[FF] Love & Pain-//YAOI// [Chapter 4]


Fan fiction

Tittle: Love & Pain

Author: AyouLeonForever

 Cover Pic/Poster edited by: AyouLeonForever

Genre: gado-gado (pusing nentuin genre. Jadi tentuin sendiri pas baca)

Rate: PG15

Length: Chaptered

Main cast:

  • Byun Baek Hyun

  • Park Chan Yeol

  • Wu Yi Fan/ Kris

  • Kai

  • Kyung soo

  • Se Hun

  • Lu Han

  • Dan member exo lainnya yang kalau saya cantumkan di sini akan memakan banyak tempat *plaaakkk

Disclaimer: All member EXO itu milik SM, orang tuanya, dan Tuhan. Saya hanya mencantumkan nama mereka sebagai karakter dalam FF saya dan TIDAK bertujuan untuk membunuh(?) karakter asli, tujuan komersial dan sebagainya.

Copyright: AyouLeonForever™. Ide cerita dan karakter tambahan asli/murni dari pemikiran saya. Bila ada kesamaan cerita, itu murni kebetulan semata.

Warning: Kissing scene, Boys love, Boy x boy.

 

Summary:“aku ingin kau menjadi milikku sepenuhnya, cintamu, jiwa dan ragamu, semuanya. Apa kau akan menolak?”

“kalau aku menyerahkannya, apa kau tidak meragukan apa-apa lagi? Tidak merisaukan apa-apa lagi?”

PART 4

“whoooaaaahhhhh…” untuk kesekian kalinya Baek Hyun mengagumi design interior rumah megah Kris. Mulai dari gerbang, hingga kini ia melangkah menyusuri ruang tamu, matanya seolah tak berkedip mengagumi keindahan dan kemegahan rumah yang layak disebut istana itu. Kris yang berjalan pelan di belakangnya hanya bisa menahan senyum melihat tingkah anak itu.

“berapapun yang mereka tawarkan, jangan pernah menerima investor dari China, terutama Beijing” ucap seseorang yang baru saja turun dari lantai atas sambil menempelkan ponsel di telinganya. Dan saat ia meihat Kris, namja itu langsung menghentikan obrolannya di telpon dan membungkuk sejenak pada Kris “anda sudah datang tuan muda?”

“Ne Aboji…” jawab Kris juga hormat. Dia pernah mengatakan bahwa ia sudah menganggap Tuan Li sebagai ayahnya, tapi sikap formal mereka sampai sekarang masih bertahan.

Tuan Li menatap heran namja manis yang kini sudah berdiri di sebelah Kris sambil tersenyum. Tuan Li balas tersenyum “inikah tuan muda yang bernama Baek Hyun?”

Kris mengangguk mantap “bagaimana?”

“Seperti kata anda, sangat menawan”

Baek Hyun tersipu malu.

“ah ya Tuan muda. Maaf tidak bisa menemani anda lama-lama, karena ada hal yang perlu kuurus di perusahaan, aku ke sini untuk mengambil beberapa berkas yang tertinggal”

“ne Aboji… gwenchana”

Tuan Li tersenyum “akan kuminta pelayan menyiapkan makan siang untuk anda”

“tidak perlu repot Aboji, aku sendiri yang akan memintanya”

“baiklah, aku pergi dulu. Dan Tuan muda Baek Hyun… selamat datang di kediaman Tuan muda Wu”

Baek Hyun membungkuk “Kamsahamnida abonim”

~

~

“apa tuan Li memang seperti itu?” tanya Baek Hyun saat ia diajak ke kamar Kris dan duduk di sofa panjang berwarna cokelat tua. Kris meletakkan tasnya di atas meja belajar dan menghampiri Baek Hyun. Ia membaringkan kepalanya di pangkuan Baek Hyun dengan manja dan menatap kekasihnya itu hangat.

“ne… tapi hanya di hadapanku. Di depan orang lain terutama rekan bisnisnya dia jelas lebih berwibawa”jawab Kris

Baek Hyun mengusap rambut pirang Kris  “kenapa seperti itu? Bukankah hubungan kalian sekarang sudah seperti ayah dan anak?”

Kris tertawa kecil “saat pertama kali aku memanggilnya Aboji, dia kaget, dan membungkuk berkali-kali. Tuan Li adalah orang kepercayaan Tao yang paling setia, bahkan setelah Tao pergi… kesetiannya itu tetap tidak luntur, pun terhadapku”

Baek Hyun mengangguk “hm… bisa kulihat dengan sangat jelas”

Kris mencubit dagu Baek Hyun gemas “kyeopta”

Baek Hyun terkekeh “Kris…”

“ne?”

“apa tuan Li tahu tentang hubungan kita”

“ne, aku memberitahunya sendiri. Wae?”

“ng, seperti yang kau bilang, dia orang kepercayaannya… Tao…”

“lalu?”

“apa tidak apa-apa? Maksudku… Tuan Li menjagamu karena amanat dari Tao. Ng… apa Tuan Li tidak keberatan kau memperkenakan kekasih barumu padanya? Ng… pengganti … Tao?”

Kris tersenyum “kau terlalu kaku sayang. Tuan Li memang setia pada Tao, tapi dia tulus menyayangiku. Mana mungkin dia membiarkanku sendirian sampai mati. Dia justru memintaku membawamu ke sini”

“be… benarkah?”

“ne… jadi tenang saja. Kau diterima sepenuhnya di rumah ini” sekali lagi ia mencubit dagu Baek Hyun.

“hm… aku lega”

“good…”

Baek Hyun menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal “sebenarnya aku sedikit penasaran dengan sosok Tao”

“bukankah aku pernah menyebutkan ciri-cirinya padamu? Dia tinggi, rambutnya hitam, manis… dan__”

“aku ingin melihatnya. Kau bilang tentang senyum kami…”

“dia sudah meninggal”

“ne, aku tahu. Maksudku… mana mungkin kau tidak menyimpan fotonya”

“aku kabur dengan tangan kosong waku itu. tidak sempat membawa ponsel, apalagi foto Tao”

Baek Hyun manggut-manggut “aku hanya ingin melihat seperti apa senyumnya”

Kris membetulkan posisinya hingga duduk berhadapan dengan Baek Hyun “kau betul-betul ingin melihatnya?”

Baek Hyun mengangguk antusias “tapi… kau tidak punya fotonya”

Kris mengusap tengkuknya grogi “se… sebenarnya ada… satu”

Mata Baek Hyun membulat “mana???”

“tapi aku yakin kau tidak akan suka melihatnya…”

Baek Hyun terkekeh “bahkan jika dia lebih tampan dariku aku tidak akan apa-apa”

“Baek Hyun lebih cantik,tenang saja. Tapi itu… kau pasti tidak suka melihatnya”

Baek Hyun menarik-narik kemeja Kris “ayolah hyung….”

“ck…”

Baek Hyun semakin merengek dengan sangat manja. Hal yang paling tidak bisa ditolak Kris “hyung…”

“arasso… arasso…tunggu di sini” Kris beranjak menuju lemarinya, membuka sebuah kotak di sana dan mengeluarkan dompet hitamnya “ini ada satu. Selalu kusimpan di sini. satu-satunya foto Tao yang kumiliki. Hanya saja sedikit…”

“berikan padaku…”

“dompet ini terus berada di saku celanaku saat penembakan itu dan__”

“cukup ceritanya” potong Baek Hyun setelah berhasil menyambar dompet itu. ia membuka lipatan dompet itu dengan wajah ceria.

BLUSH

Kris mengusap tengkuknya lagi “Sudah kubilang kau tidak akan suka melihatnya”

Semburat merah memenuhi kedua pipi Baek Hyun “ini…”

“ng… selca. Pas bangun tidur… Tao yang memaksa”

“ta… tapi la… latarnya”

“ne… malam sebelumnya kami melakukan itu, makanya kondisi kami seperti itu”

BLUSH

Baek Hyun menelan ludah. Melihat dua namja bertubuh atletis dengan dada bidang terekspos sempurna, selimut menutupi perut ke bawah, dengan latar tempat tidur dan… of course… kissing. Itulah yang sukses membuat Baek Hyun speechless melihatnya.

“jangan dipandangi terus” Kris merebut kembali dompetnya “sebenarnya aku ingin membuangnya karena ini terlalu vulgar. Tapi ini satu-satunya foto Tao yang kupunya. Aku juga tidak tahu, kapan Tao  memasukkan foto ini ke dompetku. Anak itu hampir membuatku malu saat hendak membayar makanan di kasir. Siapa yang tidak terkejut melihat dompetnya sudah terpajang foto semesum ini”

Baek Hyun memilin ujung jas sekolahnya. Ia jadi grogi sendiri. Tidak menyangka bahwa style Kris dalam berpacaran cukup…err… extrim.

Kris mengusap puncak kepala Baek Hyun “hei, kami melakukan itu karena Tao sendiri yang meminta. Jadi kau tenang saja, aku tidak akan menyentuhmu kalau bukan kau yang meminta”

Gulp~

Bicara apa Kris ini? meminta? Oh Tuhan… membayangkannya saja, Baek Hyun sudah merinding. Apalagi mau terang-terangan memintanya.

Tok..tok…tok..

“masuk” Kris duduk di sebelah Baek Hyun setelah mengantongi dompet tuanya itu..

Beberapa pelayan wanita masuk membawakan hidangan dan meletakkannya di meja oval yang sepertinya memang menjadi meja makan pribadi Kris di kamarnya yang sangat luas itu.

“selamat makan tuan muda” ucap mereka serempak dan keluar dari kamar sambil berbaris rapi. Tak lupa menutup pintunya.

“masih memikirkannya?”tanya Kris

Baek Hyun menggeleng.

“lalu?”

Baek Hyun menelan kegugupannya “aku hanya tidak menyangka, ternyata aku menjalin hubungan dengan seorang pangeran China”

Kris tertawa, sedikit tahu bahwa itu cara Baek Hyun berkelit. “ayo makan, aku lapar”

