[FF] Love & Pain-//YAOI// [Chapter 7]


Yaoi Fanfiction|| BaekYeol– BaeKris ||

Tittle: Love & Pain

Author: AyouLeonForever

Cover Pic/Poster Edited : AyouLeonForever

Genre: gado-gado (pusing nentuin genre. Jadi tentuin sendiri pas baca)

Rate: PG15

Length: Chaptered

Main cast:

·           Byun Baek Hyun

·           Park Chan Yeol

·           Wu Yi Fan/ Kris

·           Kai

·           Kyung soo

·           Se Hun

·           Lu Han

Dan member exo lainnya yang kalau saya cantumkan di sini akan memakan banyak tempat *plaaakkk

Disclaimer: All member EXO itu milik SM, orang tuanya, dan Tuhan. Saya hanya mencantumkan nama mereka sebagai karakter dalam FF saya dan TIDAK bertujuan untuk membunuh(?) karakter asli, tujuan komersial dan sebagainya.

Copyright: AyouLeonForever™. Ide cerita dan karakter tambahan asli/murni dari pemikiran saya. Bila ada kesamaan cerita, itu murni kebetulan semata.

 

Summary: 

Baek Hyun-ah… dear… maafkan aku sayang, yang perlu kau tahu, aku tidak mengkhianatimu, aku hanya melakukan sesuatu, semampuku agar kau tidak berada dalam bahaya karena diriku.

 

Love and Pain chapter 7

Baek Hyun melirik Kris dengan ekor matanya. Tidak biasanya kekasihnya itu menyetir uring-uringan. Beberapa kali Baek Hyun harus menahan nafas karena Kris nekat menyalip beberapa kendaraan yang sebenarnya sudah sangat sesak di depan. Peluh yang menetes dari pelipisnya membasahi sekitaran wajahnya menandakan bahwa kekasihnya itu…

Sedang tidak tenang!

Masalahnya adalah, apa yang dipikirkan Kris sampai dia setidak tenang itu?.

“gwenchanayo?” tanya Baek Hyun saat Kris membawa kekasihnya itu ke rumahnya.

“ne, gwenchana” ia segera turun dari mobil, membukakan pintu untuk Baek Hyun dan menuntunnya turun “kuantar kau pulang yah”

“eh, kenapa tadi tidak sekalian saja?”

“ganti mobilnya dulu” Kris langsung melesat menuju garasi dan mengeluarkan Range Rover hitamnya.

Alis Baek Hyun semakin keriting melihat tingkah aneh Kris petang itu. kenapa harus mengganti mobil untuk mengantar Baek Hyun pulang? sementara mobilnya tadi tidak kenapa-kenapa, mungkin hanya lecet di beberapa tempat, itupun karena ulah Kris yang menyetir uring-uringan dan beberapa kali menggores mobilnya dengan kendaraan di sebelahnya.

Tapi Baek Hyun tidak ambil pusing, namjachingunya itu tidak akan menyembunyikan sesuatu lama-lama darinya, paling tidak besok dia sudah bisa tahu alasan kenapa Kris aneh sekali sore itu.

~***~

Kris membelalak saat Baek Hyun menjawab siapa-siapa saja yang ada di rumahnya sekarang, dengan jawaban “hanya aku dan eomma”

Ia mendesis frustasi “kemana ayahmu?”

“dinas ke Jepang”

“lalu Park Chan Yeol?”

Baek Hyun memutar bola mata “dia sudah tidak tinggal di rumah sejak beberapa hari  yang lalu”

Kris semakin panik. Ia seka keringatnya yang terus bercucuran “kalau aku menginap di rumahmu, dia pasti akan mudah melacak keberadaanmu”

Baek Hyun memicingkan mata “dia siapa?”

Kris langsung gelagapan “bu… bukan siapa-siapa” Kris mengedarkan pandangan di sekitar rumah Baek Hyun, cukup sepi “cepat masuk” titah Kris kemudian ia bergerak cepat turun dari mobil, menyambut Baek Hyun yang juga baru turun dari mobilnya dengan ekspresi kebingungan. Terlebih Kris membuka jacketnya dan menyelubungi kepala Baek Hyun seolah Baek Hyun akan terguyur hujan, padahal cuaca sangat cerah petang itu.

.

.

Baek Hyun dan eommanya bertatapan saat mendapati Kris memeriksa dengan seksama setiap jendela yang ada di rumah mereka, memastikan bahwa jendela itu terkunci rapat, bahkan dengan sedikit berlebihan, Kris memasang sebuah palang di pintu belakang, padahal eomma Baek Hyun belum mengangkat jemuran.

“kenapa ini Kris?”tanya eomma Baek Hyun.

“memastikan keamanan rumah ini omoni, kalian hanya berdua saja malam ini, takutnya ada serangan pencuri atau bisa apa saja”jawab Kris dengan ekspresi cemas berlebihan.

“kau tidak perlu secemas itu Kris, uri Baek Hyun cukup handal menangani pencuri”

Dibenarkan Baek Hyun dengan sebuah anggukan. “ilmu beladiriku di atas rata-rata, jangan kau lupakan itu”

“tapi tetap saja”Kris mengacak rambutnya frustasi.

Baek Hyun menghela nafas, kemudian merangkul lengan Kris “apa yang kau cemaskan sebenaranya?”

Kris menatap Baek Hyun gugup “ti… tidak ada, hanya saja… itu…”

Ponsel Kris berdering, ada pesan masuk dari nomor yang tidak di kenal. Kris langsung membacanya.

Hai Gege sayang…

Kris membelalak setelah membaca pesan yang cukup singkat tapi sukses membuatnya keringat dingin itu. Ia langsung menatap Baek Hyun “malam ini jangan kemana-mana, pastikan jangan menerima tamu sembarangan, pintu jangan dibiarkan terbuka. Arasso!”

Walau bingung, Baek Hyun tetap mengangguk “Ne…”

“aku pulang dulu, ada keperluan mendadak, jangan lupa menghubungi aku kalau ada apa-apa”pesan Kris kemudian dengan sedikit membungkuk, ia mengecup bibir Baek Hyun kilat, setelahnya ia beranjak pergi dengan sangat tergesa-gesa.

“kenapa anak itu?”tanya eomma Baek Hyun.

“mollayo eomma, kurasa ada yang sedang dipikirkannya”

“ne, saking pusingnya mungkin, dia bahkan menciummu di depan eomma, dan lupa pamit pada eomma”

Wajah Baek Hyun seketika memanas.

“ah sudahlah, eomma maklum dengan style anak-anak sekarang kalau berpacaran. Ayo kita makan malam, kau pasti lapar”

“ne eomma”

~***~

Kris POV

Apa ini Tuhan? Apa ini? kenapa justru di saat seperti ini Kau memberiku ujian seberat ini?.

Apa ini nyata? Apa ini masuk akal bahwa…

Dia… hidup kembali? Tuhan… apa maksud semua ini… jelaskan padaku…

.

.

.

Aku menerjang pintu rumahku, dan langsung menyerbu siapa saja yang pertama kali kutemui “Hey kau, di mana ayahku?”tanyaku pada seorang pelayan wanita yang membersihkan ruang tamu.

“Ah, selamat datang tuan Muda. Tuan besar sedang melakukan perjalanan dinas ke Jepang bersama rekan bisnisnya”jawab pelayan wanita itu.

Rasanya aku semakin mendekati kata gila, kenapa Tuan Li justru tidak ada di saat penting seperti ini?

“ah Tuan muda… ada teman anda yang menunggu di kamar”

Aku membelalak “si… siapa?”

“katanya teman lama, dari Beijing”

Seketika lututku lemas, dan kepalaku hendak pecah.

Beijing?

Oh Tuhan…

Tanpa buang waktu lagi, aku segera berlari ke lantai 2 dan langsung menerjang kamarku.

Dan…

Oh Tuhan… katakan ini mimpi, katakan ini hanya ilusi, hanya halusinasi penglihatanku, katakan bahwa aku gila… katakan bahwa sosok yang tengah duduk di atas tempat tidurku sambil tersenyum menatapku itu hanyalah sebuah kebohongan.

“selamat datang… Gege sayang…”

Aku hampir ambruk ke lantai, karena lututku gemetar… bahkan suaranya pun terdengar begitu nyata.

“kenapa hanya mematung? Tidakkah kau rindu padaku?”sosok itu berdiri, berjalan dengan langkah tegap ke arahku. Dan…

Ia mengulurkan tangan untuk memelukku.

Seperti tersengat listrik, saat kulitnya menyentuh kulitku yang dingin…

Kini tidak lagi bisa kusangkal…

Sosok ini…

Nyata..

Ia kembali…

Ia masih hidup…

Dia

Huang Zi Tao…

Masih hidup..

“kau tidak senang aku masih hidup, gege?”tanya Tao padaku, ia masih mengalungkan lengannya di leherku, dan menatapku lembut.

“Ta… Tao… benarkah?”suaraku bergetar hebat, masih tak percaya dengan apa yang tertangkap oleh seluruh inderaku ini.

“kau tidak percaya? Ini aku…” Tao menuntun tanganku untuk menyentuh wajahnya, dan dengan sangat lembut ia menciumi tanganku.

“ba… bagaimana mungkin? A… aku me..lihatmu sendiri…tewas dalam pelukanku…”

“akan kujelaskan nanti… aku begitu merindukanmu” Tao langsung menyambar bibirku, dan mengulumnya cukup agresif, sementara aku masih seperti itu, terlihat bodoh dan, tidak tahu harus berbuat apa.

“gege… kenapa kau hanya diam? Kau tidak merindukanku? Kau tidak mencintaiku lagi?”tanya Tao marah, hal yang paling kutakuti untuk kulihat.

“tidak begitu Tao… aku… aku hanya masih shock. Dan mengira ini adalah mimpi”

Tao tersenyum lembut, menarikku mengikuti langkahnya dan menghempaskanku ke tempat tidur.

“akan kubuat kau terbangun dari mimpimu sayang” Tao menanggalkan kemejanya, dan dengan sedikit ragu, kuladeni setiap manuvernya yang memaksaku kembali pada sebuah permaianan yang telah lama hilang dari memoriku karena pikiranku kini sepenuhnya tertuju pada Baek Hyun. Cintaku.

Tapi… bukan Tao namanya kalau dia tidak mampu menjadikanku sepenuhnya miliknya, karena kini aku tidak bisa berbuat apa-apa selain meladeni permaianannya.

~***~

Jam kecil di atas nakas menunjukkan pukul 12 malam, Tao masih bergelayut manja di pelukanku. Sedikit terkejut bahwa aku mendapati 2 bekas luka tembak di punggung beserta bekas jahitan memanjang di dada kirinya, karena bisa kupastikan, itu adalah letak peluru yang tembus dari punggungnya.

“aku juga tidak menyangka gege. Setelah insiden penembakan itu, kupikir aku sudah mati, tapi saat aku membuka mata untuk pertama kalinya, aku berada di sebuah ruangan dengan bau obat yang tajam, tubuhku berada dalam sebuah tabung kaca dengan peralatan medis aneh menempel di seluruh tubuhku. Dan bisa kulihat, Papa ada di situ bersama Dokter Luo. Dokter pribadi keluargaku yang paling menguasai ilmu medis dari berbagai pelosok dunia termasuk ilmu medis yang sangat dilarang di dunia kedokteran. Dengan kata lain, dokter itulah yang menyelamatkanku hingga aku lolos dari kematian”

Aku menelan ludah, menyeka peluh yang masih rajin menetes di pelipisku. “lalu kenapa kau baru menemuiku sekarang? kau tahu, aku hampir gila setelah kehilanganmu”

Tao terkekeh kemudian membelai wajahku “maaf Gege… itu bukan kemauanku. luka tembak itu hampir merenggut nyawaku, aku tidak sadarkan diri hampir satu tahun. Kudengar dokter Luo banyak mengorbankan nyawa orang hanya untuk eksperimennya mendapatkan jantung yang cocok untukku. Pemulihannya yang membutuhkan waktu lama”

“hanya satu tahun kan? Dan setelah itu?”

“aku menunggu…”

“menunggu apa?”

“menunggu waktu yang tepat hingga aku betul-betul pulih dan akhirnya bisa membunuh…. papa”

PLETAAARRRR…

Suara petir yang baru saja terdengar itu menambah keterkejutanku 10 kali lipat “APA??? Mem… membunuh?”

Tao mengangguk santai “aku sendiri yang melenyapkan nyawa papa. Lelaki bengis yang memisahkan kita” Tao semakin mengeratkan pelukannya di tubuhku “dan sekarang, tidak akan ada lagi yang bisa memisahkan kita. Kalau benar ada yang berani…”Tao tertawa sinis “kuhancurkan kepalanya, seperti aku menembak Papa”

DEG~

Aku menelan ludah dengan susah payah, betul-betul tidak menyangka bahwa Tao yang kukenal dulu kini berubah menjadi namja yang sangat menakutkan. Dan hal pertama yang langsung menyergapku adalah…

Keselamatan Baek Hyun!

