{FF} Devil Behind Me_Part 1


Title: Devil Behind me

Author: AyouLeonForever

Dedicated to: Tao’s Birthday

Main Cast: Kim Ah Young, Huang Zhi Tao

Support cast: find it by your self

Genre: Romance

Rating: 15 +

Author POV

Ah Young menatap replika dirinya di cermin, dan itu sudah untuk yang kesekian kalinya. Hari ini ia khusus memakai pita cantik di rambutnya. Parfum yg baru saja ia beli kemarin pun tidak selamat pula dari tangannya, entah berapa kali semprotan sampai yeoja ini kembali menutup botol parfum dan meletakkannya ke atas meja rias.

“perfect” gumamnya seorang diri. Dengan modalnya hari ini… yeoja yang sedang  jatuh cinta itupun berangkat ke sekolah.

Ah Young melangkah masuk ke dalam kelas. Dan suasana mendadak hening. Kim Hye Min menatapnya dengan kening berkerut.

“kau menghabiskan berapa botol parfum sebelum ke sini?” tanya Hye min

Ah Young hanya tersenyum kecil dan menghampiri teman sebangkunya itu “sesuatu akan sangat terasa wajar bila itu kita lakukan unuk seseorang yang spesial” tutur Ah Young

Hyemin  menatapnya ngeri “apa aku yang salah tangkap atau memang kata-katamu sungguh menjijikkan”

Ah Young merangkul sahabatnya itu “ayolah… kau kan tahu kalau aku sedang jatuh cinta”

Hye Min menghembuskan nafas berat “arasso…arasso… seluruh dunia juga tau”

Detik berikutnya sesosok namja memasuki ruang kelas. Dengan tubuh tinggi atletis, wajah tampan, penampilan keren, cukup ampuh membuat berpuluh pasang mata yang melihatnya terpukau. Apalagi Ah Young.

“good morning everybody..”

“GOOD MORNING SIIIIIIIIRRRRRRRRR” sahut para siswa satu ruangan

“bagaimana kabar kalian hari ini? Feel so great, right?” tanya sonsengnim masih dengan aksen Inggrisnya yang kental

“Great siiiirrrrr!”

“glad to see your spirit guys… okay, let’s start our lesson…”

Yah dialah sosok itu. Namja perfect yang membuat Ah Young tidak bisa memikirkan namja lain selain sosok itu. Dialah Kris. Guru Magang di sekolah Ah Young. Keahlian Kris yang menguasai 4 bahasa membuatnya semakin dicintai para siswa. Tapi Kris khusus mengambil mata pelajaran Bahasa Inggris.

Ah Young jelas tidak bisa menyembunyikan keterpesonaannya pada sosok sempurna itu. Memang seuruh dunia tahu kalau dia sedang jatuh cinta pada gurunya sendiri, yah… seluruh dunia memang tahu, kecuali Kris sendiri.

Sayangnya, mencintai sosok sesempurna Kris adalah hal terberat dalam hidup Ah Young. Bagaimana tidak… Ah Young tidak hanya harus bersaing dengan sesama siswi di sekolahnya unuk merebut perhatian Kris, tapi juga harus bersaing dengan guru-guru yeoja yang masih lajang. Unung saja Kris tidak pernah memberikan sinyal kalau dia lebih men-spesialkan(?) seseorang. Artinya dia masih kosong… dan itulah sumber kekuatan Ah Young untuk mendekatinya.

Ah Young POV

Namanya jodoh (?) juga tidak lari kemana. Waktu itu aku dan Hye Min sedang mencari buku di Toko buku (*ya eyalah… masa’ di penjual sayur).  mataku langsung menangkap sosok tinggi putih dan keren itu…

Kris sonseng-nim” pekik ku tertahan

Hye Min langsung celingak-celinguk “mana?”

Aku  tidak menggubrisnya, aku langsung menghampiri Kris yang berdiri di depan sebuah rak berisi buku-buku resep masakan.

“Kris sonseng-nim” sapa ku berusaha  seramah dan selembut mungkin.

Kris cukup terkejut, dan menoleh ke arah sumber suara. Senyumnya yang membuat siapapun bisa meleleh itu terpajang manis di bibirnya “oh… kau. Ah Young bukan?”