“ng… ne…, aku juga…”

~~~***~~~

Baek Hyun baru saja keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

“kau keramas?” tanya Kris sambil mengerutkan kening.

“ne… kamar mandimu keren sekali, aku tidak bosan bermain air. Rambutku tidak sengaja basah, karena terlanjur, ya sekalian saja aku keramas. Lagipula shampoo yang sering kau gunakan ini wanginya sangat menenangkan”

Kris tertawa kemudian menyerahkan sepasang pakaian pada Baek Hyun.

Baek Hyun mengangkat alis setelah melihat kaos krem longgar yang kalau ia kenakan sudah pasti mirip gaun karena ujungnya pasti akan sampai lututnya “apa ini?”

“bajuku. Aku sudah membongkar lemari tapi tidak ada baju yang pas ukuranmu”

Baek Hyun berdecak “setelah aku memakai ini, tolong bawa aku ke desa yang ada pematang sawahnya”

Kris mengernyit bingung “kenapa?”

“tancapkan aku di tengah sawah, karena aku pasti sudah persis manusia sawah dengan baju ini”

Seketika Kris tertawa “Ya Tuhan… kau ini. kupikir kau sedang berbicara apa. Sudahlah, pakai saja ini. nanti kuminta seseorang membelikanmu kaos pas badan”

Baek Hyun memutar bola mata. Dengan sedikit kesal ia kembali masuk ke kamar mandi membawa sepasang pakaian gombrang dari Kris..

Dan setelah 10 menit menghilang dalam kamar mandi. Baek Hyun keluar dengan pakaian ‘barunya’.

Mata Kris membulat melihat wujud kekasihnya seperti itu. “Ma… mana celanamu?”

Baek Hyun mengangkat jeans panjang dan memperlihatkannya pada Kris “kau menghinaku? Ini bukan hanya longgar, kugulung beberapa kalipun celana ini terlalu panjang untuk kakiku”

Kris kembali tertawa… “mian, lalu kau pakai apa?”

Baek Hyun mengangkat baju kaos selututnya itu “celana pendekku, jadi jangan berpikiran aneh”

Kris manggut-manggut. Tidak bisa dipungkiri, ia suka melihat Baek Hyun seperti itu. lucu, imut, cantik, indah, manis, dan sedikit… ng… sexy (?).

“ck… semua karena salahmu. Kenapa menumpahkan kari di seragamku. Aish jinjja…” keluh Baek Hyun sekali lagi. Padahal setelah mandi tadi moodnya mulai membaik. Kenapa ia kembali teringat kejadian saat makan siang tadi? Di mana Kris terlalu bersemangat untuk menyuapi Baek Hyun sampai tangan panjangnya tidak sengaja menyenggol semangkuk kari dan tumpah di seragam sekolah Baek Hyun. Beruntung kuahya tidak panas.

“sudahlah… jangan mengomel terus. Sini…” Kris menepuk tepian tempat tidurnya. Membuat Baek Hyun menunduk malu, kemudian berjalan pelan mendekatinya.

Kris menggenggam kedua lengan Baek Hyun dan membiarkan namja mungil itu berdiri di hadapannya. Posisi Kris yang duduk di atas ranjang king size nya itu membuat tinggi badan mereka hampir sejajar. Kris sedikit mendongak untuk menghirup aroma Baek Hyun yang baru saja mandi ini. “kenapa kalau aku yang memakai sabun serupa, tidak seharum ini?”

Baek Hyun angkat bahu “mungkin sangat cocok untuk kulitku” Baek Hyun terkekeh.

“betul-betul harum” Kris sedikit menempelkan hidung mancungnya di bahu Baek Hyun yang sedikit terbuka karena kerah kaos itu cukup longgar.

“ng… Kris…”

Kris tertawa kecil melihat Baek Hyun begitu gugup “duduklah” Kris menuntun Baek Hyun untuk duduk di sebelahnya. “menginap saja yah…”

“heh? Tidak mau”

“waeyo?”

“Kris pasti akan berbuat yang aneh-aneh padaku”

Kris menggetok kepala Baek Hyun “apa aku terlihat semesum itu?”

Baek Hyun terkekeh “tidak sih, aku hanya bercanda. Tapi aku serius tidak bisa menginap. Belum izin”

“arasso… tapi pulangnya nanti malam saja yah… tunggu seragammu di cuci dulu”

“ne… tuan muda Wu”

“anak baik” Kris mengusap puncak kepala Baek Hyun.

“Oh ya, sampai lupa. Tadi ada PR bahasa Inggris”

“terus?”

Baek Hyun memutar bola mata “kau pernah tinggal di Canada sebelum ke China kan?”

“lalu?”

“ck… penampilan luarmu saja yang keren, ternyata kau tidak secerdas yang kukira”

Mata Kris membulat “wow, uri Baek Hyun semakin rajin mengasah lidahnya yah…”

“hahahahahaha, salahmu sendiri kenapa tidak peka”

“aku mengerti, kau minta diajari Bahasa Inggris kan? Aku hanya menggodamu. Tapi berhubung kau cukup nakal hari ini, maka kau harus kuhukum”

“eh?”

Kris menyunggingkan evil smirknya. Dan betul dia merealisasikan kata-katanya. Dia menghukum Baek Hyun dengan caranya. Beberapa menit cukup untuk membuat namja mungil itu kehabisan nafas akibat french kiss dari Kris.

~***~

both of us…”

“bouteu off us”

“both… B O T H, both… not bout-eu”

Baek Hyun mendesis kesal “ini karena pronunciation orang Korea sudah seperti itu… sulit menyebutkan huruf mati di akhir kata”

“arasso… aku sangat…sangat mengerti tentang hal itu. itu sebabnya namaku jadi Krisseu. Salah satu alasan kenapa aku malas berteman, mereka betul-betul merepotkan, memanggil namaku saja sudah salah”

Baek Hyun tertawa “Kris…”

“kalau kau juga memanggilku Krisseu kugigit lidahmu”

“aish… kau semakin pervert

Kris menutup buku PR Baek Hyun “tadi sudah semua, kau tinggal melatih pronunciation mu”

thank you very much my darling

Kris mengangkat alis “kenapa aku merinding mendengarnya?”

Baek Hyun meninju ringan lengan Kris “aku sedang berusaha… ppabo” ia kembali memasukkan bukunya ke dalam ransel.

Sementara itu, Kris mengamati setiap gerakan Baek Hyun yang entah kenapa selalu menarik perhatian Kris. Bahkan hanya kedipan mata namja mungil itu, Kris seolah tidak mau lepas untuk melihatnya.

“Chan Yeol sebenarnya sama payahnya denganku dalam bahasa Inggris… beruntung aku punya kekasih yang bisa kuandalkan”

Senyum Kris pudar. Nama tadi terlalu tabu di telinganya, membuat telinganya berdengung dan memancing emosinya. Ia ingat persis percakapannya dengan Chan Yeol tempo hari di belakang gedung sekolah, bagaimana dengan tegasnya Chan Yeol mengatakan bahwa ia akan kembali merebut Baek Hyun… dan yang membuat Kris naik darah adalah pernyataan Chan Yeol mengenai kata kehilangan itu yang tidak pantas digunakan, karena menurut Chan Yeol, sejak awal Baek Hyun memang bukan milik Kris.

Kris sama sekali tidak takut melawan Chan Yeol… tapi di atas kertas dia sudah kalah 2 langkah. Pertama, Chan Yeol dan Baek Hyun sudah kenal beberapa tahun, dan sudah menjalin hubungan dekat sejak pertama bertemu, kedua…. mereka tinggal serumah, bahkan satu kamar.

“Ya!… kau melamun?”

Kris tersentak begitu melihat Baek Hyun mengibas-ngibaskan tangan di depan mata Kris “ah, kau bilang apa barusan?”

“kubilang… Kyung Soo cukup pandai dalam bahasa Inggris…”

Kris hanya manggut-manggut, ia bahkan tidak sadar sudah sejauh mana cerita Baek Hyun tadi.

“aku suka mendengar Kyung Soo menyanyi dalam bahasa Inggris karena pronunciationnya sempurna”

Kris lagi-lagi hanya mengangguk.

Baek Hyun menghentikan ceritanya “kau mendengarku tidak?”

“ah ne.. aku mendengarmu”

Baek Hyun menghela nafas, kemudian meletakkan tangan indahnya di pipi Kris “ada yang kau risaukan”

“ani…”

“Chan Yeol?”

Raut wajah Kris mengeras, dan Baek Hyun tahu artinya.

“kenapa lagi dengan Chan Yeol? Hm?”

Kris beranjak dari duduknya kemudian melangkah pelan menjauhi Baek Hyun “sedikit kekanak-kanakan memang, tapi sialnya aku terpengaruh kata-katanya”

“tentang apa?”

Kris terdiam sejenak “tentang hubungan kalian yang sudah kalian bina selama beberapa tahun, sementara hubungan kita baru berjalan sebulan lebih”

Baek Hyun berdecak, kemudian ia menyusul Kris, dan memeluk punggung bidang itu dengan erat “kau terlalu merisaukan soal waktu sementara ada dimensi yang tak kalah penting dari itu”

“apa?”tanya Kris, sebenarnya tidak begitu tertarik

“dimensi ruang…”

Kris terdiam.

“Kris hyung… aku adalah kekasihmu. sementara Chan Yeol… siapapun tidak akan bisa mengelak bahwa dia adalah adikku. Bahkan jika aku masih mencintainya pun, aku tidak boleh melewati garis itu. garis yang sudah ditarik oleh orang tua kami hingga kami terikat dalam sebuah tali persaudaraan”

Keris menelan ludah “jadi… kau masih mencintainya?”

“aku mencintaimu”

“bukan tentang aku Baek Hyun… tapi tentang Chan Yeol. Jangan mengalihkan pertanyaanku”

Baek Hyun mendesah berat “kalau aku jujur, apa kau akan marah?”

“aku akan lebih marah lagi kalau kau bohong”

Baek Hyun jadi serba salah, ini namanya makan buah simalakama “ng… masih”

KRAK!

Hati Kris seolah retak begitu saja, hanya dengan satu kata. MASIH.

“tapi aku tidak bisa memungkiri kalau aku sangat mencintaimu”lanjut Baek Hyun.

“apa bisa seseorang mencintai dua namja sekaligus dalam satu periode?”tanya Kris telak.

“Kris hyung mencintai Tao?”

DEG!

Kris langsung berbalik badan, otomatis pelukannya Baek Hyun terlepas “kenapa kau membawa-bawa Tao?”

“jawab saja… kau masih mencintai Tao?”

Kris memijit keningnya, seolah diajak perang statement oleh namja mungil di depannya ini “arasso… arasso, tapi kasus kita beda. Tao sudah meninggal, dan sekarang kau satu-satunya namja yang kucintai di dunia”

“tapi kau masih mencintai Tao kan?”desak Baek Hyun

“Ne… ne… ne. tapi dia sudah tidak ada di dunia ini. tidak seperti Chan Yeol yang bisa seenak jidatnya menampakkan diri di depanku”

Baek Hyun tersenyum “sebenarnya kasus kita tidak jauh beda hyung. Di hatimu masih ada Tao, dan di hatiku masih ada Chan Yeol. Namaku dan Tao berdampingan di sini” Baek Hyun menapakkan tangannya di dada Kris, seolah hendak merengkuh jantungnya. “dan nama Kris hyung dan Chan Yeol berdampingan di sini”Baek Hyun menuntun tangan Kris untuk menyentuh dada Baek Hyun. “cinta yang dimiliki Kris untuk Tao tidak akan hilang, karena kalian berpisah bukan karena kemauan kalian, tapi keharusan. Sama seperti perpisahanku dengan Chan Yeol” Baek Hyun bergumam “baiklah, Tao sudah meninggal. Lalu apa bedanya denganku dan Chan Yeol yang sudah terikat tali persaudaraan? Menjalin hubungan di luar itu sudah sangat mustahil bagi kami”