“oh ya Gege… aku hampir lupa”

“apa itu Tao?”

“namja cantik yang bernama Byun Baek Hyun itu… kekasih barumu?”

DHUUUAARRR.~

Aku seolah merasakan Tao menembak kepalaku “bu…. Bukan”

“lalu? Siapa? Kenapa kalian berkencan sore tadi?”

“itu… dia… dia…”

Tao menyentuh daguku, memaksa wajahku untuk menatapnya “putuskan dia…”

DEG~

Aku menelan ludah layaknya karang…

“namanya Byun Baek Hyun, usianya 18 tahun, dia satu sekolah denganmu dan duduk di kelas 2. Dia tinggal dengan ibu kandungnya, ayah tiri, dan juga satu adik tirinya, dan…” Tao sengaja bergumam, dan jelas aku tahu artinya, bahwa data-data pribadi Baek Hyun sudah dipegang oleh Tao.

“di… dia bukan kekasihku, Tao… a… aku hanya dekat dengannya untuk menghiburku yang telah sekian lama kesepian karena kehilanganmu”

“seingatku dia bilang kalau kalian sepasang kekasih”

Sekali lagi, tenggorokanku terasa sangat kering, hingga menelan ludah pun susah “dia yang beranggapan begitu… aku… tentu saja tidak” ucapku, jelas dengan 100 % berdusta.

“hm, baguslah… yang penting kau tidak menganggapnya kekasihmu, karena kalau benar iya” Tao mengidikkan bahunya “walau wajahnya sangat cantik, aku tidak akan sungkan membuatnya bermandikan darah kalau dia merebutmu dariku”

Aku langsung merasakan dingin di sekujur tubuhku, kuharap Tao tidak menyadarinya bahwa aku gemetar.

Dan sekarang, apa yang harus kulakukan???

“kau sudah mengantuk gege?”

Aku menggeleng cepat.

“bagus… ayo kita lanjutkan”

“..n…ne…”

~***~

Aku merendam seluruh tubuhku di bath up, kubiarkan seperti itu sampai beberapa menit untuk menyegarkan otakku.

Sebenarnya aku masih berharap bahwa ini mimpi, tapi tidak… keberadaan Tao di dekapanku tadi pagi terlalu nyata untuk dikatakan sebagai mimpi.

Sebenarnya aku sangat senang bahwa Tao ternyata masih hidup… tapi kenapa baru sekarang dia menampakkan dirinya? Kenapa di saat aku sudah melepaskan ia sepenuhnya baru dia datang kembali dan mengusik kehidupanku???

Kenapa di saat aku sudah terlanjur mencintai namja lain, dia baru kembali?

Kenapa di saat aku sudah tak sanggup bernafas tanpa Baek Hyun, Tao justru kembali???

“ARRRGGGHHH…” erangku setelah membetulkan posisiku hingga duduk. Nafasku tersengal-sengal, cukup lama berendam membuat paru-paruku seolah kosong.

“Baek Hyun-ah… dear.. apa yang harus kulakukan?”

~***~

Aku keluar dari kamar mandi sembari mengeringkan rambutku dengan handuk. Sedikit mengerutkan kening saat kudapati Tao tengah duduk di dekat jendela sambil mengobrol dengan seseorang via ponsel.

“beritahu Peter untuk tidak gegabah, jangan melakukan transaksi kalau aku tidak ada. Aku akan kembali secepatnya, masih ada yang harus kuurus. Kalau orang itu mendesak, bunuh saja dia”

Aku menelan ludah dengan susah payah, Tao kini adalah pribadi yang berbeda, sebegitu mudahnya ia mengatakan ‘bunuh saja dia’ sementara ini menyangkut nyawa orang lain. Aku jadi semakin mengkhawatirkan Baek Hyun kalau sudah seperti ini.

“dan lagi, jangan terlibat dengan organisasi itu terlalu jauh, kudengar, papa pernah satu kali hampir terbunuh karena mereka, artinya organisasi itu tidak berskala kecil, menempatkan papa, seorang ketua mafia pada tempat yang berbahaya kurasa mereka bukan orang-orang kacangan” Tao menoleh padaku karena sudah menyadari kehadiranku “ah sudah dulu, nanti kutelpon” ia pun meletakkan ponselnya di atas sofa. “sudah mandi gege?”

Aku tersenyum kaku “hm, apa rencanamu hari ini?”

“tidak ada, aku hanya ingin bersama Gege seharian di rumah. Aku masih rindu” Tao menghambur ke pelukanku dan kembali menciumi wajahku.

“Tao… aku lelah… dan ini masih pagi, aku harus ke sekolah”keluhku.

“aku tidak…” ia kembali menanggalkan baju mandiku untuk membawaku pada permainannya yang bisa kukatakan terlalu heboh dari yang pernah kudapatkan darinya.

Tao yang sekarang… bukan Tao ku lagi yang dulu…

Dia banyak berubah. Sangat berubah…

Baek Hyun-ah… dear… maafkan aku sayang, yang perlu kau tahu, aku tidak mengkhianatimu, aku hanya melakukan sesuatu, semampuku agar kau tidak berada dalam bahaya karena diriku.

 

~***~

Baek Hyun POV

Aku melirik arlojiku dan ujung jalan depan rumahku secara bergantian. Sudah pukul setengah 8 dan Kris belum juga muncul. Dia juga tidak menelponku tadi malam, dan saat kuhubungi dia tadi subuh, ponselnya tidak aktif. Apa dia sakit?.

Ah… ada apa sebenarnya? Pasti ada sesuatu yang dia sembunyikan, terlebih ekspresi anehnya kemarin, dan firasatku sejak semalam mengatakan, ada sesuatu yang buruk. Dan aku tidak suka itu.

TIINNN…TIINN…

Aku menoleh ke arah sumber suara, dan sudah ada mobil hitam terparkir di depan, aku berlari menghampirinya, dan sudah menyiapkan deretan kalimat yang akan kusemburkan pada Kris.

Tapi bukan Kris yang datang…

“selamat pagi Baek Hyun-ah… ayo ke sekolah”sambut Kai. Ada Kyung Soo juga, ia bahkan turun untuk membukakan pintu di jok tengah.

Aku mengerutkan kening “kalian? Kenapa kalian kesini?”

“tentu saja menjemputmu” jawab Kyung Soo.

“dan ada alasan apa kalian menjemputku”

“tadi Kris hyung menelpon, dia menyuruhku menjemputmu karena dia tidak ke sekolah hari ini”jawab Kai

Aku membelalak kaget “Kris hyung menelponmu?”

“ne…”

“KRIS MENELPONMU SEMENTARA TADI PAGI PONSELNYA TIDAK AKTIF?”

Kulihat Kai mengerjapkan mata dan mengurut dada, mungkin kaget “n…ne…”

“KRIS MENELPONMU SEMENTARA AKU TIDAK?????”

Kai menelan ludah “kami tidak mengobrol lama, dia sepertinya buru-buru, dia bilang, aku harus menjemputmu karena dia tidak ke sekolah hari ini, itu saja”

Aku meremukkan kesepuluh jariku, bisa kulihat Kyung Soo mundur dengan takut-takut “Kai, sepulang sekolah antar aku ke rumahnya, dia harus diberi pelajaran”

“nn…ne…”

~***~

BLAM~

Aku menutup pintu mobil Kai cukup kasar, hendak melangkah lebih dulu ke kelas tapi sebuah pemandangan mengusik kedua mataku.

Sepasang kekasih paling menggemaskan yang pernah kulihat di dunia sekarang bersitegang di pelataran parkir.

Tentu saja yang kumaksud adalah Se Hun dan Lu Han.

Kyung Soo langsung memeluk lenganku dengan khawatir karena sepertinya dia juga melihat pemandangan itu.

“ayo kita ke sana”ajakku, dan Kyung Soo mengangguk. Kai mengekor di belakang.

“Se Hunnie sudah berapa kali aku bilang, yang kau lihat itu tak seperti yang kau bayangkan sekarang”keluh Lu Han dengan suara meninggi.

Se Hun masih dengan ekspresi dinginnya “memangnya seperti apa yang kubayangkan sekarang? apa kau tahu seperti apa pikiranku sekarang?”

Lu Han berdecak, sudah hampir menangis “sudah kubilang aku dan Chan Yeol tidak ada hubungan apa-apa…”

Aku sedikit terkejut begitu ada nama Chan Yeol yang terselip di sana.

“a… ada apa ini?”tanyaku memberanikan diri.

Se Hun dan Lu Han menoleh bersamaan. Tidak seperti Lu Han yang tatapannya sendu, tatapan Se Hun sangat tajam, seolah akan mengulitiku hidup-hidup.

“Baek Hyun-ah…”

“ne Se Hunnie”

Ia mendekat dan manatapku “bisa tolong aku”

“hm, semampuku”

“tolong katakan pada adikmu untuk tidak mengusik hubungan orang lain, karena kalau dia tetap melakukannya, aku tidak akan segan-segan melupakan bahwa dia adalah sahabatku”

Aku tercekat “se… Se Hunnie”

“aku tidak bercanda… bahkan jika dia adalah adik kandungmu sekalipun, akan kuhabisi dia kalau berani mengganggu Lu Han”

“Se Hunnie… Chan Yeol tidak pernah menggangguku” jerit Lu Han, air matanya sudah terburai.

Se Hun menoleh padanya “lalu apa? Berselingkuh?”

“Se Hunnie”tegurku dan Lu Han bersamaan.

Se Hun tersenyum sinis “beruntung anak itu tidak ke sekolah, karena kalau aku melihatnya, akan kubuat wajahnya semakin babak belur” Se Hun kemudian beranjak, meninggalkan pelataran parkir yang tidak kusadarai sudah membentuk sebuah kerumunan. Dan saat Se Hun menendang tempat sampah besi hingga terbalik dan berhamburan, kerumunan itupun bubar.

Aku menghela nafas, kemudian menghampiri Lu Han yang masih menangis “ada apa sebenarnya?”

Lu Han menggeleng “Se Hun salah paham”

“salah paham kenapa?”

“dia mengira aku berselingkuh dengan Chan Yeol, hanya karena melihat Chan Yeol memelukku di balkon atap”

DEG!

“me… memeluk?”

Lu Han mengusap air matanya “Chan Yeol begitu menyedihkan Baek Hyun-ah, wajahnya dan sekujur tubuhnya dipenuhi memar… aku mana tega melihat temanku seperti itu”

Aku memejamkan mata, kemudian menghembuskan nafas. Kumohon tidak lagi… aku tidak lagi peduli “dia akan baik-baik saja. Chan Yeol adalah namja yang kuat” aku hendak beranjak, tapi seketika Lu Han menangkap tanganku dan menatapku serius.

“percayalah Baek Hyun-ah… Chan Yeol tidak sekuat yang terlihat, dia bahkan lebih rapuh dari kayu lapuk…”

Aku menatap Lu Han tak percaya “apa maksudmu…?”

Ia melepaskan tangannya “tidak ada… berbahagialah dengan Kris, maka Chan Yeol juga akan tenang”

DEG!

“Lu Hanie… apa maksudmu???”

“sudahlah, suatu saat kau akan mengerti”Lu Han akhirnya meninggalkanku di lapangan parkir.

Sementara aku, dengan pikiran berkecamuk hanya bisa mematung di situ,…

APA LAGI INI TUHAN???

Kurogoh ponselku dan kuhubungi nomor rumahku, beruntung eomma langsung menjawab teleponku.

“eomma… jenguk Chan Yeol di apartement, dia tidak ke sekolah karena sakit”

Cukup… itu saja… inilah yang dilakukan seorang kakak, tidak lebih.

~***~

Aku menutup pintu mobil Kai setelah turun dari sana, sedikit membungkuk agar bisa memasukkan kepalaku di jendela mobil tempat Kyung Soo duduk “terima kasih tumpangannya Kai”

“kutunggu di sini?”tanya Kai

“tidak perlu, pulanglah dengan Kyung Soo, aku bisa meminta Kris mengantarku pulang nanti, karena sepertinya aku akan lama di sini”

Kai terkekeh “kalian sudah sampai tahap itu yah?”

“itu apa?”

Kai mengedipkan matanya “luapan ekspresi cinta yang paling tinggi”

Aku membelalakkan mataku, hampir menerjang Kai kalau saja tidak ada Kyung Soo di situ. “cepat pulang, atau kupecahkan kaca mobilmu”

“arasso… arasso… aku hanya bercanda. Annyeong”

Aku melambai pada mobil Kai yang melaju dan menjauh dari tempatku berdiri. Setelahnya aku menoleh pada pagar besi yang menjulang tinggi, mungkin 5 kali lipat dari tinggi badanku.

