banget….
    jadi gak tau paswordnya+aku gak punya pulsa buat sms minta Pass.. T_T

    terus berkarya ya Thor

    Fighting……..

  5. Kyaa….!!! Luhan Gay….aigoo …pasangannya Sehun lagi ckckckckckkkkk

    Si bacon juga muncl Loh hihihihi…..Seru2 nie FF…..^_^

    lanjut baca ah……tuh kan aq makin demen maen ke Blog ini abis seru sih kyaknya FF nya…..wkwkwkwkwkkk

  6. emg ye dasar cewe, heboh aja gitu ada cowo gay…ujung2nya giliran ditolong lgs memerah tu muka….
    btw, disini ada eun yoo n baekki, masa dpnnya sweetest thing kah.???hahaha…tetep ya author namanya disempilin di ff…wkwk

  7. Knpa luhan jadi gay -___- knpa ga menyelidiki dlu.. Sblm tau bukti klo dy gay… Ahhhh luhan

    Pasti se hun jadi sahabat’y / hyung’y d next part’y deh, memalukan bgt d blng gay d kelas -_- apa lagi lu han jdi siswa fav wanita2.. Ckckck

    Aku next part ya thor 🙂 penasaran se hun jdi siapa si .. Smpe d blng gay mereka

  8. “sudahlah…” Lu Han menyelipkan tangannya di kedua lipatan lututku, dan satu tangannya lagi merengkuh punggungku. Ia menggendongku menuju mobilnya. Dan sial… aku tidak bisa melakukan apa-apa selain menyembunyikan semburat merah di wajahku.—– Suka banget part ini^^ Luhannya gentle sangat ^o^b

  9. ahayyy… akhir’y bca ff straight lgi yg cast’y Luhan..
    jiiiaaa…. Luhan suka bgt yak muncul disaat yg tpat,,bner” penyelamat..
    lgian cwek’y kok gk tanya dlu sih siapa si sehun,,maen nuduh aja klo Luhan gay u,u
    ohya thor,,anak’y dah lhir blom thor? cwe or cwo ? ciyeee akhir’y pnya anak jga sma ByunBaek.. ciicuiitt #gkpnting-,-
    yasudah.. sekian komentar dri saya,,keren ff’y.. ^^
    wassalam..

  10. Uwahhh thorrr…. so sweet bgt kkk 😀
    Gag relaaa luhan disebut Gayy, TT.TT

    uwahh disini ada eun yoo jadi kayak sekilas lanjutannya juga gitu ya thorr… muehehe 😀
    seneng bgt nama baekhyun disangkut pautkan kembali kkkkkk 😀
    aku next part ya thorr ^^ fighting buat authorr ^^

  11. kerennn bgd luhann disinii.. ga selemah biasanya.. hahayyy..

    iia aku yakin koq kamu bukan gay.. itu pasti salah paham..
    si sang in mah ada2 ajj dehh..
    marah sih marah pi ga usah depan kelas juga kali.. s

    lagian klo luhan gay trus kenapa si sang in marah iiyaa..(?)
    udahh ini mah suka jg sang in nya XD

  12. Luhannie-ku G..A..Y.. ??????

    Lelucon macam apa itu??! *berisik #digampar author~nim..

    Hehehe, mian kalau lebay banget commentny ya thorr..
    Abis gemes, masa Luhan dikira Gay ??
    Emang dia manis, cute dan mempesona(?) tp masa dituduh gay gitu ??
    Ckckck

    padahal Luhannie kan gentle banget.. Gahar banget.. Apalagi kalo pas…..*sensor*
    wkwkwkwk,

    oke, salam sejahtera ya thorr..
    Ketemu di comment2 selanjutny..^^

    annyeong~

  13. Kyaaa!!!! My luhan!! 😮 #didemo masa
    gay? Gay? Gay? Oh, yaudah, buat aja luhan ama sehun gay! 😀 wkwk..
    Jgn blg sehun itu adeknya Luhan? -,- *dhuaak, kecewa