Kris mengalihkan pandangannya ke arah lain, tidak ingin berdebat.

“aku mencintaimu… sangat. Dan kau tidak perlu meragukannya lagi”

Kris menggeleng “aku bukan meragukan cintamu untukku, tapi cintamu untuk Chan Yeol”

Baek Hyun tertawa “waktu tidak akan diam saja hyung. Kau juga kan?”

Kris kembali menatap Baek Hyun. Tajam… “jika sekarang….”Kris memberi jeda “kuminta kau menjadi milikku seutuhnya, apa kau akan menolak?”

Tawa Baek Hyun lenyap “hyung?”

“aku ingin kau menjadi milikku sepenuhnya, cintamu, jiwa dan ragamu, semuanya. Apa kau akan menolak?”

Baek Hyun menunduk sejenak. Ia tidak habis pikir kenapa Kris sampai seperti ini. entah apa yang dikatakan Chan Yeol padanya sampai Kris seperti ini. ia pun mengangkat wajahnya dengan ekspresi datar “kalau aku menyerahkannya, apa kau tidak meragukan apa-apa lagi? Tidak merisaukan apa-apa lagi?”

Sedikit keras memang melihatnya, tapi Kris terpaksa mengangguk.

Baek Hyun menarik nafas dalam-dalam, kemudian menghembuskannya. “arasso… lakukanlah”

KRAAKK…

miris. Baek Hyun memang mengatakannya dengan jelas, tapi kenapa itu justru membuat hatinya semakin sakit, dan retaknya semakin melebar? Dan sialnya, ego sudah selangkah lebih maju dari pada ketulusan. Kris mengulurkan tangannya, menggendong tubuh mungil Baek Hyun dengan sangat mudah dan menghempaskannya pelan di atas tempat tidur king sizenya.

Kris melihatnya. Baek Hyun memejamkan mata rapat-rapat, mencoba mengatur nafas dan menelan ludah berkali-kali.

Lagi, retakannya justru semakin memanjang. Kris merengkuh dadanya.

Sakit!

Dan tampaknya dia tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

“buka matamu”

“heh?”

“buka matamu” perintah Kris

“wae?” dan saat Baek Hyun membuka matanya, ia melihat luka itu. retakan itu.  amat sangat jelas…

Kris…

Menangis

Baek Hyun tercengang melihatnya. “H…Hyung?”

Kris berkedip, dan itu membuat air matanya jatuh dan mendarat persis di lensa mata Baek Hyun, membuat namja mungil itu refleks berkedip. Ia pun merasakan perih, bukan di matanya yang baru saja menerima air mata Kris. Tapi… di hatinya.

“Mi…mianhae”lirih Baek Hyun tiba-tiba. Karena ia sadar, dirinyalah yang melukai namja ini.

Kris membetulkan posisinya, beranjak menuju lemari, dan menyerahkan sepasang seragam sekolah untuk Baek Hyun “kuantar kau pulang”

Baek Hyun terhenyak, ia tidak ingin mempertanyakan kenapa seragamnya sudah kering dan Kris menyembunyikannya di lemari. Ia hanya ingin memperjelas mengenai tindakannya yang melukai kekasihya ini “H… hyung! Aku…”

“belum terlambat Baek Hyun-ah, sebelum kau terlibat lebih jauh denganku. Kuberikan kau kesempatan untuk memilih”tutur Kris… datar

“a… aku tidak mengerti”

“seperti yang kau katakan, di hatimu ada nama Chan Yeol di sebelah namaku” Kris menunjuk dadanya, “tapi di sini, namamu ada di depan nama Tao”

SLASH!!!

Seolah teriris, Baek Hyun merasakan perih di hatinya. Sungguh, ia tidak mencerna kalimatnya sendiri sebelum mengeluarkannya dengan sangat sok bijak “Hyung…”

“kalau keberadaaan namaku hanya akan membuatmu bimbang, lebih baik aku mundur saja… aku tidak ingin menyiksamu”

Baek Hyun mulai gelisah, air matanya sudah mulai menggenang. Ini seperti sedang berdiri persis di ambang pintu perpisahan “Mianhae… hyung, jeongmal mianhae, aku tidak bermaksud___..”

“kenapa kau meminta maaf? Aku tidak pernah menyalahkanmu. Aku ingin membebaskanmu dari kebimbangan” Kris menepuk puncak kepala Baek Hyun “temui aku di bawah kalau kau sudah selesai”Kris menyunggingkan senyum hambar, kemudian beranjak dari tempat tidur itu. ia mengusap sisa air matanya dan melangkah menuju pintu.

“HYUNG! MIANHAE…JEONGMAL MIANHAE” jerit Baek Hyun sambil berlari dan memeluk tubuh Kris. Ia terisak di sana “aku mencintaimu… aku mencintaimu… aku mencintaimu. Jeball… jangan tinggalkan aku”

Kris terdiam, hendak melepaskan rengkuhan tangan mungil Baek Hyun.

“Kajima…. aku tidak ingin berpisah… aku… aku, aku akan pindah ke apartementku, aku tidak akan menemui Chan Yeol. Aku tidak akan berangkat ke sekolah bersamanya, Aku akan kembali duduk sebangku dengan Kyung Soo, ah atau aku akan meminta pihak sekolah memindahkanku ke kelas 2B atau kelas 2F sekalipun, ng… aku akan menghindari Chan Yeol kalau terpaksa kami bertemu, aku akan…”

Cukup!

Kris berbalik kemudian memeluk erat Baek Hyun “ini kesempatan terakhir untukmu Baek Hyun-ah, kuhitung sampai 10, katakan dengan jelas keputusanmu. Kau tetap di sisiku atau pergi dengan Chan Yeol. Setelah ini, aku bersumpah tidak akan melepaskanmu untuk Chan Yeol sekalipun”

“aku tetap bersamamu…”

“satu… dua… tiga…”

“aku mencintaimu”

“empat, lima… enam…”

“aku memilihmu”

“tujuh, delapan, sembilan…sep”

“sepuluh… aku mencintai Kris hyung” potong Baek Hyun cepat.

Kris merenggangkan pelukannya menatap Baek Hyun tajam “kau akan menyesal telah menyia-nyiakan kesempatanmu Byun Baek Hyun”

Baek Hyun menggeleng “aku akan lebih menyesal kalau aku membiarkanmu meninggalkanku”

Kris terdiam sejenak dan menghembuskan nafas panjang “arasso… tapi sekali lagi. Kau tidak takut? Bahkan jika tali persaudaraan kalian putus dengan cara apapun, dan Chan Yeol memintamu kembali… aku tidak akan menyerahkanmu padanya…”

Baek Hyun mengangguk cepat “ne…”

Kris memejamkan matanya sejenak kemudian meghembuskan nafas lega. Ini seperti bertaruh dengan perbandingan 50:50. Beruntung, Baek Hyun masih lebih condong ke Kris… lebih condong pada hubungannya yang baru berjalan sebulan lebih itu.

Lega… sangat lega… ini bisa ia gunakan sebagai jaminan.

Ia pun tersenyum sangat manis “jangan pernah lari dari sisiku Byun Baek Hyun, atau aku akan menghukummu”

“ne… aku berjanji”

See… janji Baek Hyun betul-betul akan dia jadikan sebagai jaminan. Kembali… Kris tersenyum penuh arti.

Baek Hyun melihat semuanya. Kris mengeluarkan dompet dari sakunya. Menarik selembar foto yang selama beberapa tahun tak pernah bergeser sedikitpun dari tempatnya. Kris membuang dompetnya ke sembarang arah, dan dengan amat sangat jelas…

Sret…sreet… sret…

Tao lenyap…

kenangan satu-satunya Kris dan Tao telah lenyap.

“H…hyung apa yang kau lakukan?”pekik Baek Hyun tidak percaya.

“untuk membuktikan kalau aku tidak bercanda”

“tap… tapi itu kan foto Tao satu-satunya…”

“gwenchana, aku masih mengingat wajahnya kok. Lagipula, sudah saatnya foto dompetku diganti”

Baek Hyun mengerutkan kening. “ha?”

Kris menangkupkan satu tangannya di pipi Baek Hyun dan  mengecup bibirnya cepat.

Baek Hyun membelalak dan….

Click!

“hyung??? Apa yang…”

Kris terkekeh sambil memandangi hasil jepretan smart phone nya. “akan kuminta orang suruhanku untuk mencucinya. Baek Hyun manis sekali di sini” Kris menunjukkan layar ponsel itu pada Baek Hyun.

Baek Hyun semakin membelalak “Hyung!!! HAPUUUUUUUUUUUUSSSSSSSS….”

~***~

Baek Hyun masuk ke dalam kamarnya, dan mendapati Chan Yeol tengah makan es krim sembunyi-sembunyi.

“yeaaahhh….Hyung pulaaaannnggg” Chan Yeol melompat dan memeluk Baek Hyun.

“hm…” Baek Hyun menghindar saat Chan Yeol hendak mencium pipinya.

“eh, hyung kenapa? Lelah sekali”

“ne, aku mau langsung tidur saja”

“tidak mandi dulu?”

Baek Hyun meletakkan tas nya di atas meja, melepas seragam sekolahnya hingga ia hanya menggunakan kaos you can see (milik Kris sebenarnya) dan boxer hitamnya “aku sudah mandi”

“mandi dimana?”

Baek Hyun naik ke ranjangnya dan menarik selimut “di rumah Kris”

Chan Yeol membelalak, tapi itu jelas tidak dilihat oleh Baek Hyun karena namja itu sudah menarik selimut dan menutupi hingga kepalanya. “kau… ke rumah Kris?”

“hm… besok saja kita bicara, aku sangat mengantuk. Aku lelah…”

Chan Yeol memejamkan matanya.

Lelah? Baek Hyun lelah?

Seketika Chan Yeol menghampiri Baek Hyun, menyibak selimutnya dan menatap tajam ke arah Baek Hyun.

Baek Hyun yang tadinya sudah bersiap menyeberang ke alam mimpi jelas terkejut dengan perbuatan tiba-tiba Chan Yeol “waegureyo?”

Chan Yeol tidak menjawab, ia memeriksa sekitaran leher Baek Hyun, mencari tanda apa saja yang sudah membuat otaknya panas.

Bersih…

Apa Kris bisa bermain sebersih ini?

“kami tidak melakukannya…”ucap Baek Hyun seolah mengerti arti kekhawatiran di mata Chan Yeol. “Kris tidak akan menyentuhku kalau bukan aku sendiri yang meminta. Dan kau tahu? Aku baru akan memintanya kalau seluruh urat maluku putus”

Lega!

Betul. Chan Yeol sangat lega mendengarnya “hahahahahaha kau jangan GR hyung, aku hanya memeriksa apa kau gatal-gatal setelah mandi di rumah orang lain”

“Chan Yeollie…”

“ampun… aku tidur. Jaljayo hyung”

“nyalakan pemanas ruangannya” Baek Hyun menarik selimut kemudian kembali tidur.

“siap hyung!”

Chan Yeol menyunggingkan senyum. ‘Senang bersaing denganmu Kris… kau cukup sportif’.

~***~

“Aboji… Matematikaku dapat E kemarin” ucap Chan Yeol santai.

Ayahnya hampir memuntahkan kopi yang baru saja diteguknya. Sementara Baek Hyun sudah tersedak rotinya sejak tadi. “Mwo? E? Error?”

“ne” Chan Yeol mengangguk santai.

“dan kau bangga akan hal itu?” mata ayahnya membulat

Chan Yeol menggeleng jujur “jelas saja aku malu, karena aku satu-satunya yang dapat error dalam ujian itu”