“permisi, Kris ada?” tanyaku pada salah satu penjaga berjas hitam di depan pagar.

“ah tuan muda Baek Hyun… ne, beliau ada di dalam. Tidak pernah keluar satu harian ini”jawabnya ramah. Kurasa dia sudah hapal wajahku.

“ah kamsahamnida, aku akan menjenguknya”

“silakan…” ia pun membukakan pintu pagar untukku.

Aku sedikit malas sebenarnya berjalan kaki dari gerbang sampai ke pintu utama rumahnya, jaraknya kuperkirakan 2 kali luas lapangan bola, dan aku baru bisa marasakan letihnya karena selama ini aku menempuh pekarangan rumah Kris dengan mobilnya.

Dan di sinilah aku, di depan pintu utama istana Kris sambil membungkuk mengatur nafas, kedua tangan kutumpukan di atas lutut, serasa tidak kuat lagi berjalan. Tidak bisa kubayangkan bagaimana luasnya rumah Kris di beijing, karena dia bilang rumah ini masih lebih kecil dari pada rumahnya dulu di China.

What the__

Ini saja sudah puluhan kali lebih luas dari rumah ayah tiriku.

“selamat datang tuan muda Baek Hyun…” sambut seorang pelayan wanita yang sudah cukup berumur. Dia juga sudah hapal wajahku

“ah ne ahjumma, Kris ada?”

Ahjumma itu kelihatan kebingungan “ada di kamarnya, ng… tapi…”

“tidak perlu dipanggilkan, aku saja yang menemuinya di atas”

“eh tuan muda,…”

“biar saja, aku ingin memberinya kejutan”

“Ng, baiklah…”

.

Akupun berjalan sedikit mengendap-endap menaiki tangga, walau kutahu sangat mustahil suara langkah kakiku akan terdengar dari kamar Kris yang sudah pasti kedap suara dari luar.Tapi tetap saja aku melakukan itu, aku betul-betul ingin memberinya kejutan, atau lebih tepatnya pelajaran, karena dia tidak mengabariku hampir 24 jam.

Aku memutar kenop pintu kamarnya kemudian membukanya perlahan, sangat hati-hati aku melangkah masuk ke dalam kamarnya. Dan bisa kulihat namja tampanku itu masih terbaring di atas tempat tidur mewahnya, di tutupi selimut karena kulihat dia tidak mengenakan baju.

Apa dia betul-betul sakit? Ini sudah pukul 4 sore dan dia masih terlelap di atas tempat tidurnya,

Dengan sangat hati-hati aku melangkah mendekatinya. Duduk di tepian ranjangnya dan mengusap rambutnya yang terlihat basah karena keringat. Ia tidur tertelungkup, tapi kepalanya dimiringkan, aku bisa dengan puasnya menyaksikan wajah tampannya dari samping.

Tanganku kemudian turun dan membelai pipi mulusnya. Ah… aku mencintai namja ini, sangat, untuk itulah aku menemuinya.

“hm… wo ai ni… tapi aku betul-betul sudah lelah…”ucapnya, sepertinya mengigau karena matanya terpejam.

Aku terkekeh “lelah kenapa sayang?”

Seketika matanya terbuka dan terbelalak. Ia menatapku tak percaya, bahkan berkali-kali mengusap matanya “Baek Hyun??? Kau?”

“bangunlah pemalas, sudah hampir petang”

Ia panik, entah atas dasar apa, dengan cepat ia meraih celana pendek yang tadinya kududuki, dan secepat kilat ia mamakainya di balik selimut. “ikut aku”

“eh, kemana?”

“ikut saja”

Aku sedikit terkejut begitu mendengar suara percikan air di kamar mandi “eh, ada orang di dalam?”tanyaku

“ti…tidak ada, aku hanya lupa mematikan kran air”

Aku berdecak, kemudian melepas cekalan tangannya “jangan boros, mentang-mentang kau kaya, kau justru membuang-buang a___ Huwwaaaa” aku berteriak ketika kurasakan kakiku sudah tak menyentuh lantai. Setelah kufokuskan pandanganku, Kris ternyata membopongku layaknya karung beras dan dengan langkah cepat membawaku keluar dari kamarnya menuju kamar sebelah yang kuperkirakan adalah kamar tuan Li, ayah angkatnya.

Kris menurunkanku, kemudian mengunci pintu kamar rapat-rapat.

Ku pukul kepalanya hingga namja tinggi itu menoleh padaku “IGE MWOYA?” pekikku.

“tidak… ada apa-apa”

“lalu kenapa kau sepanik ini???”

“itu… di kamarku ada… ada…”

“ada apa?” aku memicingkan mataku, memperhatikan bagian leher dan dadanya “kau berselingkuh?”

Kris membelalak kaget “TENTU SAJA TIDAK?”

Aku melipat tangan di dada “hei, siapa yang pernah mengatakan padaku bahwa penyangkalan yang kuat adalah pembenaran yang nyata

Kris makin gelagapan “aku jelas menyangkal sekuat itu karena tuduhanmu kejam sekali”

“lalu apa ini? ini..ini , ini dan ini… ah banyak sekali tanda di sekujur tubuhmu” aku menunjuk bercak-bercak merah kebiruan di sekitar leher dan dadanya, dan itu sangat kontras dengan kulitnya yang putih dan mulus.

Kris masih terlihat gugup, tapi detik berikutnya ia menatapku serius “ini… aku alergi, makanya seperti ini”

“alergi apa?”

“makanan… aku tidak tahu apa yang disuguhkan pelayanku tadi pagi, dan bisa kau lihat, tubuhku sudah dipenuhi bercak seperti ini”

“jadi itu sebabnya kau tidak ke sekolah?”

“ne” ucapnya meyakinkan.

“sudah minum obat?”

Ia menggeleng

Tok… tok… tok…

Aku dan Kris menoleh bersamaan ke arah pintu.

“siapa?”tanyaku padanya bingung. Apa mungkin pelayan.

gege… kau di dalam?”seru suara dari luar. Suara namja yang sedikit familiar karena sepertinya aku pernah mendengarnya di suatu tempat, tapi aku lupa.

Kris membelalak.

Dengan langkah pasti aku menuju pintu itu, hendak membuka kuncinya, memutar kenopnya dan…

DUGH!~

Kurasakan pukulan telak di tengkukku, dan seketika pandanganku gelap dan aku tidak merasakan apa-apa lagi.

~***~

 

Kris POV

Aku panik, aku tidak tahu harus berbuat apa. Dengan terpaksa aku berbohong perihal kissmark yang ditinggalkan Tao disekujur tubuhku ini. aku bersumpah, ini terpaksa.

Tok…tok…tok…

Aku dan Baek Hyun menoleh bersamaan ke arah pintu.

“siapa?” ia bertanya padaku dengan kening berkerut.

gege… kau di dalam?”

Seketika aku membelalak, OH TUHAN… ITU Tao..

Sekujur tubuhku menegang. Terlebih Baek Hyun mendahuluiku berjalan menuju pintu. Aku kehabisan akal, aku sudah sampai pada tahap panik, dan ketika Baek Hyun sudah bersiap memutar kunci pintu, entah setan apa yang mampir dan mengusikku hingga tanpa berpikir panjang aku memukul tengkuk Baek Hyun hingga ia pingsan. Segera kutangkap tubuh mungilnya dan kugendong ia ke kamar mandi Tuan Li, kuletakkan ia di dalam bath up yang kering, kemudian aku mengunci kamar mandinya.

Masih dengan keadaan panik, segera kubuka pintu kamar dan kudapati Tao di sana menatapku sambil melipat tangan di dada.

“kenapa lambat sekali membuka pintu?”tanya Tao

Aku terkekeh, sambil mengusap tengkukku(berusaha terlihat senormal mungkin) “aku dari kamar mandi, perutku mulas sekali, aku terpaksa menggunakan kamar mandi Tuan Li karena kau menginvasi kamar mandiku”

Tao tersenyum “Tuan Li… bagaimana kabarnya sekarang?”

“dia baik-baik saja, dia dinas ke Jepang”

“hm… aku akan memberinya kejutan kalau dia pulang”

Aku mengangguk-angguk “kau mau kemana? Rapi sekali”

“oh ini, aku ada pertemuan mendadak dengan rekan mafi… maksudku rekan bisnisku yang ada di Beijing, jadi aku harus berangkat ke China hari ini juga”

“mau kuantar ke Bandara?”

“tidak usah… kau di rumah saja. lagipula aku hanya 2 hari di sana”

“ne…”

Tao mengecup bibirku sejenak “jangan berbuat macam-macam. Aku mengawasimu”

Aku menelan kegugupanku “ne…”

.

.

.

Setelah memastikan mobil Tao keluar dari gerbang rumahku, aku segera berlari menuju kamar tuan Li, menerjang kamar mandi dan melompat ke dalam Bath up di mana aku meletakkan tubuh namja tercintaku itu.

Baek Hyun masih pingsan, dan itu membuatku semakin panik. Kugendong tubuhnya dengan tangan bergetar dan kurebahkan ia di atas tempat tidur tuan Li. “Baek Hyun-ah… dear… bangun sayang…”kuusap wajahnya masih dengan tangan bergetar.

Baek Hyun tidak merespon, aku semakin paranoid karena kuperkirakan pukulanku tadi cukup keras.

Hendak rasanya kupatahkan tanganku ini karena telah berani memukul Baek Hyun hanya demi menutupi kedok perselingkuhanku…

TUHAAAAAAAAANNNNN HUKUM AKU….!!

~***~

Dr. Jung, dokter kepercayaan Tuan Li menghela nafas setelah memeriksa keadaan Baek Hyun-ku, aku sendiri masih terus menggenggam tangannya erat.

“kau hampir mencelakai anak ini Kris”ucapnya.

Aku membelalak tak percaya “Mwo?”

“pukulanmu tepat mengenai saraf yang menuju otak kecilnya. Beruntung tidak sampai menimbulkan cedera parah”

Aku langsung memeluk tubuh Baek Hyun yang masih terbaring tak sadarkan diri itu “Mianhae… mianhae… mianhae…”

“setelah dia sadar… pastikan dia meminum semua obat ini, dan pantau keadaannya, kalau dia muntah, hubungi aku segera”

Aku hanya bisa mengangguk, dan membiarkan Dr. Jung keluar dari kamar Tuan Li dengan sendirinya.

Aku menangis sejadi-jadinya semakin mempererat pelukanku ditubuh namja mungil ini “mianhae Baek Hyun-ah… mianhae… jeball…”

Aku meratap berkali-kali. Mengutuk diriku berkali-kali, meminta Tuhan mencabut nyawaku saat ini juga. tindakan bodoh apa yang baru saja kulakukan ini? aku hampir saja mencelakai namja yang paling kucintai di dunia ini, dengan alasan yang betul-betul tidak bertanggung jawab…

Kekasih macam apa aku ini???

Bahkan matipun belum cukup untuk menebus kesalahanku. Karena kalau betul terjadi apa-apa pada Baek Hyun-ku… aku sendiri yang akan melenyapkan nyawaku!

~***~

Baek Hyun POV

Aku mengerjapkan mataku berkali-kali. Rasa pusing langsung menjalar di sekitar kepalaku, dan tengkukku… sakit bukan main.

Aku hendak bergerak, tapi tidak bisa. Saat kucari alasannya, ternyata ada Kris yang tertidur di sebelahku sambil memelukku erat. Wajahnya begitu gundah dan gelisah, mulutnya terus mengigau, dan saat kupastikan pendengaranku, aku bisa tahu apa yang dia katakan

selamatkan Baek Hyun-ku… selamatkan Baek Hyun-ku…. Tuhan selamatkan Baek Hyun-ku”

Aku tersenyum mendengarnya. Perlahan kubelai rambutnya, dan itu membuatnya membuka mata indahnya.

“Baek Hyun-ah dear? Kau sudah sadar?”tanya Kris antusias.

Aku mengangguk lemah sambil tersenyum.

Ia langsung bangkit dari tidurnya, sedikit beguling hingga ia menindihku dan memelukku erat “Terima kasih Tuhan… terima kasih…”

“ada apa ini?”tanyaku bingung.

Kris tidak menjawab, sayup-sayup kudengar suara tangis persis di telinga kananku. Kenapa Kris menangis? Sebenarnya berapa lama aku pingsan. Dan juga… “Kris… kau yang memukulku tadi?”

Kris tersentak, ia mengangkat wajahnya dan menatapku sendu, air matanya sukses membuat wajah tampannya basah “aku pantas mati”jawabnya.

Aku menggeleng “jangan begitu, aku hanya tidak mengerti kenapa kau memukulku?”

Kris memejamkan mata, kemudian membenamkan wajahnya di pundakku “mianhae…”

Sangat samar, tapi aku yakin ada alasan kuat kenapa Kris melakukannya, dan aku tidak akan mempertanyakannya semenjak Kris punya pertimbangan sendiri. Aku yakin.