Betapa gembiranya aku  saat Kris langsung mengenaliku  “nae sonsengnim”

Kris mengacak rambut ku seperti anak kecil “hya… aku memang guru mu di sekolah, tapi kalau di luar biakah kau tidak memanggilku sonsengnim? Itu cukup menggelikan”

Benar juga, penampilan Kris saat ini kan sangat casual, dan cukup kontras kalau ada yang memanggilnya sonseng-nim sementara Kris juga masih sangat muda. Pipi ku merona “mianhaeyo sonseng…eh…”

Kris tertawa lagi “panggil Oppa saja… kau tidak keberatan kan?”

Aku  membelalak. Keberatan??? Ya tuhan, mana mungkin aku keberatan. Memanggilnya Oppa? itu justru suatu anugrah terindah “tentu saja idak… Oppa” ucapku malu-malu

Hye Min langsung menghampiri kami “Annyeonghasimnika Sonseng-nim” sapa Hye Min juga bersikap ramah. Tapi aku tahu Hye Min, dia tidak akan tertarik pada Kris oppa karena dia tahu aku sudah jatuh cinta pada Kris oppa lebih dulu. Sahabat yang baik bukan… *bener gak sih Mut?

Kris tersenyum lagi. ya Tuhan lama-lama aku akan meleleh ke lantai “kalian sedang cari buku apa?”

“kami sedang mencari buku sastra, sonseng-nim” Hye Min yang menjawab, karena aku sibuk memandangi wajah Kris oppa. oh iya, Hye Min memanggil Kris oppa dengan sebutan sonseng-nin api Kris oppa tidak meralatnya. Apa karena hanya aku yang bisa memanggilnya Oppa? aih…

“wah… benar-benar siswi yang ekun kalian ini”

“lalu anda sendiri sedang cari apa?” tanya Hye Min lagi. sudah kubilang aku sangat sibuk memuja ketampanan Kris oppa

“itu…buku resep masakan”

Aku tersadar “mwo? resep masakan? Oppa mau masak sendiri?”

Hye Min menyikutku “hei… bicaramu kurang sopan”

Aku tidak mempedulikannya

“iya… aku ingin belajar memasak” lirih Kris oppa, sepertinya malu

Aku dan Hye Min bertatapan… wah ada apa ini???

“kau tinggal sendiri, oppa?” tanyaku memberanikan diri.

Kris oppa mengangguk “keluargaku masih ada di Kanada, jadi aku tinggal sendirian di apartementku”

Aku melirik Hye Min lagi, ah… anak itu pasti tau isi kepalaku, buktinya dia hanya berdecak sambil geleng-geleng kepala. Ah sudahlah, Hye Min tau segala hal tentangku, jadi unuk apa berpura-pura gengsi di hadapannya.

“oppa… biasanya belajar memasak dari buku resep itu hasil beda kalau kita diajarkan orang lain”tuturku, sudah pasti punya maksud lain dibaliknya

“memang benar, tapi… aku tidak punya kerabat di sini, jadi tidak ada yang bisa mengajariku langsung” balas Kris oppa kelihatannya pasrah

Strike!… tepat sasaran “kalau oppa tidak keberatan, aku bisa mengajari oppa”

Mata indah Kris oppa membulat “jinjja? Wah… kenapa aku harus keberatan, ini sungguh bantuan yang luar biasa”

Aku tersenyum manis, padahal ingin rasanya aku bersorak penuh kegembiraan. “kapan oppa punya waktu luang?”

“seharusnya aku yang bertanya begitu. Kapan kau punya waktu luang agar bisa mengajariku memasak?”

“sepulang sekolah… aku free kok oppa…”

Kris oppa tampak berpikir “oh baiklah,besok sepulang sekolah, kau ikut denganku saja. tidak masalah bukan?”

Katakan saja ini mimpi. Aku bahkan akan pulang bersama Kris oppa… semobil dengannya… “baiklah Oppa” aku mengangguk cepat. Dan bisa kulihat Hye Min lagi-lagi berdecak sambil geleng-geleng kepala

***

Gila… ternyata aku bisa gugup juga. setelah beberapa menit berada dalam satu mobil dengan Kris oppa, aku jadi panas dingin begini. Ah sialan si Hye Min, dia sengaja mengerjaiku, dia bilang padaku tidak akan ikut dengan kami agar tidak mengganggu rencanaku mendekati Kris oppa, tapi… ah… kalau aku tahu keadaannya akan seperti ini, aku akan menyeret Hye Min untuk menemaniku. Ya Tuhan… aku sangat gugup.