Ayah Chan Yeol mengurut pelipisnya, istrinya ikut memijit tengkuknya “sebenarnya apa saja yang kau lakukan di sekolahmu Chan Yeol???”

“belajar… tapi Matematika sangat sulit. Hyung tidak mau mengajarku”

Baek Hyun terbatuk lagi saat ia hendak meneguk susunya “kenapa kau melimpahkan kesalahan padaku?”

“kau kejam hyung, kau satu-satunya yang dapat nilai A+ dan kau tidak pernah mau mengajariku matematika”

“YA! Sebenarnya apa saja yang kau lakukan saat Cho sonseng mengajar di depan”

“memperhatikannya, hanya saja penjelasan Cho sonseng sangat rumit”

“tapi aku mengerti! Teman-teman lain juga mengerti”

Chan Yeol menepuk pundak Baek Hyun sok akrab sekali “nah… maka dari itu, berhubung hyung sudah mengerti. Tolong ajari aku Matematika”

“Shireo… untuk apa aku mengajarimu? Kita kan setingkat”

“tapi kau lebih pandai Matematika”

Baek Hyun menggeleng mantap, kembali melanjutkan sarapannya.

“Aboji… suruh Hyung mengajariku”rengek Chan Yeol, sangat tidak biasa.

“jangan ganggu Hyungmu, harusnya kau berusaha agar bisa seperti hyungmu”

Chan Yeol berdecak kesal, kemudian jurus terakhir yang di jamin 100% ampuh “Eomma… jeballllll” sambil menggerling sok imut.

Eomma Baek Hyun menghela nafas, tidak tega “Baek Hyun-ah…”

“jangan terpengaruh eomma, itu hanya akal bulusnya”tolak Baek Hyun mentah-mentah

“tidak ada salahnya sayang kau membantu adikmu. Itu tugas seorang kakak”

“tapi dia bebal!”

“itu tanggung jawabmu, agar adikmu bisa sesukses dirimu”

Baek Hyun menatap Chan Yeol dengan malas “aish jinjja…”

“mau kan hyung???”

“ne..ne…ne”

“asyik… jadi setiap sore kau jadi guru privatku kan?”

Baek Hyun mengangkat alis. Oh… modus “malam, jam 8. Titik”

“aih…”

“kalau kau tidak mau ya sudah”

“ara… ara…”

~***~

“Baek Hyun-ah…”

“ne?”

“coba kau check ban belakang sepertinya kempes”

Baek Hyun mengerutkan kening. Tumben Kris tega menyuruhnya untuk sepele seperti itu. biasanya, bahkan untuk membuka pintu mobil pun, Kris akan melakukannya untuk Baek Hyun “ne, tunggu sebentar”

Baek Hyun turun dari mobil, dan menuruti perintah Kris untuk mengecek ban belakang mobilnya “tidak kempes hyung” lapor Baek Hyun dengan suara agak dikeraskan agar Kris  mendengarnya.

“ban satunya” balas Kris juga dengan suara keras

“sama, tidak kempes”

“jangan hanya dilihat, coba tekan-tekan sedikit”

Baek Hyun mendesis, aneh sekali. Tapi ia menurut. Ia memijit ban tebal itu, keras…. of course “tidak kempes hyung…” Baek Hyun jengah kemudian kembali ke mobil, ia sempat melihat Kris menyentuh tas sekolahnya.

“eh, ini, zippernya terbuka” ucap Kris sambil menepuk-nepuk ransel Baek Hyun

Baek Hyun semakin heran “aneh…”

“jadi, tidak kempes?”

“ne… aku sudah menekan-nekannya, bahkan menendangnya (saking kesalnya tentu saja)”

“baguslah, kita berangkat”

~***~

Lantunan instrument lagu ‘Baby Don’t Cry’ mengalun indah, memanjakan telinga yang mendengarnya. Hasil kolaborasi dari jemari lentik Baek Hyun dengan Piano berumur yang ada di ruang klub musik.

Baek Hyun tersenyum puas setelah mengakhiri baris not terakhir, dan suara tepuk tangan menyambutnya setelah beranjak dari bangku kayu itu.

“sebenarnya apa yang tidak bisa kau lakukan Baek Hyun-ah? Prestasimu luar biasa, akademik maupun non akademik. Mulai dari kemampuan bernyanyi, musik, bahkan ilmu beladiri” Kyung Soo berdecak berkali-kali mengagumi Baek Hyun.

“kau berlebihan, di dunia ini jauh lebih banyak hal yang tidak bisa kulakukan. Kalau bisa mempersentasekannya, hal yang bisa kulakukan hanyalah 5 % dari keseluruhan hal di dunia ini”balas Baek Hyun kemudian meletakkan buku lagu tadi di atas meja.

“5 %? Kau pasti bercanda, terlalu merendah”

Baek Hyun tertawa kemudian menepuk pundak Kyung Soo. “kenapa sepi sekali yah?”

Kyung Soo angkat bahu “Kai, Se Hun, Lay dan anak dance lainnya sedang latihan sekarang, jadi tidak bisa main ke sini, Su Ho hyung dan anak kelas 3 lainnya ikut bimbel, karena beberapa bulan lagi akan ujian akhir. Tapi kurasa begini saja lebih baik dari pada pengacau-pengacau itu memenuhi ruangan”

Baek Hyun tertawa lagi, menampakkan deretan giginya yang rapih dan bersinar.

Tak jauh di sana, di sudut ruangan. Lu Han menatap Baek Hyun dengan perasaan campur aduk. Dengan satu helaan nafas, ia pun berkata lirih. Sangat lirih “kau memang sempurna Baek Hyun-ah… tidak heran semua orang menyukaimu” Lu Han menunduk setelahnya, mengingat hal yang paling mengganggu pikirannya belakangan ini.

“Lu Hannie…” Baek Hyun langsung menghampiri Lu Han dan merangkul pundaknya “lesu sekali, kau sakit?”

Lu Han tersenyum, tipis, atau mungkin terlihat sedikit dipaksakan. “ani…”

Baek Hyun mengerutkan kening “aku mengendus sesuatu yang tidak beres. Kau dan Se Hun baik-baik saja kan?”

Lu Han mengangguk. “hm, kami baik-baik saja…” Lu Han memandang langit-langit “semoga akan baik-baik saja”

Baek Hyun melirik Kyung Soo yang kebetulan juga memperhatikan sikap Lu Han. Ia mengirimkan kode, seperti bertanya dengan sorotan mata –ada apa?- dan di balas pula dengan gidikan bahu Baek Hyun seolah mengatakan –molla, tapi pasti ada yang salah

“ayo ke kantin” ajak Kyung Soo tiba-tiba

“aku tidak lapar, kalian ke kantin saja”tolak Lu Han halus.

“ayolah Lu Hannie, aku yang traktir”

“aku tidak ikut Baek Hyun-ah, kalian pergi saja” Lu Han beranjak dari duduknya, meletakkan buku lagu dan keluar dari ruangan dengan langkah gontai.

Kyung Soo langsung menyerbu Baek Hyun “ada apa sebenarnya?”

“molla, dia sudah begitu sejak 3 hari yang lalu”

“pasti Se Hun…”

“aku juga berpikir begitu” Baek Hyun menggumam sebentar “ah, kau temui Lu Han, perlahan-lahan cari tahu apa yang terjadi. Aku akan menemui Se Hun di ruang club dance”

“hm, oke. Sekalian lihat Kai, jangan sampai dia macam-macam”

Baek Hyun tertawa dan menepuk puncak kepala Kyung Soo “Kai walau terlihat mesum begitu, tapi setia juga loh”

Kyung Soo jadi salah tingkah “bicara apa sih?”

~***~

“Se Hun-ah…” seru Baek Hyun di depan pintu ruang club dance.

Se Hun menoleh. Wajah letihnya langsung lenyap, berubah menjadi seringaian lepas, ceria dan cerah “Baek Hyun-ah” ia menghampiri Baek Hyun dan menarik tangannya agar masuk ke dalam ruangan yang didingnya dilapisi cermin, hingga memantulkan bayangan depan, samping kanan dan kiri.

“aku menganggu yah?”

“tidak juga, kami baru selesai latihan”

“wah, Baek Hyun-ah… tidak biasanya”sambut Kai sumringah.

“Baek Hyun mau coba ikut club dance?” tawar Lay

“jadwalku padat” Baek Hyun terkekeh “tapi lain kali akan kucoba” ia kembali menatap Se Hun “bisa bicara sebentar?”

Se Hun walau heran plus terkejut langsung mengangguk “tentu saja, silakan”

“tidak di sini. Empat mata”

CROOOTTT!!!

Kai menyemburkan air mineral yang baru saja diteguknya, membuatnya terbatuk “heh? Sejak kapan?”

“bisnis, jangan berpikiran aneh” ralat Baek Hyun yang sebenarnya tidak masuk akal “ikut denganku ke kantin” ia menarik tangan Se Hun keluar dari ruangan.

`

`

Se Hun mengerutkan kening setelah mendengar pertanyaan Baek Hyun “tidak ada. Aku dan Lu Han baik-baik saja, tidak ada masalah. Memangnya kenapa?”

Baek Hyun berdecak “itu dia. Lu Han juga mengatakan kalian baik-baik saja, tapi… tatapannya terlihat jelas kalau dia sedang tidak baik-baik saja”

“ng, sebenarnya aku juga merasakannya. Sejak 3 hari yang lalu”

Baek Hyun mengangkat alis “apa ada kejadian aneh 3 hari yang lalu?”

Se Hun menerawang “kejadian aneh? Tidak ada. Siang itu seperti biasa, kami berkencan di sebuah café dan memesan Bubble tea”

“lalu sejak kapan Lu Han jadi berubah murung? Mana mungkin kau tidak menyadarinya”

Se Hun kembali menerawang “ng… ah, sebelum pulang aku ke toilet dulu waktu itu, pas kembali, aku sudah melihat Lu Han menunduk dan… seperti memikirkan sesuatu. pas kutanya kenapa, dia malah tersenyum hambar dan mengatakan tidak ada apa-apa. Padahal sebelum aku ke Toilet dia ketawa-ketawa saja bersamaku”

“pasti ada sesuatu”

“aku yakin bukan sesuatu yang serius Baek Hyun-ah, mungkin moodnya sedang jelek akhir-akhir ini. nanti sore akan mengajaknya kencan lagi, dan aku jamin mood nya akan kembali membaik”

Baek Hyun tersenyum tipis “kau harus lebih mengenal kekasihmu Se Hun-ah… jangan bersikap cuek begitu. Aku tidak menakut-nakuti. Tapi namja sesabar Lu Han, lebih sulit ditebak dari pada siapapun”

Se Hun menelan ludah “walau kau mengatakan tidak menakut-nakuti, aku tetap takut” Se Hun menghela nafas “di mana dia sekarang?”

“molla, di kelas mungkin. Tapi Kyung Soo sudah berbicara dengannya, kuharap dia bisa tahu sesuatu”

~***~

Pagi itu…

Baek Hyun sengaja bertukar bangku dengan Kai, agar dia bisa mengobrol bebas dengan Kyung Soo. Awalnya Chan Yeol protes karena ia mengira Baek Hyun menghindarinya. “ada yang harus kubahas dengan Kyung Soo, ini urusan sesama namja” itu ucapan Baek Hyun saat hendak pindah bangku.

“aku juga namja”tegas Chan Yeol.

Baek Hyun berpikir sejenak “iya juga yah, tapi ada lah. Namja sepertimu tidak perlu tahu”

“aih hyung”

Dan sekarang Baek Hyun mencari-cari peluang sampai Cho sonseng tidak begitu fokus memandangi siswa agar ia bisa mengobrol dengan Kyung Soo.

“kau dapat informasi?”tanya Baek Hyun tak ubahnya seorang detektif gadungan.

“Ne, tapi samar”jawab Kyung Soo lemah.

“tapi ada kan?”

Kyung Soo menatap Baek Hyun cukup lekat “tapi info yang kudapat ini seperti sedikit janggal”

“waeyo?”

“entahlah, aku merasa kau terlibat?”

Baek Hyun membelalak “AKU???” pekiknya tanpa sadar