Kuulurkan tanganku dan memeluk punggungnya yang masih tak mengenakan sehelai benangpun “lupakanlah…”

“mianhae… mianhae…”

“sudah… jangan minta maaf terus, aku tidak marah”

“aku hampir mencelakaimu, bagaimana mungkin aku bisa tenang”

“aku sudah baik-baik saja sekarang, jadi lupakanlah”

Kris sesenggukan di pelukanku, ini pertama kalinya kulihat Kris, kekasihku menangis seperti ini layaknya anak kecil. Walau aku masih penasaran kenapa ia memukulku hingga pingsan, aku tetap percaya bahwa… Kris melakukan yang terbaik untukku, sebisa nya.

“Kris…”lirihku.

“Ne chagi…”

“uljima”

Kris tidak menjawab. Hanya mengeratkan pelukannya di tubuhku. Lama kami seperti itu, hingga aku merasa tidak enak sendiri. Kris begitu menyesali perbuatannya.

“jam berapa sekarang?”tanyaku mengalihkan topik.

“jam 9 malam”

“Mwo? cukup lama juga aku pingsan. Pantas perutku sakit”

“kau lapar?”

“ne… mungkin aku terbangun karena lapar”

Kris melepaskan pelukannya, mengecup keningku sejenak kemudian beranjak dari tempat tidur “tunggu di sini Baek Hyun-ah, akan kuminta pelayan menyiapkan makanan untukmu”

“Kris…”

“ne… pakailah bajumu dulu, apa kau tidak kedinginan?”

Kris berdecak, kemudian membuka sebuah lemari besar dan menarik baju mandi dari dalam dan memakainya kilat.

“bukan apa-apa… tubuhmu keren sekali”godaku dengan pipi bersemu merah.

Kris menatapku dari sana “bersyukurlah karena kau sedang tidak fit, karena kalau kau sehat-sehat saja, sudah kuterjang kau dari tadi”

Aku pura-pura kecewa “sayang sekali saudara-saudara”

“jangan menggodaku terus, apa kepalamu masih pusing? Ingin muntah atau sebagainya?”

“hanya pusing sedikit, selebihnya tidak ada yang perlu dicemaskan. Kecuali kalau kau masih berlama-lama di situ dan membuatku mati kelaparan”

Kris akhirnya tersenyum simpul, setidaknya lelucon tidak pentingku sudah membuat dirinya sedikit tenang “arasso, tunggu sebentar, akan kuminta mereka menyiapkan makanan secepatnya”

~***~

Chan Yeol pov

“aku akan bicara pada Se Hun”ucapku pada Lu Han yang malam itu menjengukku.

“ti… tidak perlu Chan Yeol-ah… aku tidak ingin masalah ini berlarut-larut. Kalau kau menanggapinya, Se Hun akan semakin salah paham”larangnya.

“tapi Lu Hannie, aku tidak ingin kau dituduh sekejam itu. Tidak masalah kalau dia mengataiku, tapi kau?”

Lu Han mengusap air matanya “gwenchana, aku akan berusaha menenangkan Se Hun, kau fokuslah pada dirimu sendiri” Lu Han menggenggam tanganku “kau sudah baikan kan?”

Aku mengangguk “berkatmu, gomawo”

Lu Han pun tersenyum “Chan Yeol walau babak belur begini asalkan tersenyum tetap tampan”

“hehehehehe… auuuww” aku meringis kesakitan saat tanpa sengaja gigiku bergesekan dengan dinding selaput mulut dalamku yang sepertinya sobek karena pukulan Kris

“gwechanayo?” Lu Han langsung menyentuh pipiku

“ne… hanya ngilu”

“eheeemmm”

Kami berdua menoleh saat eomma masuk ke kamarku sambil membawa nampan berisi minuman dan buah-buahan. Aku sedikit bersyukur karena eomma sudah berhenti menangis. Betapa pusingnya aku menenangkannya sejak tadi pagi saat ia mendapatiku babak belur seperti ini.

“silakan diminum”tawar eomma yang duduk di sebelahku, di sisi ranjang yang satunya lagi.

“ne omoni, kenapa serepot ini?”

Eomma tersenyum “siapa namamu nak?”

“Lu Han imnida…”

“Lu Han… nama yang indah, senang sekali ternyata Chan Yeol memiliki kekasih secantik kau”

Wajahku memerah “eom… eomma … Lu Han adalah teman kelasku”

Eomma mencubit hidungku “Hey… namja manis ini malam-malam begini menjengukmu artinya bukan sekedar teman biasa. Jangan menipu eomma, eomma juga pernah muda”

“aih eomma…” dengan sedikit tidak enak kulirik Lu Han yang menunduk dengan wajah ikut memerah. “dia sudah punya kekasih eomma…”

Eomma membungkam mulutnya “ja… jadi dia orangnya?”

Aku mengerutkan kening.

“orang yang kau maksud saat kau bercerita tentang orang yang kau sukai itu…”

Aku berdecak “bukan… sudah kubilang eomma tidak perlu tahu, aih eomma, bukankah eomma bilang pandai menjaga rahasia?”

Eomma terkekeh “arasso… arasso. Mianhae… eomma hanya menyukai Lu Han, sayang sekali dia sudah punya kekasih”

“eomma jebal…”

“ah iya…iya. Eomma ke dapur dulu, eomma sedang merebus air. Silakan mengobrol”

“ng, ne omoni”

Sepeninggal eomma yang sukses membuat suasana canggung antara aku dan Lu Han, kami hanya bisa seperti ini. terdiam satu sama lain sampai akhirnya Lu Han memulai obrolan duluan.

“eomma tirimu sangat baik yah. Sangat hangat”

Aku mengangguk “ne… amat sangat baik. Alasan kenapa aku tidak bisa membencinya, dan sekarang aku justru sangat menyayanginya”

“aku tidak mengerti”

Aku menghela nafas “saat kutahu pertama kali bahwa yang akan menjadi ibu tiriku adalah ibu kandungnya Baek Hyun, aku bersumpah akan membencinya seumur hidupku, tapi… pada akhirnya aku justru sangat menyayanginya, seolah dia adalah ibu kandungku sendiri”

“Chan Yeol-ah…”

Aku tersenyum “sudahlah, setidaknya ada hikmah yang bisa kupetik dari hubunganku dan Baek Hyun yang  terikat tali persaudaraan” aku menghela nafas cukup lega “aku menemukan sosok ibu yang sangat menyayangiku”

~***~

AUTHOR POV

Baek Hyun sibuk bersenandung, sembari memainkan busa sabun yang menutupi seluruh tubuhnya. sementara Kris, namja tinggi nan tampan itu duduk di pinggiran tembok yang menyatu dengan tepi bath up sembari menggosok betis Baek Hyun yang menumpu di pangkuannya. Sesekali Baek Hyun akan mengerjai Kris dengan menyuruhnya menggosok telapak kakinya atau apa saja hingga kini Kris tampak seperti seorang pelayan, atau petugas salon, atau sejenisnya lah yang membuat namja mungil dan cantik itu berlagak layaknya ratu Inggris yang tengah menikmati pelayanan abdinya.

“kenapa kau tertawa terus…”tegur Kris saat melihat kekasihnya itu berhenti memainkan busa sabun dan terus tertawa melihatnya.

“entahlah… aku hanya tidak menyangka saja. tuan muda Wu yang terhormat justru bersikap seperti budak untuk kekasihnya. Ckckckckc menyedihkan, jadi sekarang kau sudah paham artinya melayani Tuan muda Wu? padahal selama ini yang kau tahu hanya dilayani”

Kris mengangkat alis setelah mendengar sindiran tajam namja kecil itu “whoah… harus dengan cara apa aku harus membalas perkataanmu ini Yang Mulia? Kau sepertinya terlalu rutin mengasah lidahmu”

Baek Hyun semakin tertawa melihat Kris betul-betul terdesak dengan peran budak nya. Sementara Baek Hyun betul-betul menikmati perannya sebagai Yang Mulia “turunlah dan mandi bersamaku”

Kris mengeluh “dan kau akan membunuhku”

Baek Hyun mengerutkan kening “kenapa aku mau membunuhmu?”

“ck, dasar tidak peka”

Baek Hyun terkekeh, seketika ide jahil menghampirinya. Ia menurunkan kakinya dari pangkuan Kris, sedikit meluncur hingga namja mungil itu menumpukan kedua lengannya di pangkuanKris, dan dengan sedikit manja ia tumpukan dagu runcingnya di atas lengannya itu, mendongak untuk menatap Kris “kau tidak bisa menyangkal lagi Tuan Muda Wu… kekasihmu ini sungguh menggoda kan?” ucapnya sambil menggerling nakal.

Kris mengerjapkan matanya “dari mana kau belajar menjadi namja centil seperti ini? hentikan”

Baek Hyun tertawa penuh kemenangan “lihat wajahmu…” setelahnya ia betulkan posisinya dan kembali berendam.

Kris yang wajahnya sudah semerah apel terpaksa menahan gondok karena Baek Hyun mengerjainya telak-telak.

“keluarlah, aku ingin membilas badanku”

Dan akhirnya, ide jahil yang tadi mampir ke Baek Hyun, ikut mampir ke otak Kris “kenapa aku harus keluar?”

Baek Hyun membelalak “tentu saja kau harus keluar, karena aku harus bertelanjang, ppabo

“ya sudah… lakukan saja”

“kau gila?”

Kris mengidikkan bahunya “aku hanya ingin tahu, seberapa menggodanya kau”

BLUSH~

Melihat wajah Baek Hyun kini lebih merah dari apel, ia pun tertawa. Ia mengusap puncak kepala Baek Hyun  kemudian menatapnya lamat-lamat “kau salah cari lawan, sayang” Kris pun keluar dari bath UP, celananya tampak basah dan berbusa “kutunggu di kamar yah” Kris sudah hendak keluar, kemudian menoleh lagi “ingat… jangan keramas dan berendam terlalu lama” ia mengedipkan sebelah matanya “Yang Mulia…” dan iapun tertawa setelah sukses mengerjai Baek Hyun.

~***~

“berapa kali harus kukatakan jangan keramas, jangan keramas… kau ini bebal juga ternyata”omel Kris sambil mengeringkan rambut Baek Hyun dengan handuk kecil.

“rambutku tidak sengaja basah saat aku masuk ke bilik shower”

“jangan membantah, kau masuk ke bilik shower artinya kau sengaja untuk membasahi rambutmu”

Baek Hyun terkekeh lagi. lucu sekali mendengar Kris mengomelinya.

“siapa yang menyuruhmu tertawa, kau kira aku sedang membuat lelucon?”

“aniyo… aku hanya merasa kembali ke zaman taman kanak-kanakku dulu. Eomma akan memarahiku seperti ini kalau aku main hujan”

Kris menurunkan handuk itu, menatap Baek Hyun yang rambutnya sudah setengah kering dan acak-acakan, menambah kesan sexy dari namja cantik ini “ternyata kekasihku ini memang sudah bebal sejak kecil”

“aku tidak bebal… hanya nakal sedikit”

Kris menyentil pelan kening Baek Hyun “sudah jangan cerewet. Ayo kita sarapan”

“siapa yang cerewet? Kau sendiri yang banyak bicara sejak tadi”

Kris menatapnya tajam.

“arasso… arasso Tuan Muda…” Baek Hyun menggamit lengan Kris dan bersamanya keluar dari kamar untuk menuju ruang makan.

.

~***~

.

Lu Han hanya menghela nafas pasrah saat Se Hun tetap mengacuhkannya.

Namja tampan itu masih menjalankan perannya sebagai kekasih Lu Han. Menjemputnya untuk ke sekolah, berjalan beriringan, dan apalah asal mereka tampak seperti sepasang kekasih pada umumnya.

Hanya saja, sejak pertengkaran hebat di pelataran parkir kemarin, Se Hun sama sekali tidak pernah membuka mulut untuk menegur Lu Han, apalagi mengobrol dengannya. Lu Han akhirnya baru tahu, bahwa namjanya akan semengerikan ini kalau marah. Padahal selama ini mereka tidak pernah marahan sampai separah ini.

Oh jelas saja, karena sepanjang sejarah hubungan mereka, tidak pernah satu kalipun Lu Han membuat kesalahan hingga membuat Se Hun marah, yang ada juga namja tengik tapi tampan itu yang selalu membuat masalah. Tapi untuk seorang Lu Han, yang selalu menerima Se Hun apa adanya, berikut kelebihan dan kekurangannya, masalah yang dibuat Se Hun tidak pernah berlarut-larut.

Dan sekarang, saat Lu Han ditempatkan pada posisi pembuat masalah (padahal siapapun akan tahu bahwa ini hanyalah salah paham), Se Hun akhirnya menampakkan wujud aslinya saat marah besar.

Yaitu dengan DIAM!

Dan itu jelas lebih menyeramkan bagi Lu Han dari pada melihat Se Hun mengamuk.