    kasar bgt sih tu cewe! -,- tak wushu baru tau! -______-

    okeh, ja, teleport to the next chapt! 🙂

  14. Aku telat kagak min baca ff ini sekarang?? Biarlah terlambat, asalkan aku bisa tetep baca :p
    Luhan lucu banget itu mimin, waks. Luhan dikira gay yah. Duh, aku ikut prihatin. Anak seimut selucu Luhan dikira kek gitu. Hemh, okeh lanjut ke cerita. The most wanted, aku setuju di bagian itu. Dia juga most wanted di hatiku(plakk)
    Ohiya, min lupa yah kalo flashback end nya belom ada atau akunya yang ngebaca kata flashback end??? Aku jd bingung pas baca bagian itu. Tapi karena udah kebiasa baca ff mimin yg selalu bikin penasaran plus mumet gara konflik yang mbulet, jadi yah udah biasa kalo ada yg bikin mumet. Mimin pasti bingung baca komenku yah kkk~
    Ada temennya Sang In namanya Chae Rin, itu kaya nama dari salah satu novel yang pernah aku baca min. Novelnya itu berlatar Korea. Aku kurang suka karakter tokoh itu di novel, jadinya yah pas baca nama Chae Rin di ff mimin ini bikin aku keinget Chae Rin di novel temenku itu(biasalah min, kan novelnya minjem :D). Aku mulai curhat lagi yah min, maklumlah aku jadi seneng komen smbil curhat kek gini pas baca ff mimin ALF.
    >> Lu Han tersenyum, yang biasanya akan meluluhkan hati para yeoja, tapi di mataku itu begitu mengerikan “aku juga punya urusan penting. Aku baru saja menemui seseorang” <> “Sang In-shii… jadilah yeojachinguku” lanjut Lu Han << aku gabisa terimaaaaa(lihatlah min, betapa alaynya diriku -____- semoga mimin maklum)
    Baekhyun kakak ipar masa?? Lee Eun Yoo itu siapa sih min? Aku penasaran deh 😀 Ohiya, itu Choi Sabg In kok beda marga sm kakaknya(Lee eun Yoo)? Gapapa sih sebenernya, aku juga cuek kalo masalah kek gitu. Bwahaha.
    Sweet banget pas Lu Han bantuin Saing In itu min. Pengen gue gampar itu Sang In. Masih teganya nganggep Lu Han gay setelah Lu Han bantuin dia???

  15. min satu hal yang aku ingin bilang. kok ngakak ada kata2 PLETARRRRRRRRRRRRR. asli kaya suara chen lagi ngamuk kalo lgi ujan giitu *red kilat*

    lahhhhh awal baca *elus dada, berdoa pada yg diatas, semoga ini ff tidak membuat shock* MENGAPAA LUHAN SI IMUT DARI GOA CINA PERANYA GAYYYY!!! *tapi ntahlah kan blm baca akhirnya jdi mungkin bukan seperti sang-in tuduh -_-a*

    lahhh ada bebek disini dia udh punya istri
    DAEBAKKK MINNN

  16. AAaaaaa kereennnn…
    tapi g terima kalau luhan di ktain gayy..
    tapi sehun knp ya kok bisa masuk rumah sakit?
    aaah tapi tetep DAEBAKKKK

  17. Kyaaaaaaa
    author ini juga keren suer,,
    haduuuh itu kasian bnget sih luhan gege jadiny dibilang gay..
    Yang thabal ya gege,
    trus si sang il juga, jaat bnget sih mae ngatain ank monyet#plakk. Eh maksudny ank org homo, di dpn org bnyak pula..
    Gila aja…
    Eh tpi pnasaran nih sbtlny sehun tu siapanya luhan, kok kliatannya mesra gtu,
    aaaaarrrggghhh..
    Whateper lah, mau lgsung ke chap 2 aja,

  18. aq readers baru ^^ salam kenal..

    keren thor….pengertian bngt ya sama eonnix…hehehe….
    Lu han..berikan alasan yg jelas dong klo km g gay….^^”

  19. Huaaaa straight pertama yang aku baca di KC !!
    Aku jga suka crta yang normal2 juga sih … Wkwkwkwk

    thorrr sehun knp …. Itu sehun pasti … Aaaaa itu cewe gila banget .. Cepet bgt nyimpuli klo luhan itu gay …
    Dan lagi baekhyun tetep muncul ya thorr . Wkwkwkw ..
    Dan lagiiii itu luhan gendong cwe itu yahh !!! Anjaii ..
    Luhan tetep kekeuh aja yee ..
    Ini chap pendek ya thor . Wkwkwk

Tinggalkan komentar