“ada apa Baek Hyun-hakseng? Ada yang tidak dimengerti?” tegur Cho sonseng yang merasa kelasnya terusik.

“ah… Opssoyo sonseng-nim”

Cho sonseng mengangguk paham. Amat sangat beruntung Baek Hyun adalah siswa favorit Cho Sonseng hingga masalah ini tidak berlanjut. Coba saja yang berteriak tadi ada Chan Yeol, sudah pasti anak itu akan berakhir dengan hukuman lari keliling lapangan.

“kenapa kau berteriak?” bisik Kyung Soo setelah Cho sonseng mulai berkutat dengan papan tulis itu.

“kau mengejutkanku. Kenapa kau bilang aku terlibat?”

“oke, kau sendiri yang menyimpulkan” Kyung Soo mengeluarkan secarik kertas yang penuh coretan di sana “ini info yang kudapat. Lu Han tidak mengatakannya secara gamblang, tapi kurasa ada yang mengganggu pikirannya.”

“ya sudah, cepat bacakan”

“ini, kalimat ini. Baek Hyun sempurna yah, bahkan sosok sedingin Kris hyung pun takluk. Apa lagi dengan namja-namja lainnya, yang memang pembawaannya hangat

Baek Hyun mengerjap-ngerjapkan mata “heh?… aku? Akh… lanjut”

Kyung Soo menghela nafas, kemudian kembali membaca catatannya “senangnya menjadi Baek Hyun. Disukai banyak orang, dikagumi, dan dicintai. Akupun sangat menyukainya, untuk itulah aku tidak bisa marah

Baek Hyun kembali membelalak “tunggu… apa kau berpikiran sama denganku?”

“makanya kubilang sepertinya kau terlibat”

Baek Hyun menepuk keningnya “aih jinjja…”

“Se Hun itu tidak jauh beda dengan Kai. Dia juga mengagumimu, tapi aku masih bisa mengerti tentang perasaan Kai itu, aku maklum karena aku sendiri juga merasakannya. Sayangnya Lu Han terlalu polos”

“kalau begini masalahnya aku harus turun tangan sendiri”

“sepertinya memang harus”

“ng… dan aku butuh bantuanmu”

“heh?”

~***~

Baek Hyun dan Kyung Soo langsung menghampiri bangku Se Hun dan Lu Han saat bel pulang berbunyi “Lu Hannie”sapa Baek Hyun ramah.

“ne?”

“ikut dengan kami yah”

“kemana?”

“ke café langgananku. Ada menu baru yang aku jamin kau akan suka”

“aku tidak diajak?” tanya Se Hun penuh harap

Lu Han menoleh ke Se Hun. Dan tatapan itu… sangat jelas.

“tidak boleh… ini acara khusus namja”tolak Baek Hyun mentah-mentah

“tapi aku juga namja”

Baek Hyun kembali berpikir. Sudah 2 kali “iya juga yah, tapi ini tetap acara khusus. Aku, Kyung Soo, dan Lu Han. Para kekasih tidak boleh ikut”

Kai langsung datang “mereka menyebalkan, aku sepertinya harus nebeng ke mobilmu Se Hun-ah, karena namja-namja cantik ini menginvasi mobilku”

“acara apa sebenarnya?”tanya Lu Han masih bingung.

“ada… ikut saja”

~***~

Kyung Soo menyikut tangan Baek Hyun untuk memulai obrolan. Karena kelihatannya sejak tadi ekspresi bosan Lu Han tidak juga berubah. Bahkan ketika ia menyeruput bubble tea nya.

“Lu Hannie” Baek Hyun membuka suara setelah berdehem beberapa kali.

“ne?”

“aku tahu aku tidak cukup berhak untuk ikut campur, tapi takutnya kau salah paham”

Lu Han mengerutkan kening “salah paham?”

“sebenarnya, aku tidak begitu yakin ini. tapi apakah perubahan sikapmu ini adalah karena kau mengira Se Hun menyukaiku?”

Lu Han terbatuk. Cukup telak.

“ah maaf kalau aku terlalu percaya diri tentang hal ini, masalahnya aku__”

“Se Hun menyukai Baek Hyun”potong Lu Han dengan nada lemah, bisa dilihat dari tatapan matanya yang menerawang penuh kesedihan.

Baek Hyun dan Kyung Soo bertatapan. Tebakan mereka benar tentang ini. tapi mereka tidak berniat menginterupsi dulu.

“Baek Hyun begitu mempesona, menawan, dan hampir mendekati kata sempurna, bisa apa saja. jadi tidak heran kalau Se Hun menyukai Baek Hyun”tambah Lu Han lagi.

Baek Hyun menyikut Kyung Soo, dan langsung dimengerti oleh namja bermata indah itu “sama halnya dengan Kai, dia juga menyukai Baek Hyun”

Lu Han mengangkat wajah “Kai menyukai Baek Hyun dan kau tahu itu?”

Kyung Soo mengangguk jujur “kami pernah membahasnya berkali-kali. Bagaimana Kai berceloteh tentang semua hal yang membuat Kai terkagum-kagum padanya. Baekhyun sangat manis, menawan, pandai bernyanyi, bermusik, dan lagi kemampuan beladirinya di atas rata-rata”

“dan kau santai saja menanggapinya?”

“memangnya aku harus apa? Semua yang dikatakan Kai benar. Lagipula Kai mengatakannya hanya sebatas suka dan kagum saja. tidak lebih. Sedikit gombal memang, tapi aku harus menambahkan ini. Kai bilang, sekagum apapun Kai pada Baek Hyun, cinta yang dia miliki hanya untukku”Kyung Soo terpaksa mengatakan hal norak itu untuk membuat Lu Han mengerti.

Lu Han menunduk “Kyung Soo beruntung karena Kai orangnya terbuka”

Kyung Soo dan Baek Hyun bertatapan lagi “maksudnya?”

Lu Han menghela nafas lelah “kurasa rasa suka Se Hun pada Baek Hyun tidak hanya sebatas itu. Dia seperti maniak”

Baek Hyun terbatuk “ma… maniak?”

Lu Han mengangkat wajah dan menatap Baek Hyun “tidak ada yang memungkiri, senyuman Baek Hyun sangat menawan, sangat menenangkan bagi siapa saja yang melihatnya. Tidak terkecuali Se Hun”

“Lu Hannie…”

“waktu itu aku tidak sengaja melihat ponsel Se Hun yang tergelatk di meja café saat dia ke toilet. Awalnya hanya iseng membuka foto-fotonya. Tapi…”

Baek Hyun menelan ludah, Lu Han sepertinya sengaja memberi jeda agar situasinya menegangkan.

Lu Han menatap Baek Hyun sendu “ada 3 buah folder dan isinya foto Baek Hyun semua”

“MWO?” Baek Hyun dan Kyung Soo terbelalak.

Baek Hyun Cool adalah semua foto Baek Hyun di ruang klub taekwondo, bagaimana cara Baek Hyun menendang, memukul bahkan membanting lawan. Folder Baek Hyun Daebak adalah semua foto Baek Hyun di ruang musik saat bernyanyi dan folder Baek Hyun Ippo, adalah semua foto Baek Hyun yang tersenyum” Lu Han menghela nafas “dan dari kesemua foto Baek Hyun yang tidak ada satupun yang fokus pada kamera, bisa kutebak itu diambil sembunyi-sembunyi” Se Hun menunduk, tapi Baek Hyun sempat melihat dia sudah meneteskan air matanya “Se Hun tidak hanya menyukai Baek Hyun… dia mencintai Baek Hyun”

Baek Hyun jelas panik. Dalam hati mengutuk perbuatan bodoh Se Hun itu “tapi Lu Hannie… itu bukan alasan tepat untuk mengambil kesimpulan itu… aigo, bagaimana aku menjelaskannya?” Baek Hyun menatap penuh harap pada Kyung Soo tapi Kyung Soo juga buntu.

“ironisnya, Se Hun tidak membuat folder tersendiri untuk foto-fotoku. Itupun tidak banyak, hanya beberapa. Tidak sebanding dengan jumlah foto Baek Hyun yang beratus-ratus itu”tambah Lu Han lagi. semakin gundah.

Kupatahkah lehermu Se Hun-ah…__ pekik Baek Hyun dalam hati. “Lu Hannie, dengar… seperti yang Kyung Soo jelaskan tadi… Se Hun juga sepertinya hanya sebatas kagum padaku. Ah ini seperti membeberkan kelebihan sendiri yang sebenarnya tidak begitu juga”Baek Hyun mengacak rambutnya. Frustasi! Ia bahkan tidak menyangka ternyata tindakan Se Hun cukup sulit diklarifikasi. Sepertinya memang harus anak itu sendiri yang menjelaskannya, kenapa dia semaniak itu terhadap Baek Hyun.

“Kai juga punya foto Baek Hyun” beruntung Kyung Soo menimpali. Baek Hyun langsug bernafas lega. Menatap Kyung Soo penuh harap “dia bahkan pernah menggunakannya sebagai wallpaper karena Kai bilang saat melihat foto itu, dia akan tersenyum-senyum sendiri. Awalnya aku marah, karena biasanya dia memasang foto kami berdua sebagai wallpaper ponselnya. Dan saat kutanyakan alasannya, Kai hanya bilang begini karena Baek Hyun itu seperti angin, sangat menyejukkan, ada di dekat kita, tapi tidak bisa digapai, angin loh, bukan udara. Kalau udaraku itu Kyung Soo chagi, yang selalu kuhirup setiap saat, dan akan merasakan sesak kalau dia tidak ada disekatku’, ehem… maaf, lagi-lagi aku harus mengatakan hal senorak ini. tapi aku berkata jujur”

Lu Han justru semakin gundah “Se Hun tidak seperti itu”

Kyung Soo dan Baek Hyun bertatapan lagi. sepertinya apa yang mereka katakan tetap tidak ada gunanya.

“sudah sore, kita pulang saja yah”ajak Lu Han, yang sudah pasti suasana hatinya berantakan. Pembicaraan ini justru semakin membuatnya remuk.

“Lu Hannie… mianhae… tapi percayalah, Se Hun itu hanya mencintaimu. Atau begini saja, seperti Kyung Soo, kau bicarakan hal ini juga pada Se Hun. Aku jamin ia juga punya penjelasan sendiri”Baek Hyun masih berusaha meyakinkan. “aih, kalau Kris hyung tau hal ini, habislah aku”

Lu Han hanya tersenyum tipis “Se Hun kasihan sekali yah, karena Baek Hyun sudah punya Kris hyung”

“Lu Hannie…”

“sudahlah, lupakan saja. aku tidak akan putus dari Se Hun karena hal ini kok. Baek Hyun kan sudah ada yang punya”Lu Han sudah berdiri dari duduknya, isyarat bahwa ia ingin segera keluar dari café itu.

“tapi…” Baek Hyun hendak meralat lagi, tapi ponselnya berbunyi. Ia pun mengeluh “Kyung Soo-ya, dompetku ada di tas. Langsung bayar ke kasir saja”

Kyung Soo mengangguk sebelum Baek Hyun sedikit menjauh karena panggilan itu dari Kris

“ne Kris hyung, waeyo?”

“urusanmu sudah selesai, yeppo?”tanya Kris dari seberang sambungan.

“belum. Parah”jawab Baek Hyun lemah

“parah?”

“nanti kujelaskan. Kau di mana?”

“di rumah. Kujemput di mana?”

“tidak perlu, aku akan minta Kai mengantarku ke rumahmu setelah mengembalikan mobilnya”

“hm, arasso. Hati-hati menyetir”

Baek Hyun menghela nafas.

“KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!” lengkikangan khas Kyung Soo memenuhi ruangan, membuat Baek Hyun menoleh kaget.

“ada apa?”tanya Kris yang sudah pasti juga mendengarnya.

“molla, Kyung Soo berteriak di depan kasir sambil memandangi dompetku”jawab Baek Hyun bingung.

Terdengar suara Kris seperti tercekat “ah… sepertinya tadi aku melihat UFO, annyeong. Sarangahae” Kris langsung memutus sambungan.