~***~

“Se Hun-ah… Baek Hyun tidak ke sekolah hari ini. Kyung Soo baru saja menerima telepon darinya, katanya Baek Hyun tidak enak badan”tegur Lu Han pelan.

Se Hun tidak menggubris. Dia hanya sibuk membaca buku Matematika dengan cermatnya. Dan hey… Se Hun membaca buku matematika? Itu artinya akan ada badai salju sebentar lagi. mana pernah namja tengik itu serius membaca buku matematika?.

“aku duduk di sebelahmu yah”Lu Han terus mengajaknya bicara. Tapi jelas, Se Hun tidak menggubris. “kuanggap kau setuju” Lu Han meletakkan tas nya di bangku sebelah Se Hun.

Atmosfer itu sudah tegang sebenarnya, sampai kehadiran Chan Yeol yang tidak diundang kembali menambah ketegangan di sana.

“hei pencemburu… kau apakan kekasihmu ini?”teguran Chan Yeol yang dengan santainya duduk di atas meja milik Se Hun.

Se Hun menutup buku matematikanya, yang yakin saja satu huruf atau angkapun tidak masuk di otaknya. Ia mengangkat wajah dan menatap Chan Yeol datar “di sini atau di luar?”

Chan Yeol mengangkat alis, ini jelas undangan perang. “hei sahabat… jangan termakan emosi dulu, ini bisa kujelaskan”

Se Hun berdecak berkali-kali “aku tidak akan memaafkan tindakanmu dengan mudah hanya dengan sebuah penjelasan Park Chan Yeol. Karena nyatanya, mataku sakit melihat ulahmu”

“ulah yang mana? Memeluk Lu Han?”

Emosi Se Hun langsung memuncak. Dicengkramnya kerah seragam Chan Yeol hingga namja itu turun dari meja. Mereka berhadapan dengan Se Hun menatapnya tajam seolah akan mengulitinya hidup-hidup “coba ulangi sekali lagi dengan nada santaimu itu…”

“kau terlalu posesif Oh Se Hun. Aku hanya memeluk Lu Han layaknya aku memeluk sahabatku, kenapa kau semurka ini?”

“Kau!” Se Hun melayangkan tinjunya, tapi beruntung Kai langsung datang dan sempat menangkap tinju itu.

“Oh Se Hun, kendalikan emosimu, ini di dalam kelas”tegur Kai yang baru saja datang bersama Kyung Soo.

“jangan ikut campur Kim Jong In, kau tidak tau apa-apa”balas Se Hun masih tak mengalihkan tatapan tajamnya dari Chan Yeol.

“aku tahu masalah kalian, tapi berhentilah bersikap berlebihan begini”

Se Hun menepis tangannya dari genggaman Kai, kemudian meludah “kau bisa sesantai itu karena bukan Kyung Soo yang dipeluk dia. Jangan berlagak polos Kai, kutanya padamu, apa tanggapanmu masih sesantai ini kalau saja kau melihat kekasihmu dipeluk oleh namja mesum ini?”

Chan Yeol membulatkan matanya, jelas tidak terima ia dikatai namja mesum. Dari mana label itu dipungut oleh Se Hun?

Kai menelan ludahnya kasar. Mebayangkan Chan Yeol memeluk Kyung Soo saja dia sudah meradang, apalagi betul itu terjadi, ia mungkin akan mematahkan leher Chan Yeol. Tapi ia jelas tidak akan menampakkan itu, karena pastilah situasinya akan bertambah parah “Se Hun-ah, pasti ada alasan tersendiri kenapa Chan Yeol memeluk Lu Han”

“cih… kalian semua munafik”

Se Hun meninggalkan kelas dengan langkah besar-besar, setelah sebelumnya mendorong Chan Yeol hingga hampir tersungkur ke lantai.

“ck… anak itu” Chan Yeol menghela nafas, berusaha agar tidak ikut emosi. Ia menghampiri Lu Han dan menepuk pundaknya “maaf… tapi aku berjanji akan menuntaskan ini”

Lu Han menunduk dengan wajahnya yang mendung dan matanya berkaca-kaca “maafkan aku Chan Yeol-ah, masalahku justru menambah bebanmu”

“sudahlah… ini salahku juga karena menarikmu ke dalam masalahku. Jadi aku harus bertanggung jawab”

Kyung Soo dan Kai hanya bertatapan, terpaksa menelan rasa penasaran mereka tentang apa yang sebenarnya terjadi pada ketiga insan ini. membiarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri.

~***~

Baek Hyun menghampiri Kris di meja belajarnya, menepuk kedua pundak Kris dari belakang yang sibuk mengerjakan soal-soal latihan menjelang ujian akhir. Walaupun ia ikut membolos, ia tetap harus fokus dengan pelajarannya “Kris.. pinjam ponselmu. Aku ingin menelpon eomma. HPku mati”

“hm… ambil saja”

Baek Hyun terkekeh, kemudian menunjuk soal nomor delapan yang baru saja sukses dikerjakan Kris dengan bangganya “ini salah”

Kris menoleh “eh?”

“yang ini dikali silang dulu sebelum dijumlahkan. Hasilnya akan beda”

Kris membetulkan kacamatanya dan menatap kertas soalnya “ah benar juga, pantas tadi aku berputar-putar saja di satu rumus. Gomawo yeppo” Kris mendongak ke belakang, menarik tengkuk Baek Hyun dan mengecup bibirnya.

“YA! Sempat-sempatnya kau semesum ini. kerjakan dengan teliti”Baek Hyun beranjak setelah menggetok kepala Kris.

Kris terkekeh “kau memang selalu baik dalam segala hal… bagaimana aku tidak bangga menjadi kekasihmu?”

“ah jangan banyak bicara, lanjutkan belajarmu” Baek Hyun meraih ponsel Kris di atas nakas dan mengutak-atik nomor telepon rumahnya. Ia mengerutkan kening karena tidak ada yang menjawab telepon “apa eomma ada di apartement Chan Yeol?”

Kris langsung menoleh.“HA? Chan Yeol?”

“kau kenapa?”

“kudengar kau menyebut nama Chan Yeol”

Baek Hyun mengerutkan kening “kubilang, mungkin eomma ada di apartement Chan Yeol, karena telepon rumah tidak diangkat”

“ah… kukira kenapa. Nama itu terlalu tabu ditelingaku, membuatnya berdengung, apalagi kalau kau yang menyebutnya”

“ish… pencemburu”

“kenapa? Jelas saja aku cemburu, karena aku namjachingumu”

“arasso… arasso… seluruh dunia sudah tahu, jadi lanjutkan belajarmu”

Kris tersenyum, kemudian kembali berkutat dengan soal-soalnya.

Baek Hyun sendiri sibuk berpikir, siapa yang harus dihubunginya. Menelpon eommanya juga percuma, karena eommanya malas membawa ponsel kemana-mana sejak ia sudah berubah profesi menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya.

Baek Hyun menggumam… dan ia teringat pada satu orang yang mungkin bisa dihubungi. Dengan langkah mengendap-endap ia menuju balkon kamar Kris, jarak yang cukup jauh hingga Kristidak akan mendengar suaranya.

~***~

Chan Yeol menatap bingung ponselnya saat ia tengah makan bersama Kai dan Kyung Soo di kantin. Nomor tidak dikenal, dan perasaannya aneh sekali melihat nomor itu.

“Yeoboseyo?”sapa Chan Yeol.

“ini aku…”

DEG~

Chan Yeol tersedak makanannya. Ia memukul-mukul dadanya dengan tujuan makanan yang menyumbat kerongkongannya bisa masuk ke saluran pencernaannya dengan lancar. Kyung Sooyang melihatnya tersiksa segera menyuguhkan minuman. Disambar saja oleh namja tinggi itu dan meneguknya cepat-cepat, sampai akhirnya ia sudah bisa bernafas normal.

“Chan Yeollie, kau masih di sana?”

“ne…ne… aku sedang makan tadi. Ada apa menelponku?”

“aku hanya ingin bertanya, eomma di mana? Kenapa telepon rumah tidak diangkat?”

“oh, eomma menginap di apartement bersamaku”

“oh syukurlah kalau begitu, kukira eomma kemana”

“dia merawatku, makanya tidak mau pulang. Ah… kenapa kau tidak ke sekolah?”

“itu, aku tidak enak badan”

“hm… akan kuminta eomma kembali ke rumah untuk merawatmu”

“tidak perlu, aku juga tidak di rumah sekarang”

Chan Yeol menghembuskan nafas “di rumah Kris?”

“ne…”

“bisa kutebak. Kukira kau ganti nomor, jadi ini ponsel Kris?”

“ne…”

Chan Yeol merasakannya. Ini cukup canggung. Tapi biarlah, setidaknya dia sedikit lebih bisa mengontrol perasaannya “kau sakit apa sebenarnya?”hanya pertanyaan bodoh itu yang keluar. Itu juga terpaksa karena Baek Hyun belum memutuskan sambungan telepon, artinya dia masih ingin mengobrol.

“hanya tidak enak badan. Sebut saja masuk angin, karena aku merasakan pusing, mual dan ingin muntah”

Obrolan yang cukup ringan, dan entah kenaa Chan Yeol suka. Namja yang menelponnya ini memang kakaknya, tapi ia lebih suka memperlakukannya seperti adik, untuk itulah ada sesuatu yang menggelitik hatinya untuk sekedar menggoda saudara tirinya ini

“jangan terlalu sering bersama Kris, kau bisa hamil. Atau jangan-jangan sekarang kau sudah hamil”

“PARK CHAN YEOL… BICARAMU!”

Chan Yeol menjauhkan ponsel itu dari terlinganya. Lengkingan khas namja mungil itu tidak pernah berubah atau turun satu oktaf pun, tetap membuat telinga Chan Yeol berdengung kalau mendengarnya “aku bercanda hyung, bercanda. Jangan menanggapinya serius”

“candaanmu tidak lucu. Kau tahu?”

Chan Yeol terkekeh, bisa dia bayangkan bagaimana ekspresi Baek Hyun sekarang. namja mungil itu pasti melipat tangan di dada dan mengerucutkan bibir manisnya “mianhae…”

“sudahlah…lupakan”

Hening…

Dan Chan Yeol masih belum menemukan tanda-tanda bahwa Baek Hyun akan mengakhiri obrolan. Ia memutar otak dengan susah payah, mencari bahan obrolan baru “kau sedang apa sekarang hyung?” Chan Yeol memukul kepalanya sendiri dengan pertanyaan bodoh yang baru saja keluar dari mulutnya, dengan gemas ia menggigit punggung tangannya yang bebas karena khawatir Baek Hyun akan salah menanggapinya. Ia merasa sudah seperti namja genit yang menggoda kenalan barunya.

Kai dan Kyung Soo lagi-lagi hanya bisa bertatapan bingung, mereka tahu siapa yang sedang diajak mengobrol oleh Chan Yeol itu, sejak mereka mendengar Chan Yeol memanggil lawan bicaranya itu dengan sebutan hyung, sudah pasti itu Baek Hyun. Tapi masalahnya kenapa tingkah anak itu seperti sedang mengobrol dengan seseorang yang baru ditemui Chan Yeol di café misalnya, lalu Chan Yeol tertarik padanya, meminta nomor ponselnya, dan akhirnya bisa mengobrol sekarang. ekspresi yang ditunjukkan seseorang ketika ia berusaha terdengar seperfect mungkin untuk kesan pertama. Tapi sudahlah, mereka sedang membahas Park Chan Yeol. Namja aneh yang moodnya berubah-berubah belakangan ini.

“aku… sedang… ng, istirahat”jawab Baek Hyun.

“di kamar Kris?”

“ne…”

Chan Yeol berdecak, kenapa selalu saja ada nama bule itu disetiap obrolan mereka, padahal dia sendiri yang menyebutnya “bagaimana keadaanmu sekarang”

“ng, masih pusing sebenarnya. Tapi sejauh ini aku merasa sudah lebih baik”

“hm… begitu…” Chan Yeol sudah kehabisan akal.

“kau… ng, bagaimana keadaanmu?”tanya Baek Hyun akhirnya.

“wajahku penuh lebam. Kakak ipar kalau mengamuk tidak tanggung-tanggung juga rupanya”

“maaf…”

“jangan meminta maaf, ini bukan salahmu. Dan jangan membahas itu lagi”

“ne…”

“kapan kau bisa ke sekolah?”

“mungkin besok. Kenapa?”

“Se Hun dan Lu Han… apa kau tahu mereka bertengkar karena aku?”

“hm, aku tahu itu kemarin. Kenapa kau memeluk Lu Han?”