Aku mengikuti langkah Kris oppa, mulai saat memasuki basement gedung apartement untuk memarkir mobil, mengikuti langkahnya saat masuk lift menuju lantai 12, hingga menyusuri koridor luas di lantai 12 dan tiba di depan sebuah pintu apartement 1212.

Sekarang aku tahu tempat tinggal Kris oppa, memangnya apa lagi yang lebih penting dari ini. Aku jelas bersorak dalam hati.

“aku sudah berbelanja bahan-bahan dapur sejak kemarin, kuharap semuanya lengkaP’ ucap Kris membuyarkan lamunanku yang tidak-tidak tentang bagaimana aku menjadi nyonya rumah di sini. Ais… Ah Young… seriuslah..

Aku tersenyum “kita mulai saja oppa”

Kris oppa mengajakku masuk ke dapurnya. Oh tuhan… kerennya apartemen namja ini. Tidak begiu mewah kalau kita melihatnya pertama kali, tapi kalau kita melihatnya dengan pandangan seni, apartement milik Kris oppa justru sangat elegan. Selera orang kaya memang terkadang tidak bisa di tebak.

“ingin diajarkan masakan apa, Oppa? spagethi? Sandwich, cream pasta?  Steak lada hitam… atau..” aku menyebutkan semua resep-resep masakan barat yang sudah kupelajari kemarin, aku kan tau kalau Kris Oppa tinggal di Kanada sebelum ini, pasti seleranya juga tidakjauh-jauh dari makanan ala-ala barat itu

“hahahahaha… aku sudah bosan makanan seperti iu. Kemarin aku di ajak Park sonsengnim ke sebuah restoran, dan aku mencoba berbagi variasi makanan ddokbookki, dan favoritku Nakji Ddokbookki… bisa kau ajarkan?”

Aku menatap Kris oppa tidak percaya. Setelah aku mati-matian belajar memasak menu makanan barat, Kris Oppa malah minta diajarkan masakan Korea??? Tau begini aku tidak perlu susah-susah sampai begadang segala, tidak menghabiskan bahan makanan yang ada dikulkas sampai kena marah eomma… ah… tapi aku jelas tidak menyesal, cinta memang butuh pengorbanan. “tentu saja oppa, aku akan mengajarkanmu”

***

Coba tanyakan padaku, apalagi yang lebih membahagiakan dari ini. Menghabiskan waktu seharian bersama Kris oppa bahkan tidak pernah terpikirkan oleh otakku. Sekarang, kami bahkan duduk berhadapan sambil menikmati hasil masakan kami. Sesekali Kris oppa mendesis karena kepedasan, bibirnya terlihat semakin mempesona saat kepedasan… ya Tuhan… kuatkan imanku.

Hanya berselang beberapa detik setelah kami selesai cuci piring (ah bahagianya, betul-betul seperti sepasang suami istri), HP Kris oppa berbunyi nyaring. Alisnya berkerut saat menatap layar ponselnya. Ia melirikku sejenak, seperti semacam kode untuk meminta izin mengangkat telepon.. aku mengangguk, dan Kris oppa mengangkat telponnya agak jauh dariku, tapi suara nya yang Bass itu bisa kedengaran jelas oleh ku

“yeoboseyo… “ sapa Kris oppa pada si penelpon. Ekspressinya kelihatan sangat bingung. Mungkin dari nomor yang tidak di kenalnya. Tapi detik berikutnya, ekspresi wajahnya berubah. Antara terkejut dan tidak pecaya, wajahnya yang mulus itu pun tampak memerah. Ia tidak lagi bebrbicara setelah itu, hanya menelan ludah, lalu mengatakan “Arasso… terima kasih atas informasinya” Kris oppa menutup telponnya

“a… ada apa Oppa? ada sesuatu yang serius?”tanyaku memberanikan diri

“bukan apa-apa… um Ah Young-ah… aku harus pergi sekarang, jadi aku akan mengantarmu pulang sekarang juga. maaf yah, bukan bermaksud mengusir”jawab Kris oppa tampak tidak enak

“ah gwenchanayo oppa, urusanmu kelihatannya sangat urgen, aku bisa pulang sendiri, lagi pula rumahku juga tidak begitu jauh dari sini, aku  naik bis saja”

“ah ani… aku akan mengantar mu dulu”

Aku tersenyum,” tidak perlu oppa… aku bisa pulang sendiri”

Kris oppa menghela nafas “baiklah, akan kuantar kau sampai halte bis”

Kris oppa benar-benar terburu-buru(?), buktinya seelah mengantarku sampai di halte, dia langsung mengucapkan selamat tinggal dan pergi secepat kilat. Sebenarnya apa yang terjadi?.