Baek Hyun mengernyit heran sambil menatap ponselnya “UFO?” tapi ia tidak memperpanjang kebingungannya karena ia harus memastikan apa yang terjadi pada Kyung Soo.

“gwenchanayo?”tanya Baek Hyun cemas

“mianhae… mianhae…”jawab Kyung Soo dengan wajah memerah. Lu Han ikut menghampirinya

“kenapa meminta maaf?”

“a… aku hanya ingin mengambil uang, aku bersumpah tidak sengaja melihatnya”

“melihat apa?” Baek Hyun mengambil dompetnya dan melihat apa yang membuat Kyung Soo berteriak. Lu Han ikut menintip di sebelah Baek Hyun.

“IGE MWOYAAAAAA?????”

~***~

Baek Hyun menumpukan keningnya di sebuah pohon di pelataran parkir café itu, belum ada tenaga untuk mengemudi. Kyung Soo yang berdiri di sebelahnya sejak tadi salah tingkah, dan Lu Han bersandar di cap mobil juga serba salah. Wajahnya masih memerah.

“kau yakin penjaga kasir tadi tidak melihatnya?”tanya Baek Hyun dengan suara serak

“a… aku yakin, aku sendiri yang melihatnya”jawab Kyung Soo gugup.

“aih… jinjja. Akan kubunuh kau Kris hyung”

“ta… tapi, apa hubunganmu dan Kris hyung memang sudah sejauh itu???”

Baek Hyun menghela nafas, tidak heran kenapa Kyung Soo berpikir begitu.

Tentu saja mengenai apa yang dilihat Kyung Soo di dompetnya.

Itu adalah foto Kris dan Baek Hyun yang berciuman cukup… ehem.. panas. Kaos longgar Baek Hyun yang lengannya melorot hingga bahu indahnya terlihat, juga kemeja sekolah Kris yang beberapa kancingnya terbuka, terlebih latarnya adalah kamar tidur, menambah keyakinan orang yang melihat foto itu adalah foto yang cukup… vulgar.

“Kris hyung mengerjaiku, dia memotret begitu saja saat dia menciumku. Aih… sudahlah… jangan katakan pada siapa-siapa tentang ini”ralat Baek Hyun, sangat berantakan.

“santai sajalah Baek Hyun-ah, sepasang kekasih melakukan hal itu sangatlah wajar, iya kan Lu Hannie” hibur Kyung Soo.

“ne… kau tidak perlu terlalu memikirkannya. Kami tidak akan membocorkannya”tambah Lu Han.

“percayalah, aku belum pernah melakukannya dengan Kris… percayalah”

Kyung Soo terkekeh “memangnya kenapa kalau kau pernah melakukannya. Dia kan pacarmu, siapa yang mau protes?”

“aaaaaaarrrggghhhh…”

“jangan stress begitu Baek Hyun-ah… nanti konsentrasimu buyar saat menyetir”tegur Kyung Soo.

“bagaimana kalau kami saja yang menyetir?”

Tiga namja cantik itu langsung menoleh karena ada suara asing yang mengusik.

Baek Hyun mengangkat alis melihat 5 orang namja berpenampilan menyeramkan bediri tak jauh dari mereka. Ia langsung menarik tangan Lu Han dan Kyung Soo agar bersembunyi di belakangnya “tidak perlu, gomawo. Aku bisa menyetir sendiri”

“jangan begitu manis, kami berniat baik kok” seorang dari mereka yang berjacket kulit hitam mulai mendekat. Sebenarnya mereka bukan masalah besar untuk Baek Hyun, 5 orang masih bisa dia hadapi. Yang menjadi masalah adalah, dia tidak sendirian, dia harus melindungi Lu Han dan juga Kyung Soo, yang tentu saja akan membatasi pergerakannya.

“hubungi Kai dan Se Hun”bisik Baek Hyun cepat.

Kedua namja cantik di belakangnya langsung mengangguk cepat.

“aigo… manisnya” namja berjaket kulit hitam itu hendak mencolek dagu Baek Hyun, tanpa tahu siapa namja cantik yang sedang ia hadapi itu. “AAAAAAAAAA” pekik namja berjaket kulit hitam itu saat Baek Hyun menepis tangannya dan memutarnya ke belakang, dan dengan sedikit bantingan, namja itu sudah menghantam tanah keras di bawahnya.

“wah, jadi kalian ingin bermain kasar?” seru salah satu dari preman itu.

Baek Hyun berdecak kesal, memandang ke sekeliling untuk mencari pertolongan juga percuma. Sepi, dan lagi, siapa yang mau ikut campur dalam masalah ini? menghadapi 5 preman menyeramkan ini namanya cari mati.

“kau, tangani namja cantik berambut pirang itu, dan …kau tangani namja bermata bulat itu. aku dan Jay akan menangani namja cantik tapi kasar ini” namja bertubuh sedikit gemuk itu memberi perintah, mungkin dia ketuanya.

Baek Hyun mendesis, posisinya terjepit. Bagaimana mungkin dia bisa melawan kelima namja ini sementara ia harus memastikan kedua temannya selamat.

Kyung Soo menjerit saat salah satu preman itu menyergapnya. Baek Hyun hampir lengah karena ia sedang melumpuhkan namja yang membekap Lu Han, belum lagi Baek Hyun harus waspada dengan namja gendut dan namja yang bernama Jay di sebelahnya, dan sejak kapan namja yang dibanting Baek Hyun tadi itu berdiri.

Dengan kondisi seperti itu, Baek Hyun akhirnya terdesak. Dua namja mencengkram tangannya, ia jelas tidak bisa bergerak sejak punggungnya di desak ke pohon. Namja gendut tadi sudah berdiri tegap di hadapan Baek Hyun, sembari menyeka tetesan darah di sudut bibirnya yang membiru akibat pukulan telak Baek Hyun. Yang Baek Hyun cemaskan bukanlah dirinya, tapi Kyung Soo dan Lu Han yang masing-masing sudah di tawan oleh preman itu tak jauh dari tempatnya dikepung.

“Brengsek… kalau kau berani, lawan aku, jangan libatkan teman-temanku”maki Baek Hyun.

“wow, si cantik rupanya sangat berani” namja gendut itu membelai pipi Baek Hyun

BUGH…

Kaki mungilnya sukses menapak telak di dada namja gendut itu, membuatnya terhempas ke belakang, membentur bodi mobil dan terjatuh sambil terbatuk.

“namja sialaaannn” namja gendut itu bangkit, mengambil sesuatu dari sakunya.

Baek Hyun tercengang. Melihat sebuah pisau sudah berada persis di depan wajahnya, hanya berjarak beberapa senti.

Kyung Soo dan Lu Han hendak berteriak, tapi mulutnya yang dibekap membuat teriakan mereka teredam.

Namja gendut itu mencengkram leher Baek Hyun, mendesaknya lebih keras ke pohon, ia bahkan menggunakan berat tubuhnya agar menghimpit Baek Hyun hingga tak bisa memberontak.

Siksaan yang sungguh luar biasa. Leher tercekik, belum lagi dadanya sesak karena menahan beban tubuh namja gendut ini. pisau itu mulai menari di wajah mulus Baek Hyun, tinggal di tekan sedikit dan kulit itu tak akan lagi mulus.

“sungguh sayang bukan, kalau wajah cantik ini dihiasi darah?”ancam namja gendut itu

Baek Hyun waspada, sedikit saja ia bergerak maka wajahnya akan tergores benda tajam itu dan sudah jelas akan menimbulkan bekas yang cukup dalam.

“bibirmu indah sekali cantik, boleh aku mencobanya?”

Baek Hyun membelalak, dan seolah tidak bisa berpikir lagi, ia akhirnya meludahi wajah namja gendut itu, persis kena mata.

Baek Hyun yang baru tahu tindakannya justru akan membuat nyawanya semakin terancam akhirnya hanya bisa pasrah saat namja gendut itu menatapnya tajam dan meradang.

“NAMJA JALAAANNNGG!!!” pisau itu sudah melayang dan menghunjam ke arah Baek Hyun… dan…

SLASH…

Darah…

Bau darah yang sangat segar. Tapi Baek Hyun tidak merasakan sakit sedikitpun. Dan saat ia membuka matanya,…

Ia tercengang.

Sebuah tangan kokoh tengah menangkis pisau tajam itu, menggenggam kedua sisinya hingga darah segar menetes tanpa henti.

Dan pemilik tangan itu adalah…

….

….

….

<<tahan dulu yah, iklan>>

<*author di hajar massa>

<ampun…. di lanjut>

….

“Chan Yeol….” pekik Baek Hyun tak percaya.

Chan Yeol menarik pisau itu, dan sudah pasti ada gesekan dengan kulitnya, membuat luka di tangannya semakin lebar. Seperti menarik lolipop dari tangan bayi, pisau itu kini berpindah tangan. “apa pisau ini bisa digunakan untuk mencongkel mata?”tanya Chan Yeol dingin. Atau lebih tepatnya mengancam.

Namja gendut itu menyerang, tapi kaki panjang Chan Yeol sudah berhasil melumpuhkannya. Kini, namja gendut itu terhempas ke tanah dengan punggung membentur bodi mobil yang terparkir di sana. Saat hendak bangkit, sol bergerigi sudah menapak di dadanya. Membuatnya kesulitan bergerak karena sangat sakit. Chan Yeol menginjak namja gendut itu tanpa ampun.

“kau tau? Sedikit saja kau menyentuh kulitnya, kau harus membayar dengan satu liter darahmu” Chan Yeol membetulkan posisi pisau itu dan memegang gagangnya “tinggal pilih, ini di tancapkan di mana? Kudengar, letak jantung itu ada di dada sebelah kiri”

“Chan Yeol…. hentikan” pekik Baek Hyun

“YA! kenapa kalian diam saja… habisi anak ini?” perintah namja gendut itu.

Anak buahnya yang menahan pergerakan Baek Hyun seketika bergerak, otomatis Baek Hyun akhirnya terlepas.

Baek Hyun jelas tidak tinggal diam, tak cukup semenit ia sudah melumpuhkan salah satu di antara mereka. Chan Yeol sendiri tanpa menoleh, sudah menancapkan pisau tadi di paha namja yang hendak menyerang Chan Yeol dari belakang.

Namja itu memekik kesakitan tersungkur di tanah dengan rembesan darah di pahanya.

Namja gendut tadi semakin panik, karena kelihatannya namja tinggi yang menginjaknya ini tidak bercanda. Tatapan datar namun mencekam itu sudah merupakan ancaman kematian yang real..

Meminta tolong pada 2 anak buahnya yang lain pun percuma, karena entah sejak kapan 2 anak buahnya itu juga tersungkur di dekat mobil dengan tubuh babak belur. Sementara 2 namja cantik yang tadi di bekap 2 anak buahnya, kini sudah dipeluk oleh masing-masing kekasihnya.

Tentu saja Se Hun dan Kai.

“Chan Yeollie… hentikan, lepaskan dia” pinta Baek Hyun hendak mendekat

“tadi kau disentuh di mana?”tanya Chan Yeol tanpa menoleh

“Chan Yeol sudahlah… lepaskan dia. Kau bisa bermasalah” Baek Hyun panik sendiri, karena Chan Yeol sepertinya tidak berniat melepaskan namja gendut itu.

“dia ingin mengotori wajahmu kan?”

“Chan Yeol…”

Chan Yeol bersiap menancapkan pisau itu di dada namja gendut tadi, melihat itu Baek Hyun berlari dan langsung memeluk Chan Yeol dari belakang “hajima…. jeball”