Chan Yeol menghela nafas “kemarin itu aku sekarat. Dan Lu Han lah yang ada di situ, menolongku. Makanya aku sudah agak lebih baik sekarang, sayangnya Se Hun melihat sesuatu dan langsung ditanggapi salah olehnya”

“aku mengerti”

“jadi kuharap kau bisa ke sekolah secepatnya. Bantu aku mengurus masalah ini”

“ne… besok aku ke sekolah”

“hm…”

“ya sudah kalau begitu, lanjutkan makanmu”

“ne hyung”

“annyeong”

“annyeong”

Piiip

….

Chan Yeol menghela nafas dengan senyum sumringah. Entah kenapa hatinya hangat sekali. Setidaknya hubungannya dan Baek Hyun sudah membaik. Ini sudah lumayan, dan Chan Yeol akan belajar menerima betul perannya sebagai adik.

“kau begitu merindukan kakakmu sampai kau terlihat seperti itu?”tegur Kai.

“seperti apa?”

“seperti orang bodoh yang baru saja menerima telepon dari kenalan barumu. Dan itu menjijikkan”

Chan Yeol terkekeh “ini lebih indah dari sekedar menerima telepon dari kenalan baru Kai. Pernahkah kau merasakan ini ? Berada dalam sebuah ruang hampa udara, yang menyiksa paru-parumu, mengira kau akan mati dalam hitungan detik berikutnya, dan saat kau mulai putus asa, sebuah portal terbuka, menarikmu keluar dari ruang hampa itu, dan kau mendarat di atas awan yang begitu empuk, di mana kau tidak perlu susah-susah menarik nafas karena udara sudah memanjakan hidungmu. Atau ketika duniamu terasa hitam putih, kau hampir menerima tawaran Tuhan untuk membuatmu buta saja, tapi seketika ada sebuah portal, yang menarikmu keluar dari dunia hitam putih itu, dan kau akan terbaring dengan nyamannya di atas sebuah padang rumput hijau yang memanjakan punggungmu, di sekitarmu ada bunga berwarna-warni, kupu-kupu beterbangan seolah menari khusus untuk menyambutmu. Seperti itulah rasanya Kai”

Kai memijit keningnya, kepalanya tiba-tiba pusing mendengar Chan Yeol berpujangga. Ia semakin stress melihat kondisi teman-temannya. Se Hun yang mengerikan saat membaca buku matematika sepanjang hari, dan Chan Yeol yang berpuisi. Sungguh sebuah fenomena alam yang lebih mengerikan daripada gempa Vulkanik atau laut terbelah sekalipun.

“portal yang kau maksud itu Baek Hyun?”terka Kyung Soo sedikit-sedikit mengerti kalimat aneh yang dilontarkan Chan Yeol.

Namja tampan itu hanya mengangkat bahu “entahlah” kemudian tertawa lega.

~***~

Baek Hyun menghembuskan nafas lega, menggenggam ponsel milik Kris, kemudian tersenyum. “Terima kasih Tuhan…”.

“dalam rangka apa?”

Baek Hyun tersentak, seketika menoleh “eh… Kris…”

“menelpon Chan Yeol?”tanya Kris sambil melipat tangan di dada.

“ne…”

“kenapa bersembunyi dariku?”

“bukankah nama Chan Yeol cukup tabu di telingamu? Aku hanya tidak ingin membuat telingamu berdengung”

Kris melengos “kau tahu? Melihatmu sembunyi-sembunyi menelpon Chan Yeol, telingaku justru meledak”

Baek Hyun tertawa “aku menelpon Chan Yeol untuk menanyakan keberadaan eomma”

“bukan menanyakan keadaan Chan Yeol?”Kris mengangkat alis.

Baek Hyun terkekeh sambil menggaruk kepalanya.

“ckckckckck… namja ini. kau harus dihukum”

“eh…eh…eh?”Baek Hyun terkejut ketika lagi-lagi Kris mengangkat tubuhnya, meletakkannya di atas pundak bagai memikul karung beras. “kau betul-betul tidak romantis Kris… lihat caramu menggendongku. Aku ini kekasihmu… bukan balok kayu”

Kris tertawa “aku ingin menghukummu Baek Hyun-ah, bukan memanjakanmu” ia menghempaskan tubuh mungil Baek Hyun di atas ranjangnya, langsung mengurungnya dengan kedua lengan kekarnya “ingin mengatakan sesuatu sebelum eksekusimu?”

“aih jinjja… namjachinguku yang di depan orang lain terkesan tampan dan dingin, tapi di hadapanku hanyalah namja agresif dan mesum”

Kris mengangkat alis “kuharap persediaan oksigen di paru-parumu cukup banyak, karena sepertinya ini akan lama”

Baek Hyun membelalak setelah melihat senyum iblis dari Kris. Dan betul juga, Kris menghukumnya. Namja mungil itu terpaksa hanya bisa pasrah menerima hukuman manis dari Kris.

~***~

“ada sesuatu yang salah tuan muda?”tanya seorang pengawal Ber jas hitam pada Tao yang duduk di kursi meja kerjanya sambil menatap layar I-pad nya dengan senyum bermakna.

“tidak ada… aku hanya sedang menyaksikan tontonan indah, Peter”jawabnya, masih dengan senyum bermakna tercetak di sana.

Sedikit penasaran, pengawal yang dipanggil Peter itu bergeser agar bisa berdiri di belakang kursi Tao, dan ikut mengintip apa yang ditonton Tao.

Kedua mata Peter membulat, tidak menyangka bahwa atasannya itu ternyata diam-diam sangat menyukai tontonan yang seperti… itu.

Di layar itu terlihat, seorang …um… bukan, tapi dua orang namja yang sedang berciuman panas. Namja yang lebih tinggi itu menindih namja yang cukup mungil di bawahnya. Walau hanya berciuman, tapi sukses membuat orang yang melihatnya hanya bisa menelan ludah dan… kau tau apa yang disebut h*rny?. Itulah yang dirasakan Peter.

Tapi orang kepercayaan Tao itu menyipitkan mata, itu bukan Video mesum atau sejenisnya, ini seperti Live record karena ia melihat simbol bundar berwarna merah di sudut layar. Dan seketika ia membelalak begitu tahu siapa pelaku adegan di dalam itu.

“Tuan muda… bukankah itu Tuan Kris?”seru Peter kaget, melihat bahwa wajah seorang Namja tampan berambut pirang yang sudah menghiasi ruang kerja Tao di balik sebuah bingkai besar berjejer di setiap sisi dinding itu ternyata adalah namja yang sama, yang ada di layar itu.

“Benar…”jawab Tao dingin.

“tapi pria kecil yang bersamanya itu jelas bukan anda Tudan muda”

Tao meletakkan I-pad nya, karena sepertinya Kris sudah menghentikan kegiatannya menciumi Baek Hyun. Terlihat namja mungil itu tidak ubahnya seperti pasien sesak nafas karena di sana ia memegangi dadanya yang kembang kempis kemudian memukuli pundak Kris berkali-kali, sementara namja pirang itu hanya tertawa terbahak-bahak, terlihat sangat hangat “Kris sepertinya berani bermain di belakangku”ucap Tao dingin, walau ada senyum di bibir tipisnya.

“maksud anda… berselingkuh?”

“menjijikkan sekali bukan… kau tahu, saat aku kembali bertemu Kris, dia tidak pernah satu kalipun menciumku seperti dia mencium Pria kecil itu. Apa pendapatmu?”

Peter berdehem “menurutku…ng… Tuan Kris… menyukai pria kecil itu”

“bukan Peter… bukan menyukai… aku menangkap sesuatu yang lebih menjijikkan dari itu. Kau tau? Kris sepertinya mencintai anak ini” Tao kembali menatap layar Ipad dengan sudut pandang yang sama setiap detiknya, karena memang kamera yang Tao pasang di kamar Kris itu berada pada posisi yang menyorot kamar itu secara keseluruhan. Hanya tinggal di zoom, danTao sudah bisa menyaksikan dengan jelas bagaimana ekspresi hangat Kris yang mengacak rambut namja kecil yang bernama byun Baek Hyun itu. Yang membuat Tao murka adalah… Kris sudah tidak pernah lagi menatapnya sehangat itu. Orang sepeka Tao jelas menyadarinya, walau Kris bisa berbohong bahwa Baek Hyun bukan kekasihnya, Tao tetap mengenal pria itu luar dalam.Itulah sebabnya kenapa dia memasang kamera di kamar Kris agar bisa mengawasinya bahkan dari jauh. Dan sudah bisa ia saksikan… seluruh perhatian, perasaan, dan kasih sayang Kris sudah tertuju pada namja mungil itu.

Tao meremukkan ke sepuluh jarinya dan menangkupkannya di depan bibir. Menatap bingkai foto besar di dinding di mana ada wajah Kris yang tampan terpajang di sana “sudah kubilang Gege, aku mengawasimu. Berhubung kau tidak mengindahkan perintahku, berarti kau berani melawanku gege sayang”

Peter hanya bisa menelan ludah dan merinding di belakang Tao. Ia hapal betul ekspresi dingin atasannya yang seperti itu. Itu artinya sebentar lagi akan ada nyawa melayang. Paling tidak satu orang, dan entah kenapa Peter jadi iba melihat pria kecil polos yang terlihat sedang tertawa di layar Ipad itu.

“Peter,  bisa kau rampungkan semua jadwalku sebulan ini? akan kuselesaikan semuanya dalam beberapa hari karena sepertinya aku akan kembali secepatnya ke Seoul dan… hum, mungkin cukup lama di sana”

“akan kupersiapkan segalanya anda Tuan muda”

“ah… dan lebih penting” Tao memutar kursinya untuk berhadapan dengan Peter “bisakah kau menyelundupkan beberapa unit senjata ke Seoul? Sepertinya aku akan sedikit bermain di sana”

Peter mengangguk pasti “Baik Tuan muda…”

Tao kembali memutar kursinya, menatap layar I-pad itu, di mana Kris terlihat berlutut di lantai sambil menangkupkan kedua telapak tangan di depan wajahnya, seperti meminta pengampunan, sementara namja kecil bernama Byun Baek Hyun itu masih duduk di atas tempat tidur dan melipat tangan di dada.

Alis Tao terangkat “Kau bahkan tidak pernah bersikap seperti itu padaku Gege… sayang sekali, kau sudah membuatku marah”

BRAK~

Benda persegi empat yang tak bersalah itupun hancur berhamburan setelah Tao melemparnya hingga membentur dinding. “Byun Baek Hyun… maaf… tapi siapa suruh kau terlibat”

To Be Continued\

ALF special note: bagaimana readers? Apakah diriku sukses membuat tensi anda naik? Ini sengaja ane pasang klimaks di akhir, karena sebenarnya… hehehehehehe Chapter 8 akan bener-bener klimaks (Readers: lo ngmong apa sih Thor?. Ane: gak tau nih, ngigau). Ane perkirakan ini FF bakal tamat di Chapter 9 atau 10. Um… chapter 10 kayaknya (author labil), jadi sering-sering aja komen, karena percayalah, setiap baca komenan kalian, terkadang ane dapat pencerahan dari situ. Ciyus… enelan… miapah… miyabi…miayam. Dan mohon maaf bagi readers yang request scene yang ehem… Lemon… ane gak bisa, ciyus… enelan…. Ane gak bisa bikin begituan, otak gak nyampe. Baca sih bisa *plak, tapi bikin gak bisa. Makanya cuman bisa tahap lime aja gitu. Itupun sukses membuat diriku merinding disco.

Oke readers tercinta… ane mau negosisasi lagi ama KrisBaekYeol, semoga mereka masih mau ngelanjutin kontrak di FF ini. apalagi Chan Yeol yang sukses ane buat menderita berkali-kali di sini. Tapi ane kasih semangat dengan mengatakan “SEMUA AKAN INDAH PADA WAKTUNYA”

Kris sih enak(?), kebagian scene asyik mulu, gak Tao, gak Baek Hyun ludes (?) ama dia. (*Kris cengar-cengir sambil colek2 author. “apaan colak-colek, lo kate ane sabun colek?).

Dan Baek Hyun… abah… emak padamu… oh boy my beloved namja, maaf terlalu banyak menistakanmu, itu bentuk dari rasa cintaku padamu *cipok. *plak

Udah deh, akhir2 ini ane kebanyakan bacot. Komen yah, awas kalo gak komen. Ane beneran berhenti nulis nih. *Angkat golok. Sekali lagi ini bakal ane protek. Chapter 8 pastinya ane protek.. kekekekekeke *plak.