Ah… sudah petang,langit mulai memerah. Halte bis juga lumayan sepi. Yah wilayah ini memang bukan wilayah sibuk, bukan tengah kota. Jadi tidak banyak orang yang terlihat berlalu lalang

Tapi saat aku menoleh, tak jauh dari tempatku berdiri, aku melihat seorang ahjushi di hajar habis-habisan oleh seorang namja yang lebih muda, parahnya… namja muda itu tidak segan-segan membuat ahjushi itu babak belur. ah… ini sungguh keterlaluan. Aku segera menghampirinya.

“Hya… berhenti” pekikku begitu tinjuan namja itu sudah hampir melayang ke pipi korbannya.

Namja itu menoleh. Dan… ah aku tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi pada diriku. Serasa ada aura aneh, tatapan matanya begitu tajam, dan ekspresi wajahnya menunjukkan kalau namja ini sangat dingin dan kaku. Tapi aku sama sekali tidak takut, selama aku berada di pihak yang benar. “hya…manusia macam apa kau, beraninya menghajar orang tua”

Namja itu melepas cengkraman tangannya. Ahjushi tadi langsung lari terbirit-birit dari tempat itu. Ah… mungkin saking takutnya ahjushi itu bahkan lupa berterima kasih padaku karena telah menyelamatkannya.

Kembali lagi pada namja dengan tatapan tajam di depanku ini. Ia tidak berkata apa-apa. Ia hanya menatapku dengan ekspresi yang sulit kubaca, maksudku, ekspresinya terlalu datar.

Aku tidak menggubris tatapannya yang tajam mencemkam itu “kau taruh di mana sopan santunmu sebagai anak muda?” aku terus membentaknya.

Ah sial… tidak ada perubahan sedikitpun dari ekspresi dinginnya. Sampai ketika seorang yeoja separuh baya menghampiri namja itu. Aku begitu terkejut, ahjumma itu juga penuh lebam di wajahnya. Apa namja muda itu juga menghajarnya. Kurang ajar seka__

“terima kasih anak muda… aku kira, aku akan mati” ucap ahjuma itu dengan suara bergetar menahan tangis.

Namja muda itu mengelus pundak ahjuma “sebaiknya anda lapor ke Polisi, bagaimanapun juga, yang pria itu lakukan pada anda sudah termasuk tindak kriminal. Ini juga demi keselamatan anda selanjutnya”

Ahjumma itu mengangguk “aku akan ke kantor polisi setelah ini. Sekali lagi terima kasih…” ahjuma itu hendak beranjak peri “ah… siapa namamu nak? “

Namja muda itu mengulas senyum yang sangat tipis, terlalu samar bahkan hampir tak terlihat “panggil saja Tao…”

Aku seperti merasakan sesuatu yang sulit kudeskripsikan. Bukan hanya wajahnya yang terlihat dingin, namanya juga seperti…

“baikah… nak Tao… ahjumma pergi dulu. Sekali lagi terima kasih” dan ahjuma itu pun benar-benar pergi.

Tinggallah aku dengan bodohnya masih berdiri di hadapan namja ini. Aku jadi salah tingkah sendiri, setelah aku membentak-bentaknya tidak jelas.ah… habis ini, pastilah aku yang akan dihajarnya. Bagaimana kalau dia membuatku babak belur, bagaimana kalau dia mematahkan kaki dan tanganku, bagaimana kalau dia berbuat macam-macam padaku sampai akhirnya aku tidak bisa bertemu lagi dengan Kris oppa… bagaimana kalau__

Namja itu berjalan menghampiriku. Aku refleks mundur ke belakang dan pasang kuda-kuda. Aku memang tidak punya skill apa-apa dalam ilmu bela diri, tapi setidaknya aku harus memasang tampang siap bertahan, ini antara hidup dan mati persoalannya. Namja itu terus melangkah mendekatiku, aku sudah siap berteriak…

Tap… tap… tap…

Bahkan suara langkahnya terdengar begitu menyeramkan.

“mau apa kau?” tanyaku panik. Aku mulai keringat dingin

Namja yang mengaku bernama Tao itu sedikit merunduk, menyejajarkan wajahnya dengan wajahku… yah… tubuhnya memang sangat tinggi (atau aku yang pendek). Ya tuhan… kalau ini adalah akhir dari hidupku, berikan aku kesempatan untuk bisa memberitahu oppa kalau aku mencintainya.