DEG

Seperti remote control. Pelukan itu menghentikan setiap gerakan Chan Yeol. Bahkan ia merasa detak jantungnya ikut berhenti.

Pelukan ini…

Siapapun… sadarkan dia agar pertahanannya tidak runtuh!

 

 

TBC

next chap di protect yah…. yg udah komen part2 sebelumnya tinggal PM aja ke FB ane, atau mensyen(?) twitter ane @ALFBaekyoo.

tapi belom toh, maybe next week, ane mau ujian skripsi dulu senen ini. doin ye reader… semoga ujian akhir ini lancar, sukses, dan ane dapat nilai yang bagus, baik, tinggi (?) lulus dengan memuaskan las… amin….

361 respons untuk ‘[FF] Love & Pain-//YAOI// [Chapter 4]

  1. Aku gabisa nemuin klimaksnya dimana ini soalnya keren semua huahaha. Sebelum nunggu password aku baca chap ini mungkin 5 atau 6 kali. Suka banget deh thor waktu Baek Hyun main ke rumah Krisseu (?) KrisBaek FRENCH KISS DUH GIMANA T-T
    Oh Se Hun lebay lah fotonya Baek Hyun banyak banget kasian Lu Han kan dia terlalu polos huhu 😦
    KaiSoo tersnyata manis juga “Kyungsoo itu seperti Udara” aduh aku mau nangis bacanya. Kirain mah KaiSoo hubungannya cuma vulgar2 aja haha. Dompetnya Baek Hyun HAHAHA LUCU HAHA ><
    Eh kenapa yang datang Chan Yeol bukan Kris? O_O

  2. Baekkhyun? Orang orangan sawaah??? Bbuuaaaahaahahaha..yang ada tu burung burung makin hinggap di sekitaran baekki,, hahhaha
    aiggoo..betapa panasnya kamar itu…
    aaaaaa…hajimmaaaa….chanyeolli hajiimaaaa…deeuuuhhh
    mana bisa berkutik lu kalo uda afa baekhyun,,,

  3. AH!!! :O
    aku suka moment krisbaek!!!
    ottokhe????
    akh~ sweet bgt~ >.<

    JINJA!!!!
    foto vulgar gitu di dompet.. ya dapet lah~ =.=
    kris jail ah~

    itu scene trakhir bikin aku deg2an.. sumpah..
    pnasaran akut!!!
    lanjuuuutttt

  4. gue cukup terharu pas krisbaek saling apasih, saling megungkapkan perasaan(?) yaitulah, gue kgk tau ngmngnya gimana ._.v
    gue ngakak pas temen2nya liat foto di dompet itu xD Nice, keep writing :D9

  5. Andweee Yeollie setannya keluar ><,berhubung part5 di "kunci" jadii cuap2 disini dulu deh.ahahah.ini Yeollie dateng jadi penyelamat, pasti Baekki makin ada "sesuatu", walaupun mereka uda kakak adik, tapi dulunya mereka tulus saling sukaa kan.semoga ada preman2 itu bukan suruhan Yeollie~_~,makin runyam nanti ceritanya.hahhha

  6. Aigoo, Luhan salah paham. Tapi bener juga sih. Sehun emang lebih mengagumi Baekhyun. Sehun nyebelin juga bikin Luhan galau.Waaa… Baekhyun peluk Chanyeol!! KEREN

  7. Ya Allah…. Chanyeol, gue cinta ama loe nak!!!
    di hati rasany deg2 gmna getoooh, Chanyeol… sia bner2 so sweet. andaikan, yaahh… andaikan Baekhyun msih jomblo *lngsung pundung
    Keep writing authornim ♡

  8. Aduh… Kurang ajar nih.. Endingnya kenapa begitu sih.. Klimaks… Berasa ketembak terus koma..

    Walopun disini ada bagian lucu krisbaek yg bikin ketawa, tetep aja aku pilih chanbaek. Sempet kaget jg terus pasrah pas bagian krisbaek dikamar kris itu… Kyknya baekhyun emang bener2 ngelepas chanyeol terus milih kris.. :”’33

    ehiya! Btw itu sehun.. Gak nyangka.. O_O ampe nyimpen foto baekhyun berfolder begitu.. Kasian luhannya 😦

    ah! Entah kenapa.. Kyknya saya sudah punya telepati(?) dengan karya2mu, thor..(?) karena udah baca ff2 di kc terus aku ulang2in juga walopun udah selesai dibaca.
    Contohnya, pas mendekati ending itu, (karena aku bacanya dr hp) aku ngescroll layar ke bawah.. Pasti ada yg nyelametin baekhyun.. Dan pasti chanyeol yg bakalan dtg nolongin. Eh bener ajakan.. :’)) *terharu* *ini serius loh..*
    dan sekali lg.. Itu endingnya… “siapapun.. Sadarkan dia agar pertahannya tidak runtuh”…… *speechless*

  9. Tadi kirain 5 namja itu si Sehun dkk . Eh ternyata preman toh … Hahaha , mian salah nangkep isi cerita 😀

    Chanyeol telah meyelamatkan Baekhyun .. Kris kemana ya ?

    Aduuhh .. Jangan sampe si Chanyeol nge fly gara gara dipeluk sama Baekhun

  10. ahh… krisbaek momentnya sweet banget jadi iri, walau awalnya kris marah tapi baekki bisa atasi kemarahannya… untuk chanyeol banyak-banyak sabar y…. trus sehun kamu ngapain sih buat luhan galau gtu, kamu jadi maniak baekki y, jujur kalo aq jadi luhan jga bakal cemburu berat ma pcar aq kalo di hpnya banyak foto orang lain dari pada aq..
    itu pereman2 rese banget y, pada gangguin baekki, luhan ma kyungsoo… ehehehheeh… tapi lcu juga bayangin waktu kyungsoo teriak gara2 liat foto baekki lagi kissing ma kris di dompet, itu heboh banget……..
    ah deabak pokoknya….. chingu aq mnta pw part depan y, tq…..

  11. chayollllllllll ada apa dengan chanyo ha :/ chanyol tambah phsycho(?) gegara baek weh tambah ngakak juga bacanya tp sayang lg flu jd ngkaknya sambil giman gitu ye hadeuh ‘-‘)/
    gue heran, yg kris tunjukin ke baek pas di kamar sampe baek nangis itu apaan thor? bekas tembakan noh :/ sedikit lupa saya bacanya kan jg agak lama -_- tapi tetep ff paporit dong :-))
    chap 5 di protect? saya juga lupa apa kelanjutannya hehe 😀 adm ilammmmmmm minta pwwwww /dibakarALF/ Jadi reader rusuh amat yak >.< /pundung/

  12. AAAAAAAAAAAAAA…………………….Sehun maniaaaaaaaaaaaakkkkkk………hahahahahaha aku bingung komennya harus darimana, soalnya aku baca dari part 1 sampai part 4 ini. jadi bingung Part 4 itu mulai yang mana. hahaha.

    wait

    scroll

    scroll

    scroll

    Okay…

    Ciye…yang nama Baekhyun ada di depan nama Chanyeol…. >o< Ciyeeee….yang fotonya….ehem….ehem…..

    Kris….itu…..bener-bener pervert. lol XD Aduh Park Chanyeol……;; aku ngerti kamu pengen lindungin Baekhyun. tapi jangan jadi psycho yaaaa…… nanti Baekhyun galau lagi… #eh

    Sehun…Luhan itu udah cantik, pinter nyanyi, dance, sepak bola. jangan disia-siain dong…dasar playboy

  13. Berasa naik Rollercoaster…
    baru aja jingkrak-jingkrak heboh akhirnya kris gak teraniyaya lagi, eh ending partnya bikin nyusep.. author keren!!! malah sampe sekarang saya pusing akhirnya bakal jadi BaekYeol atau KrisBaek!

    daebak!

  14. Kyahaahahahahahahaha….. ap noh?? Gegara tingkahnye channie brubh, emaknye baekki pingsan?? Wkwkwk… kmaren luhan yg pingsan skrg enyaknye baekki…>. <
    Author apa2an noh? Pake iklan segale?! Ane kirain apaan!
    Itu kris modus bgt! Nyari alasan kok ktemu UFO?! Ckckck… mnding klo bang kris pngen bljr nyari alasan nih,, bljr aj di ane! #modus.com…

  15. Haha..
    Bisa dibayangkan betapa syoknya wajah Baekhyun, Kyungsoo dan Luhan melihat foto itu,
    Pasti itu dimasukkin Kris di dompet Baekhyun waktu dia nyuruh Baekhyun memeriksa ban xD

    Chanyeol gwaenchana??
    Ugh… keadaan semakin rumit..
    Apa yang selanjutnya terjadi?
    Penasaaraannn…

  16. Uh? Kau akn menyesal Baek !! Menyia-nyiakan Yeol dan lebih memilih Krisseu -_-

    Lulu jgn salah paham ne?Thehun kan tercipta hanya untuk Lulu !Jd Lulu gk usah cembukur (?) terus.. Baekkan udh ad yang punya #lirik kris tajam.

    Aishh.. Krisseu benar2 mesum!Masa foto gitu dipajang? Knp gk adegan ranjang aja? #Gumbrakk *Ditendang Baek .

    Yeol oppa Gwaenchana? tanganmu berdarah oppa.. Kajja nae obatin.nanti bisa infeksi.#seret Yeol

    Duh Author TBC kritis (?) banget.. bikin penasaran tau gk sih.. Huhuhu U.u

  17. Chanyeol…. tangannya… untunglah, tadinya aku pikir kena bagian dada, walaupun tangan sakit tapi seenggaknya dia ga mati. Baekhyun, jangan php ke Chanyeol ya? Kasian dia udah kecewa, nanti dia makin sedih..
    Duh, Author, maap ya, komen aku kali ini datar banget. Sebenernya pas tadi ditengah-tengah adegan Chanyeol ditusuk piso, aku lagi buka MV bias aku dan… hiks… adegan di dalamnya, menyedihkan *kokmalahcurhat? Yah, jadi begitulah Thor, aku lagi ngeblank sekarang. Tapi tetep, Author daebak!

  18. hai ALF ketemu lagi…………….. err gatau mau bilang apa yah chapter ini keren ngakak juga waktu kyungsoo teriak liat foto di dompet baekhyun HUAHAHAHAHAHAHA 😀 terus waktu bayangin chanyeol pegang pisau yang mau nyayat wajahnya baekhyun itu errr jijik tbh tapi gapapa demi baekhyun chanyeol rela digituin ahay.
    chapter depan bakalan seru nih ihiiiiiiiiiiiiiw gasabar tinggal nunggu balesan dari kak nilam buat pw nya akaka! sampe ketemu di chapter selanjutnyaaaa 🙂

  19. Masterpiece bgt dh lo thor!! ^^
    bagusnya ff ini mnurut gue adlh, konfliknya disini bagus, hidup bgt. Bahkan konflik sampingan pair lain (hunhan) juga menarik diikuti ceritanya.
    Jujur yah thor, cuma ff lo doang yg gue bacanya tanpa skip-skip!

    daebaklah

  20. Authorrrrrrrrrrrrrr !!!!!!!!!!! Plis ini ff kerrrenn bgt ! Dag dig dug aku baca nya .. Hah ! Ini keren – ini kerenn … Aduhhh bener kata luhanie … Baek mmng hdupnya enakk bgt !!!! Tp yah klo urusan pilih memilih psti dia jga yg plg nyesekk !!!!!!
    Hah chap depan d protek toh ???? Chap 6 nya uda ada noh … Krna emng aku bacanya telatt … Mau lnjut baca smpe chap 10 trus mnta pw nya akhir boleh gk . Summpahh gk nahan bgt buat nggk bca tuh chap 6 thorr !!!!!

  21. karna aku bca nya skalian jadi aku komen nya di part 4 aja ya,,
    OMIGOT author Daebakk,,,
    cerita nya seru pake banget,,
    mnta PW tux part 5 thor,,
    penasaran tingkat DEWA ni,,
    jebal,,,
    plisss,,,

  22. dan di sini baekhyun memilih kris tanpa pikir panjang :v si kyungsoo lol banget pas liat isi dompet baekhyun XD sehun ternyata sasaeng fan baekhyun(?) luhan jangan galau si baekhyun baik hati selalu peduli sesama(?) chanyeol sesuai title ini ff love and pain chanyeol benar benar rapuh di peluk dari belakang aja udah hampir runtuh :”