310 respons untuk ‘[FF] Love & Pain-//YAOI// [Chapter 7]

  1. sehun please jangan salah paham, kasihan luhannie sama chan 😥
    dari awal aku baca ff ini udah mihak banget sama chanyeol miris banget soalnya huaaa 😥 *pelukchanyeoltarikkekamar?
    thor jangan bikin chan menderita lagi yaah 😥
    tapi tetep daebak ko kalo author alf yg bikin ceritanya hehehe 😀
    keep writing thor 😀

  2. sehuun jangan salah pahamn luhan kasiannn…
    taoo serem ammat yah,chanyeol semoga dapet namja cantik baru /?
    kris dilema /?
    daebakk thor 😀

  3. wah hunhan segitunya kalau salah paham
    sehun kan si luhan udah usaha buat njelasin
    tapi kenapa kamu gak percaya

    terus chanyeol puitis banget
    si krisbaek kalau mau melakukan sesuatu berated M hati2 ne

    tuh si panda ngintipin
    panda :: siapa juga yang ngintipin.gak tuh
    nobella :: panda sayang meskipun kamu ngelak tapi di ff udah tertulis jelas. apa masih mau mengelak

    tao kayak psycho
    nyeremin. tao yang polos jadi gitu amat
    padahal tadi siang baru liat fancam tao diyoutube yang polos and bikin ngakak guling2
    tapi di ff ini beda 180 derajat
    tapi tetep keren

  4. miris banget cerita chanyeol
    mana sehun salah paham sama luhan yang pastinya membuat chanyeol merasa bersalah ..
    baekhyun lagi nyawanya terancam bahaya gara-gara sipanda cemburu melihat kris yang sudah jatuh hati sama baekhyun ..

  5. Ih Tao jadi horror ya._. Mukanya yang terkesan kek paanda, jadi mafia gitu. Ngebunuh bapaknya sendiri lagi-_- salah dikit, “bunuh saja dia” .____. Ngeng

    Udahlah Kris, Tao udah dateng lagi. Balik aja sama Tao. Biarkanlah chanyeol sama baekhyun lagi /modus/
    Tao, plis jangan apa apain baekhyun T.T dia tuh polos, gatau apa apa T.T

    Nice ff^^ keep writing thor’-‘)b

  6. Oke… Di chap ini ternyata adegan sedih-sedihannya sedikit. Ya.. gpp ding. Hahaha cape hati tau baca Chan Yeol dinistakan mulu haha..

    Ini dia,
    Tao.. What the__
    dia ngebunuh appa-nya sendiri? Oh My Gosh hahaha.. Sampe senekad itukah Tao? Padahal appa-nya ya g udah berusaha mati-matian buat nolongin dia supaya tetep hidup. Ya walau sebenernya bukan appa-nya langsung sih, lewat dokter tentunya. Tapi 1 tahun koma (koma ga sih pas nunggu donor jantung itu?) dan akhirnya dapet donor jantung uang cocok. Dan akhirnya bisa hidup lagi(?). Dan bisa ketemu Chan Yeol lagi setelah pulih. Dan dan dan dan wedan lah pokoknya hahahah.. Alias daebak lah kalo bahasa inggrinya mah #plak

    Errr.. Pertama ketemu udah lemon aje tuh Tao. 1 tahun lebih kagak begituan, kangen ye? Hahaha..

    Oh My Gosh (lagi), ternyata Tao jadi mafia? Ngelanjutin appa-nya?

    Untung aje Baek Hyun ga mergokin mereka lagi ‘itu’. Padahal itu kissmark udah ada di badan Kris, tapi tetep aja ya Baek Hyun polos. Percaya lagi itu alergi ckck.

    X_X Kris mukul Baek Hyun. Huhuhu.. Untung aja Baek Hyun Baek Baek aja.. Ga sampe muntah apa yg dokter takutkan itu.

    Loncat dulu ke HunHan..
    Se Hun! Astagah dirimu cemburuan amat seh? Kasian Lu Han tao! Giliran elu yang salah udah bikin Lu Han cemburu, elu minta maaf dan langsung di maapin, dapet lampu hijau lagi buat tetep koleksi foto Baek Hyun. Eeeh giliran Lu Han yang disanga salah, elo kejam ga ada dua.

    Buahahaha.. Chan Yeol minta maafnya begitu sih hahaha. Macam candaan kalo begitu Yeollie.. Se Hun jadi ngamuk pan? Untung ada Kai.

    Kembali ke.. KrisBaek. Astagah itu mereka mandi berdua? Tapi kenapa masih pake baku #plak
    Mereka bolos yeee.. Tapi Kris tetep belajar, dan di gurui oleh adik kelasnya hahaha..

    ChanBaek,
    Seneng ALF aku bacanya.. Akhirnya  mereka terlihat baik. Keduanya kaya yang udah saling merelakan. (tapi ini bikin aku deg-degan. Karena.. Datengnya Tao kembali, dan Baek Hyun akan terancam).

    ChanYeol berpujangga? Ahaahaha lebih tepatnya ALF yang berpujangga. Wkakaka. Keren loh ALF.. Nilai bahasa Indonesianya ALF gede ya? Haha..
    Oiya, ada satu yg bikin ngakak. Itu di atas ada ‘alis Baek Hyun keriting’
    Buahahahaha.. Duh aku ngebayanginnya lawak bener dah hahaa. Inget teaser Wolf rambut Baek keriting pirang hihi.. Tapi tetep kece dah Baek Hyun #ditampolALF
    OOT (out of topic)

    Jeng jeng jeng jeng~
    Tao is Baek(?)..
    Tao ngeliat KrisBaek err..
    Tao bakal bales dendam..
    Tao marah sama Baek Hyun..
    Peter cuma bisa nelen ludah..
    Peter merasa iba sama Baek Hyun, mudah-mudahan dia bisa bantu nenangin Tao. Dan tuan Li juga. Mudah-mudahan..

    Hahahaha sekian dulu ah, aku mau lanjut ya ^^ besok tapi ding. Udah subuh ini. Hahaha..

    Annyeong~ 😀

    Oiya, seperti biasa di tunggu ya ff-nya.. Semuanya pokoknya haha.. NRL juseyo 😀

  7. Apa ini? Ini apa?
    Aigoo aigoo aigoooooo~
    Knpa pandaku yg polos jdi semenyeramkan ini???
    Astagaaa!!!
    *frustasi*
    Jgn blg kalo panda mau bunuh baekhyun?!!
    *sesaknapas*

  8. Kekeke,.. Aduh kris, bgaimana ini? Tao like a psycho,.. #scary
    kasian baekhyun, ud bs cinta ma kris mlh si panda dtg,
    yaelah
    smoga g tmbh rumit n crita.

  9. tao masih hidup O.O baby panda masih hidup~~ tapi kenapa dia sangar
    sehun pliss paham situasinya…. lulu nya cuma berusaha menolong chanyeol yang sedang SEKARAT huuaaaaahhhh
    thor ini ga ada lebih sedih lagi?? di kira orang gila ini ngebaca ff sambil nangis 😥

  10. GUE SEBEL BANGET AMA TAO DISINI-____- DASAR OBAT NYAMUK MENYINGKIRLAH KAU BRENGSEK/minjem kata kata di NRL/ aoakaok. tapi kok gue seneng ya pas baekyeol teleponan(?) dan gue tengah malem ngakak pas chanyeol jadi seorang pujangga wkwkw ngukuk. oke ke part 8 :**

  11. terkutuklah dirimu tao zi….ckckckck
    kris sudah berapa kali aku bilang, jauhiinn baekhyunn…sini ama aku aja elu bebal yee gue bilangin.
    ehem ehem… chanyeol jomblo tuh.#liriktajam
    ga dapet tiang listrik , pohon kelapa boleh juga eh,,,#eh?
    aiiigoo thehunnie seram sekali dirimu,,lulu setia kok thehun, kamu curang, coba dulu nyimpen foto baekki, lulu maafin,,sekarang? dasar egois…fstwrehdftsfysbh #apadeh

  12. idiiih..
    abang tao kok ganas amat sih bang??
    pke acara bnuh2an pula tuh
    ini lgi si abang sehun, mrah ny lma begete, pdhal kn cman slah pham

    aduuh thor, d chapt ini ane mkin geregetan nih
    msalahny mkin bnyak aja
    sungguh miris saudara – saudara..

  13. Haft….haft….haft…. /efek baru bisa nafas/ haduh Se Hun pabo! Pabo! Sehun pabo! Kasian Luhan 😦 dan Chan Yeol, aduh. Aku gatau dia sakitnya gimana T_T aku ngerasain dia ngenes banget (?) baryaw Chan Yeol…
    KrisBaek haha di tunggu adegan Livenya yah haha 😛
    Aku bayangin Tao disini kayak di MV Wolf dia serem banget. Baru kali ini, dan di FF ini aku gak suka kehadiran Tao ah awas kau Tao!
    KaiSoo nya gak di buatin Konflik lagi yah? Hoho. Daebaek thor! 🙂

  14. chanchan~
    kenapa nasibmu menyedihkan?? T.T
    krissie?? tao balik lagi dan kau masih mempertahankan baekhyun?? ck! gak sadar apa dia tu melukai baekhyun perlahan..
    egois bgt!! kan kasian chanchan babaek..
    hubungn yang bgitu gak bisa dipertahankan lebih lama tau!
    ckckc
    tao apa lagi rencanamu?? brubah drastis bgt!!
    itusehun salah sangka gelap mata lagi
    pnasaran~~~~
    lanjottt

  15. Akh, Sehun pencemburuan. tapi gak papa kok, cemburu itu artinya Cinta (sayang) #pelukSehun #ditendangLuhan . Beneran deh, Eon. Aku pingin ngelindungin Baekhyun dari Tao. Tao sumpah serem banget. KRIS GUE BUNUH LO !! KRIS HIANATIN BAEKHYUN #lemparmeja(?) #Taoasahgolok.

  16. *merinding*
    tao panda, kau hidup nak??
    sumpah… aku lngsung mrinding disko wktu tao bilang dia yg bnuh papa-ny. omonaa~ tu ank diem2 udh mulai jadi org yg kuat bgitu. maen bunuh lagii~
    KRIS WU?? LO SELINGKUH??
    UDAH BIKIN HIDUP CHAN MENDERITA, BKIN CHAN HRUS NGLEPAS BAEKHYUN, SEKARANG LO DUAIN BAEKHYUN GUE~~~~ *nngis ngejer* demi luhan yang unyu, gue pngen bnuh lo kris wu. lu mukulin baekhyun lagi, brlipat2 ksalahanmu, kris wu~

    tao… gk brniat bnuh baekhyun kan??

  17. What the…. Tao? Idup lagi? Koma hampir setahun terus bisa idup lagi layaknya manusia normal? Ngeri juga itu dokternya._.
    Gila ya.. Di saat yg bisa dibilang blm tenang2 amat.. Tao muncul dan… Membuat atmosfer semakin… Menegangkan. Kayaknya jg jiwa-mafia ayahnya tao udah nurun ke tao. Jadi gampang gitu ngebunuh orang. Ayahnya sendiri pula-…-‘

    chanyeol.. Miris sekali hidupmu, nak T_T
    entah kenapa jadi gasuka aja sama wataknya kris disini..
    Seperti kata dirimu, thor.. Ngga tao, nggak baekhyun, ludes sama dia-____-

    dan… Penghargaan untukmu, thor! Dirimu sukses membuat tensiku naik drastis! Ampe nyesek juga ternyata tao pake masang kamera dikamar kris.. Asli kaget!
    Dan lagi… Tao ngeliat semuanya.. Astagaaa….

    Umm… Ngebaca bagian pembunuhan.. senjata2an… Rencana licik…. kok.. Jadi inget amaterasu ya, thor? ._.
    Ehm next chap!

  18. ahaydeu ahaydeu gue mau bacot apaan lg ini weh -.- tukan tukan perangnya mau di mulai u,u nggak tao nggak sehun bikin greget :3 mau gue cipok semuaaaaaa *digigitkai-,-
    ini baru pertama klimaks ye chap 7, entar chap brp ye duh lupa >< pas anu gitu duh *asahlidah(?)
    disini saya gedek bener sama tao T,T udh muka sangar, mirip panda, jd mafia lg -_,- gue tusuk sama tusuk sate lama2 lu tao pandaaaa.
    sehun juga bebel weh kga kasian apa sama luhan, chanyol mah jan dipikirin baek aja males apalg gue ck XD

  19. TAO kenapa kau jadi sejahat itu nak!!!!!!??????
    jadi serem sendiri ngebayangin tao dgn tatapan wata tajam nya!
    gimana nasib baekhyun?
    gimana nasib Kris?
    banyak bgt pertanyaan di otak, imajinasi author daebak!

  20. Tao serem juga ya -____-”
    Berharap dia nggak ngelakuin hal nekat buat nyelakain Baekkie TT_TT

    Baekkie udah bahagia, tapi kenapa sekarang ada lagi masalah..
    *pelukBaekkie*
    #ditendangChanyeol

    FF-nya Dae~~Bak!!

  21. Tao parah! Hahahaha CC TV, di kamar Kris?? Buset dah, kapan masangnya? Aduh, habislah Baekhyun, bener” tamat riwayat! Kalo sampe kali ini Chanyeol nolongin lagi, bisa” dia yang kena… Aduhh… Author emang paling TOP deh!!=D

  22. Oowwoouhh … Tao yg polos seorang mafia? Ck sulit dipercaya !!
    Dan Kris,Kau sendiri yg membawa Baek menuju kematian !!