Matanya yang tajam menatapku, seolah menikamku. Aku sudah hampir berteriak…

“bisa nya datang” lirih namja itu tepat di depan wajahku.

“ng?”

“bis nya datang, atau kau mau menunggu sejam lagi untuk bis berikutnya?”

Aku langsung tersentak “ah iya…” aku langsung berlari menuju bis yang pintunya sudah hampir tertutup. Aku segera naik dan memilih kursi yang kosong (memang cukup lengang hari ini). Bis itu berjalan, aku menatap keluar jendela, namja yang bernama Tao itu terus melihat ke arahku. Ya Tuhan… auranya sangat dingin, menakutkan dan itu membuat jantungku berdegup kencang. Oke… dia memang tidak berbuat jahat padakuu. Tapi tetap saja… ahhh…Semoga aku tidak pernah bertemulagi dengannya. Aku takut!

***

Ah Young POV

Hari ini mata pelajaran Bahasa Ingrris ada di jam ke 3. Semakin hari, aku semakin tidak sabar menantikan jam pelajaran itu. Bukan karena aku suka Bahasa Ingrris, jelas saja karena aku suka guru yang membawakan mata pelajaran itu. Sekarang sedang ada pelajaran Matematika, dan aku bisa melihat wajah teman-temanku yang kebingungan memandangi deretan rumus aneh yang telah diciptakan Kim sonseng di atas.

Aku sediki tersentak saat pintu kelas diketuk. Padahal seluruh makhluk di muka bumi sangat tahu kalau Kim Sonseng paling tidak suka di ganggu saat ia sedang serius mengajar. Lihat saja wajahnya yang mengeras dan keningnya yang berkerut. Dengan pribadi temperamental seperti itu, tidak heran kenapa di usianya yang ke 34 tahun dia masih single, bahkan ada siswa yang tega melabelinya perawan tua. Menurutku, usia 34 memang sudah terlalu matang untuk seorang yeoja menikah, kenapa Kim sonseng tidak memikirkan pernikahan?

“masuk!” sahut Kim sonseng-nim  masih dengan ekspresi wajahnya yang serius.

Detik selanjutnya pintu kelas terbuka. Awalnya aku tidak begitu peduli siapa yang masuk ke kelas kami. Tapi begitu aku melihat sosoknya, aku hampir saja terjatuh dari kursi kalau saja Hye Min tidak menyangga tanganku

“kau kenapa?” tanya Hye Min…

Aku menggeleng

“wajahmu pucat” tegur Hye Min

Ah benarkah???  Apa sekuat itukah pengaruh aura sosok itu.

Suasana kelas langsung heboh, terutama para siswi. Mereka asyik berkasak-kusuk sembari membetulkan dandanannya. Bahkan Hye Min tidak bisa menyembunyikan senyuman malu-malunya. Wajahnya merona dan sesekali dia menyikutku “Kris sonseng ada penantang…” lirihnya

Ya Tuhan… Hye Min pasti sedang gila, kenapa dia berani menyejajarkan sosok menakutkan ini dengan Kris oppa yang sempurna itu? Dan lihatlah… bahkan Kim sonseng merubah mimik wajahnya yang tadi sekeras batu, kini selembut kapas. Maksudku… siapa yang bisa menduga kalau wajah sekeras Kim sonseng bisa mengulas senyum ramah juga???

“kau siswa baru itu?” tanya Kim sonseng dengan intonasi suara yang baru kali ini kudengar selama aku menjadi muridnya di sekolah ini.

“nae sonseng nim” jawab sosok itu, dan aku semakin merinding. Suara itu…

“baiklah… perkenalkan dirimu pada teman-teman barumu”

“nae sonseng-nim” sosok itu kini berdiri di depan..dan ia melihat ke arahku, mata kami bertemu, sontak aku memalingkan wajahku, dan pura-pura serius membaca buku. Jantungku berdegup kencang. Aku yakin ini adalah bentuk ketakutan yang luar biasa.

Sialnya di kelas ini hanya aku yang merasakan hal ini… yang lain hanya histeris, sangat terpesona dengan sosok di depan ini.

“Annyeonghasimnika… jheo neun Huang Zhi Tao imnida. Nae… aku dari china, umurku 18 tahun,  bahasa Koreaku sedikit kacau, jadi mohon bimbingan kalian semua. bangapseumnida” ucapnya  dengan suara lantang.