  23. butuh perjuangan ne baca nih ff,,
    chanyeol kau emang yg plg cocok buat baby byn ku!!
    apa coba dmn kris waktu baek terancam n dmn otaknya kris waktu nyuruh baek pegang2 tuh bam mobil kotooor astaga kris cewek(?) secantik byun baby kamu suruh kaya gitu ckkckck hehhe modusnya dah basi yeol tp okelah selama usaha cara basi busuk ancur g papa yg penting usaha hahah XD next chaap minta pw

  24. Akh lagi” berbagai perasaan nuncul saat aku baca ff ini..
    .terkadang aku bingung kenapa..
    Apa karena aku penggila chanbaek jadi agak sungkan kalo liat krisbaek..
    .
    Sehun jangan terlalu fanatik ama baekhyun kau punya banyak saingan lagian kasihan luhan dia tersakiti karna kau menyukai baekhyun
    .cukup sehun jang sakitin luhan..kasihan namja polos itu..
    .
    .yeol kali imi apa yang kau rencanakan
    Apa chanyeol yang sewa pereman itu
    .apa bukan chanyeol..
    .
    Baek chanyeol masih sangat cinta sama kamu

  25. Suka bgt sama chap ini. . . Dari moment krisbaek yg belajar bhasa inggris, , kissing sambil selca. . . Ehem. . .
    hunhan jg suka. . . Aigoo,Thehunnie, , foto baekkie sampe segitu banyaknya bikin luhannieq merana. . . Ahh, , chap 5 di protek T.T padahal baru juga ada chanbaek moment. . . Hiks, , author plis bales pm qu. . .

  26. bener kn apa yg dd blg..part 4 makin seru..huwaaa~
    klo dd punya foto ma kris dd biasay cetak ukuran gede buat dipajang dikamar.. *abaikan

    kata2y kris dd suka…ngena banget..
    dd itu msh tetep bingung ma baekki sebenary dia sukay ma sp si??
    wlopun dia dh blg ma kris tp ttp aja mnrt dd baekkimsh gkjujur *dd sok tw kumat

    deer luhan yg polos..kasiaaaaaaaaan dia salah sangka theunie hya untukmu hehehehehe

    pahlawan kesiangannya chanyeol…chanyeol pas marah serem ya!!auranya itu loh..

    pas dipeluk baekki reaksi chanyeol gmn y???
    tu namja2 sialan pgn dd patahin tangannya..

    kyungso percaya aja ma kata2 gombalnya kai wkwkwkwkwkwk *kabuuuur
    mu lanjut bc part 5..
    author minta pw ya??

  27. Nah kan makin rumit konfliknya. Terkaan ku benar kalau nantinya Chanyeol yg akan menolong baekhyun dgn tubuhnya tapi hasilny menolong dgn tangan nya.ah yg penting chanyeol dtg tepat pada waktunya.

    Hmm aku bgung mw review apa an. Yg jelas sejauh ini aku lebih ke chanyeol sic dan kendpa y harus chanyeol yg menerima semuanya ah baekhyun jg tentunya tp baekhyun kan bisa move on sedangkan chanyeol? Mungkin sampe ff ini tamat dy tetap gk bs menerima kenyataan.

    Yasudah lah yeol jika kau tdk bisa memiliki baekhyun stdkny kmu mampu melindungi baekhyun dgn caramu sendiri.

    Oh jd Luhan ceritanya merasa sehun menyukai baekhyun? Aduh luhan sehun tdk seperti itu eh tapi gk tw jg ding. Hehe

  28. Tuan Li setia banget sama tao yahh… kerenn
    baek malu sendiri deh liat fto kristao yg sedikit ehmm…
    keknya lucu tuh klo baek di taroh di tngah sawahhh… hahahaha..
    Yeol nilaimu ERROR!!!! ahhh si yeol aegyo … #cuteeeeee
    baek km bneran ttp mmlih kris bkn yeoll???!!!! .. 😦
    UFO????!!! galaxy is back … mana ada UFO siang bolong gtu. . ckckc ada2 aja… kris bin absurd #;)
    itu baek knppp?? mrka hampir nyakitin baekkk untung yeol dateng tp malah ueol yg kenaaaa… trus knp yeol brubah jd menakutkan … hiiii merinding saya -_-

  29. Aaaaaa aku bingung mau ngomen apa ini kak~ anjay chap ini keren abis \m/
    suka semua adegan2nya, kata2nya mantap!
    Aku kagum ama kalimat bagian KrisBaek dalem kamar yg bilang nama Chan berdampingan sama nama Kris, terus2 yg nama Baek berada didepan nama Tao, wuih kakak dimana nemuin kalimat kayak gitu, keren kak~ 😀
    terus akh pokoknya semuanya keren, aku jadi bingung mau komen apa lagi..

  30. ga kebayang ya… kris sekaya apa. kaya pangeran modern aj rumah megah n bnyak pelayan.
    suka sm sikap gentlenya dia. walaupun gaya pacarannya dia mengerikan, tp dia ga maksa baekhyun melakukan lebih. errrr….
    tp dia terlalu mencintai baekhyun n takut baekhyun kembali ke chanyeol. wajar jugakrn saingannya itu chanyeol yg bs melakukan apa saja untuk baekhyun…..
    kasihan luhan yg cemburu sm sehun yg maniak sm baekhyun. sehun perlu di getok kepalanya nich.
    errrrrr foto eeeeeheeeeemmmnya baek ketahuan temen2nya. malunya kaya apa coba.
    wuuuiiihhh gila chanyeol nich menakutkan juga ya….. lepas kendali klo ada yg nyakitin baekhyun.
    preman2 kurang kerjaan.
    uhhhh sibuk akhir2 ini br bs lanjut baca nich chapter.

  31. Keren banget
    Chanyeol oppa aku menyukaimu …. yang pas lawan preman itu bener2 kebawa emosi
    Eonni Daebak
    Aku suka kata-kata terakhir
    “Siapapun… sadarkan dia agar pertahanannya tidak runtuh!“ <= like banget eonni
    ALF-jjang

  32. kyaa foto kris tao bner2 dah yaa! dan kris ga nanggung2 lgsg naro foto dia sma baekhyun ciuman aja. kan kasian mata kyungsoo ternoda 😀

    konflik nya hunhan bener bner rumit ya, si sehun ga punya ati ya kan kasian luhan nya. masa dia nyimpen foto baekhyun seabrek, dan foto luhan yg notabene nya adlh pacar nya cuma beberpa. jleb kratak! nyesek gileee

    krisyeol masih terus bersaing yaa, dan tadi apaan chanyeol nyelametin baekhyun. dan baekhyun meluk dia. hwaaah moment 🙂

    keep writing thor

  33. AKU NDAK BISA DIGINIIIINNNNNNNNNNNNNNN~~~/teriak dari atas tower(?)/
    Scene awal aku ngakak..
    makin kebawah
    makin kebawah..
    nangis lagi aku 😥 😥 😥
    Suka ih persaingan sehat antara kris sama Yeol..
    Greget syekalee Luhan dengan polosnya termakan trik Sehun :/
    Nantinya Sehun bakal membuat keributan yang lebih ndak yah??
    Kak~aku sampe remes2 guling ini :v
    Last Scene /.\
    Aku suka darah-darahan(?) ngahahahaha 😀 😀 /dilempar batako/
    Chanyeol menyelamatkan Byun B!
    Next chap meluncur..
    Keep writing ❤

  34. HAI KAK..
    KETEMU AKU LAGI…
    READER PALING GJ, PALING GILA YANG PERNAH ADA :v :v
    Kak.. sebelumnya aku minta maaf yaa… kalau ada kata-kataku yang nyinggung ato buat kka leon BM gegara komenanku yang~~~ .. rada gitu :3
    Banyak moment Krisbaek ya disini :3
    Keris menelan ludah “jadi… kau masih mencintainya?”
    “aku mencintaimu”
    “bukan tentang aku Baek Hyun… tapi tentang Chan Yeol. Jangan mengalihkan pertanyaanku”
    Baek Hyun mendesah berat “kalau aku jujur, apa kau akan marah?”
    “aku akan lebih marah lagi kalau kau bohong”
    Baek Hyun jadi serba salah, ini namanya makan buah simalakama “ng… masih”
    KRAK!
    Hati Kris seolah retak begitu saja, hanya dengan satu kata. MASIH.
    KAANN APA KU !!! BAEK ITU MASIH CINTA SAMA CHANYEOL bwahahaaaa :v :v
    .
    .
    Tangan chan kenapa weh :3 sampe segitunya buat nyelametin baek,, (Yaialah :3 secara baek kan orang yg dicintai chanyeol)
    .
    Chapter ini… chanbaeknya dikit ya kak. T.T

  35. Dan Lagi entah kenapa kalo kata orang orang pasti moment moment KrisBaek itu sweet banget tapi enggak menurut aku huaaaa Chanyeol ah, koq aku ikutan sakit juga ya huks huks, duh duh nah kan si Sehun mah duh dia beneran maniak gitu haha Luhannie percayalah bahwa Sehun itu pasti cintanya sama kamu oke, dia cuma kagum sama Baekhyun dan, jjan jjan itu pas akhirnya hur hur hur untung aja ada satria Chanyeol hampir aja Baekhyun kena, waah waah Chanyeol bahaya kalo udah menyangkut Baekhyun haha tusuk aja bang si gendut nyaa hehe yah Baek koq malah ditahan sih ah fighting authornim aku lanjut baca ke chap 5 yuhuuii

  36. semanis2 nya moment krisbaek tetep aja gue ga suka. heu :’
    serius ini ff keren bgt sih. maksud gimana yah.. emm pojonya keren campur aduk ada sediiiihh, terharu, romance, humor dll. sukses mengaduk-aduk (?) hati saya sebagai readers /lebay/ tapi seriusan ff ini bener2.. ugh~

    Semoga elu nyesel udah pilih kris, byun. hih

    aaaa lega bgt kalo yg nyelametin baekhyun itu cy bukan kris.
    baek jgn php plis. kasian cy

    udahlah yah lanjut ke chap selanjutnya aja deh. penasaraaan. byebye author-nim see you ^^

  37. aaaaaaaaaaaa
    chapter ini rasanyaa. hahhh gimana yaa.
    panas. membara. dan aaaa pokoknya nggak bisa berkata-kata deh.
    itu aksi terakhir Chan Yeol cool banget masa. dia datang pas Baekki lg dibutuhin. kukira tadi yg bkalan jadi Hero si Kris. walau berharapnya Chan Yeol.
    yeayyy dan ternyata sungguhan Chan Yeol.

    Sehun itu masa ngefans ma Baekki segitunya banget sih. kayak aku aja nyimpen fotonya dibeda2in. ada ChanBaek moments. ChanBaek fanArt. ChanBaek jjang. Harem!Baekki (?) ada folder Baek Hyun wow. Chan Yeol Kece. (loh curcol lagi)

    pokoknya chapter ini bikin dag dig dug. endingnya gantung lagi. itu gimana tangannya Chan Yeol. T.T

    nah pas bagian ini aku lagi2 ketawa GaJe malem2. ini laki Baek Hyun gini amat ya alasannya. ckckck. hahaha

    *Betul. Chan Yeol sangat lega mendengarnya “hahahahahaha kau jangan GR hyung, aku hanya memeriksa apa kau gatal-gatal setelah mandi di rumah orang lain”

    absurd banget itu alasan si ganteng Chan Yeol.
    lalu.. KrisBaek so sweet bangeeet
    *mupeng

  38. Duh chanyeolah,,, what a trouble maker. But i like it. Kesannya seksey bangetoo. Awww ada sdikit kkhawayiran sbnernya. Tkut bgt klo ini bkln berending gk mnyenangkan aka gk sesuai harepan. Mknya biarpun mata udah sepet bgt tp ttp kejar target bacanya. Soalnya mulai pnasaran ama endingnya.heuu

Tinggalkan komentar