    Aaaaa.. Chan,kata2nya puitis pke banget. Sampe gua ngakak bacanya #udhgksedihceritanya.
    Aduhh,, Gmna cara ngejelasin ke Thehun? Liat muka Chan aj ogah !! Hufft Fighting ne Chan !!

    Ihh,keren Tao masang alat penyadap gk ketahuan Kris.Keren. Tp I-padnya sayang!mending kasih kenae #gubrakk

  23. Tao sadisss bener dah.
    Sampai part ini gue msh berkesimpulan author lo akan mengokohkan krisbaek sampai akhr :”(
    Tapi, di lubuk hati gue masih tersisa baekyeol akan bahagia pada akhirnya dan selamanya. Maafkanlah aku thor, krn sudah tidak bisa, tidak akan mungkin bisa rela baekki sayang tidak dengan chanyeolnya.

  24. Ngahahha ia thor bener .. Baca note author emng kris yg pling enak ,,, smua dilahap . Wkwkk tp pda akghirnya kris yg puyyeng paling puyyeng psti di next chap wkwwkkk … Dan itu tao knp jd sprti itu … Helahh …

  25. tao satu satunya menjadi penerus tahta warisan ayahnya oh my god tao yang baik rela mati demi kris sekarang jadi …..
    kris apapun yang terjadi segera sadarkan tao jangan sampai si diva bermandikan darah(ngikut tao/?)
    tao errrr gak tau dah mau bilang apa dia pasti sakit juga tapi caranya yang salah 😐
    chanyeol di sini gak kebagian chanbaek moment yang sabar ya yeol nista sekali dirimu nak tersakiti mulu
    nah iya si kris ajib yang mana aja oke buat dia aktingnya di sini(?)
    kris jujur aja biar gak sakitnya korban yang yersakiti tidak tersakiti amat tsaaah bahasa ane -_-

  26. aku suka tao,,
    meskipun jahat, aku suka,,
    hahahahaha,,,
    tapi tao kumohon jangan bunuh baekhyun, syank kan kalau cowok secantik baekhyun mati,,
    penasarn ama endingnya,,
    ff nya makin meneganggkan,,
    *_*

  27. Hua yang tadinya aku sebel dan dilema baca ff ini karena chanyeol tersakitin terus sekarang berubah derastis
    .ada hal unik di ff ini sejak tao kembali hidup..
    .setidaknya bukan hanya chenyeol yang tersakitin tapi kris juga bakal tersakitin seperti chanyeol yang menghabiskan ribuan tetes air mata *ngalay
    .huh sumpah aku seneng banget dengan perannye tao yang tegas dan gak munafik
    .
    Tapi di ff nii aku juga kasian ama luhan yang dilanda dilema dengan memikirkan antara sahabat dan kekasih
    .
    Aduh yang aman kayaknya cuma kaisoo dah..romantis mulu
    .
    Alf mau tanya nii suho jadi gak nii beli motor gedenya
    .hadehh suholangkaya

  28. Luhannie, sehunnie cepet baikan dong… Kalian kan couple paling romantis dan ‘unik’ di ff ini.. Jadi masak sehunnie liat gitu aja cemburu *ya kalo aku sih juga pasti cemburu* *haha*
    Luhannie, mungkin kamu emang harus menceritakan semua yv terjadi biar kesalahpahaman ini berakhir..
    Chanyeol 😭😭 *gak bisa ngomong apa apa lagi ke dia* *nangis dipelukan kai*
    Jadi gak respect sama baekhyun 😢😢 *jinjja jebal please sita lu alay banget*
    Kris, plis.. Kamu nunggu baek mati dulu baru kamu peka sama maksud tao…? Padahal peringatannya udah jelas banget 😒😒
    Tao, ke mana kamu yang dulu, sayang? – Kris

  29. Yg paling tersakititd sini adalah chanyeol. Melepaskan org yg sangat d cintai itu tdk mudah dan perlu keteguhan hati sertattekad yg kuat dan Chanyeol membuktikan ny kali ini.

    Aku tahu aku gila tp entah kenapa aku mikir mending Chanyeol mengorbankan dirinya demi baekhyun misalny dy ngelindungi baekhyun dari percobaan pembunuhan yg mungkin akan d lakukan Tao dari pada chanyeol tersiksa seperti itu ah atau mgkn chanyeol pergi keluar negeri dae memulai hidup baru jg boleh. Hehehe

    Oh jd Tao berubah sebengis itu skrg y,tak ku sangka tekanan batin yg d alaminy membuat tao berubah,pepatah yg mengatakan diam2 menghanyutkan berlaku untuk Huang Zi Tao.

    Walau aku rada2 gmn gtu sama peran Tao yg bisa d katakan menghalal kan segala cara demi mencapai tujuan nya tapi aku cukup senang dy nongol setidakny tao punya sikap yg tegas.

    Untuk chanyeol tdk ada kata yg bisa ku ucapkan selain “aku bangga pada mu happy virus” oh dan untuk hunhan couple,cepet baikan ya trus ceritakan semuanya pada Sehun kalo perlu Baekhyun jg dgn smw yg d alami Chanyeol bukan mksd apa2 hanya saja biar HunBaek lebih peka aja. /plaaak

  30. Tao knp km jd jahat gtu eoh? aku lbh suka km jd org baik polos psti kris bakal cinta sma km lg kok.. bkn dngn cra km brubah jadi jahat… 😦
    sehun~ah jeball jangan salah paham… kasian cganyeol~
    chanyeol chanyeol km sampe kek gtunya di telf baek.. 🙂 . chanyeol berubah menjadi chanyeol si pujangga~ 😉

  31. PLIS SEHUN LU MAH SALAH PAHAM T.T
    Ah jangan cembokur gitu donk nak~ nanti mamah pukul pantatnya. Pelukkan itu tuh hanya bentuk rasa kepedulian terhadap sahabat yg sedang terluka hati dan fisiknya.

    Itu aku jadi sebel banget sama Tao, sangat.. Pengen aku tendang aja dia, tapi jangan karna dia gk salah. Yg salah itu authornya udah ngebikin karakter Tao nyebelin begini *digampar kakak alf*
    dan siap2 bakalan tambah marah sama Tao chapter nanti pas adegan dia ngebunuh Jungsoo *ehh

    dan Kris lu udah ngebawa Baekhyun kedalam zona tidak aman, sangat tidak aman berbahaya malahan. Untuk itu gua pengen lu jauhin Baekhyun!! Ngerti gk lu!! Gua gk suka sama gigi lu yg maju itu, sana lu ngejauh dari Baekhyun.
    Dan buat Chanyeol lindungi Baekhyun, dia dalam bahaya Yeol~

    ah, aku mau lanjut baca kakak.. Segitu aja dulu, walaupun sebenernya aku sadar kalo komenan aku itu isinya gk bermutu -_-

  32. sehun ngambekhya ga kelar2. malah makin menjadi jadi. kasihan luhan kan.
    dan lg lucu saat omma chanyeol ngira luhan itu pacar anak tiri kesayangannya.
    tao namja yg mengerikan, pendendam dan bengis.
    dia terlalu terobsesi sm kris hingga dg keji menghabisi nyawa ayah kandungnya. sungguh tak punya hati.
    deg2 kan jg saat baekhyun kerumah kris. gmn kalo dua orang itu ketemu?
    saking pusingnya kali ya? kris nekat mukul baekhyun, untungnya ga kenapa- kenapa.
    dan licik…. tao masang kamera pengintai di kamarnya kris, jd ketauan….
    gmn nasib barkhyun? moga aja baik2 aja.
    nyawanya terancam krn tao.

  33. Tao bener2 jahat kenapa nyalahin baekhyun padahal yang selikuhkan kris nya
    Uri chanyeol udah mau move on yahh selamat yahhh(?)
    Eonni kalo dapet inspirasi dari mana sih koq bisa ngena banget gitu ?
    Pokoknya ALF-jjang

  34. kris uring-uringan gegara tao yg tiba tiba hidup kembali (?) 😀
    gilaa aja tao nafsu bgt ke kris. kris nya lagi ngeladenin, kan kasian baekhyun.

    sehun masih salah paham aja dih. pdahal luhan sm chanyeol udh jelasin klo mereka ga ada hubungan apa apa. yasudah lah, tp lama lama kasian ke chanyeol sm luhan nya T_T

    chanyeol malang sekali~ duh andai luhan bkn punya sehun, mending luhan nya buat chanyeol aja 😀 wkwk abaikan

    keep writing thor ^^

  35. Jadi? Kris kacau oh tau kenyataan Tao Pandanya yang ternyata masih hidup??
    dan please, Nepsong tao gila-gilaan O.o
    Gila aja Baekhyun 😀 😀
    bener lho apa kata Chanyeol 😀 Jangan sering bersama Kris.. nanti kau hamil /plak/
    sering aja sama Chanyeol.. palingan anak kalian langsung brojol(?) /dijitak Kak ALF/ Ok kak aku juga bercanda bareng Chanyeol.

    Baekhyun dipukul pas ditengkuknya, ya? Kan bahaya bang Naga! sembarangan ih dikau 😡
    Tao~ menyeramkan sekali dirimu, nak~
    sampai-sampai mata-matain begitu :/
    Next chapter cusss~
    semangat, kak ALF^^

  36. Kak … tumben enggak bikin aku nangis egen :3 biasanya hobii banget buat aku nangis baca FF kakak…
    OI BAEKK !!
    Sekarat yang dimaksud chan itu sekarang dalam hal batin !! bukan fisik!! Ugh… baekhyun kok gak pernah peka ya -.-v
    Chan Yeol terkekeh “ini lebih indah dari sekedar menerima telepon dari kenalan baru Kai. Pernahkah kau merasakan ini ? Berada dalam sebuah ruang hampa udara, yang menyiksa paru-parumu, mengira kau akan mati dalam hitungan detik berikutnya, dan saat kau mulai putus asa, sebuah portal terbuka, menarikmu keluar dari ruang hampa itu, dan kau mendarat di atas awan yang begitu empuk, di mana kau tidak perlu susah-susah menarik nafas karena udara sudah memanjakan hidungmu. Atau ketika duniamu terasa hitam putih, kau hampir menerima tawaran Tuhan untuk membuatmu buta saja, tapi seketika ada sebuah portal, yang menarikmu keluar dari dunia hitam putih itu, dan kau akan terbaring dengan nyamannya di atas sebuah padang rumput hijau yang memanjakan punggungmu, di sekitarmu ada bunga berwarna-warni, kupu-kupu beterbangan seolah menari khusus untuk menyambutmu. Seperti itulah rasanya Kai”
    Nyyuuuttt~~
    Aduh… sakit nya kerasa kak..
    TETTERETTETETTTT
    KEKUATAAN TAOO !!!
    YEAY ^_^/ COMEBACK STAGE NYA TAO !!! #plaaaaaKK
    Apa yang terjadi…. whooaa…. pasti bentar lagi ada adegan dibawah umur.. (tembak-tembakan maksudnya -.-)

  37. nah kan Sehun nya salah paham sama Luhan duhduh, Sehun ah sayangku Luhan sama Chanyeol nggak ada apa apa koq ciyuss deh, lagian nih si Chanyeol kenapa nggak sms aku aja sih*eh ahaha* dan ini KrisBaek doang ah hiakss, dan Tao ayolah Tao alihkan Kris padamu kembali rebut dia lagi, jangan biarkan dia menganggu Chanbaek duh, dan tapi Tao jangan sakitin Baekhyun ya jebal duh dan ah Tao kayak pshyco disini jadi serem deh ngeri banget, takut banget Baekhyun di apa-apain ah tidak jangan, Krisbaek cepatlah ganti dengan Chanbaek huhu

  38. nah kan nah kan.
    kris lo kok gak peduliin kata Tao sih. itu Baekki jd dalam bahaya Kris!! WOY!!
    *diinjek Kris*
    maaf kak Alf, aku jadi nggak woles. hahaha. maaf menyangkut bias kak.

    HunHan kayaknya parah banget yaa. Sehun gak bisa nerima penjelasan Chan Yeol & Lu Han. berharap Baekhyun atau KaiSoo bisa jadi tokoh tritagonis yang bikin HunHan baikkan lagi.

    Lalu soal Tao…. wuohh ngeri banget deh. nyeremin!!
    semoga Baekki baik-baik aja.

  39. Eyy kris, sebagai cowok u lemah banget. Gak gentle. Gak rela jujur baekhyun ku(?) digituin. Yodah lah mnding u serahin baby B sama chanyeol. Dri pd u kanan kiri mau(?).. Gak bisa tegas. Lebih parah dri yg dilakuin baek ke yeol. Ughh.

Tinggalkan Balasan ke YouRaCF Batalkan balasan