“bangapseumnida Tao-shii” sahut teman-teman sekelasku, lebih dari sekedar kompak. Aku bahkan bisa merasakan kalau mereka berlomba-lomba menebarkan bintang-bintang di ruangan ini. Lihatlah bagaimana genitnya gerlingan-gerlingan mereka.

“Ah Young-ah, namanya Tao… keren, sekeren orangnya…” Hye Min sudah tidak bisa menyembunyikan keterpesonaannya, dia bahkan mencubitku tanpa ampun.

“Tao hokseng…… silakan pilih bangku di belakang siswi yang mengenakan pita abu-abu itu” instruksi Kim sonseng

Tunggu, pita warna apa tadi? Abu-abu? Aku langsung panik, aku mengitarkan pandanganku ke seluruh ruangan, dan jelas saja, yang berpita abu-abu hari ini hanyalah aku. Dan memang bangku kosong yang ada hanyalah bangku di belakangku.

Tao melintasi bangkuku, ia sempat berhenti sejenak tepat di sebelahku, dan aku berusaha menyibukkan diri. Saking paniknya, pulpenku terjatuh, sialnya pulpen itu terjatuh persis di dekat sepatunya, aku segera membungkuk untuk memungutnya, tapi kalah cepat oleh Tao. Dan ironis, tanganku justru menapak di atas punggung tangannya yang tengah memungut pulpenku, aku terkejut, saat kuangkat wajahku,,,

…………………………………………………..

Entah ini apa… aku tidak tahu apa sebutannya. Bisa dibilang ini petaka. Menatapnya dengan jarak yang jauh saja sudah membuatku merinding. Dan sekarang, wajah namja itu berada persis di depan wajahku, dan bisa kuhitung hanya sekitar 10 cm dari wajahku. Matanya itu… tatapannya itu….

Deg…deg…deg…deg…deg…

Satu yang kuminta dari Tuhan… semoga suara degup jantungku yang tidak beraturan ini tidak sampai kedengaran oleh siapapun.

Dengan sigap aku membetulkan posisi dudukku dan kembali menyibukkan diri. Kenapa ini? Kenapa aku merasa seperti ini, tubuhku serasa panas, buktinya aku bahkan berkeringat. Orang ini betul-betul punya aura yang menakutkan.

“kalian saling kenal?” bisik Hye Min begitu kami memastikan bahwa Tao sudah duduk di bangkunya

Aku menoleh ke Hye Min “tidak… dan aku berdoa tidak akan kenal dengannya”

sekian

tamat

Fin

end

wkwkwkwkwkwk

Bersambung ke part 2

13 respons untuk ‘{FF} Devil Behind Me_Part 1

  1. Sepertinya tao begitu dingin sampe bkin ah young gelagapan gtu,hahaha
    Siapa yg bisa memungkiri pesona kris.. Seneng bgt d ajak k apartement’y..
    Ga ragu untuk bilak .. Baik lah aku mau.hahaha

    Aku next part ya thor

  2. wusshh.. bru pertama kali baca ff straight cast’y Tao,,keren thor.. ak suka peran Tao yg dingin.. cocok bgt, huaa.. psti keren bgt tuh. apa lagi mata’y yg tajam,,aduuhh… itu pasti keren.. trus pas lgi berantem,,waduuh.. pengen deh liat ato gk ak jdi org yg ditolongin #ngimpi -_-
    Tao jga gk kalah ckep kok sma Kriss,,muka’y sma” dingin,sma” tinggi tegap,,tatapan mata’y jga sma” menusuk.. udah kaya kembar tp gk identik #apaan??
    hahaha 😀 yasudah,,saya mau lanjut ke part selanjut’y aja lah.. bye~ #plakk

  3. tao seserem apa siy???lawan ane klo berani*dtiupin api sma om kris aja kabur..#gubraak
    ah young jd suka sma sapa niy???tao apa om kris???
    ane bca yg next chapt ya…hehe
    ^^

  4. tao aura nya serem bgt thorr kkk 😀 sampe ah young ketakutan wkwk
    lebih suka ahyoung sama tao kkk 😀
    kerennn bgt thorr… waktu tao nyelametin ahjumma

    daebakk pokoknya thorr ^^

  5. Hhhahhhaa… Si Tao serem banget ya kayanya xD

    *bayangkan aslinya* si Mr. Aegyo xD
    Ckkck…
    #sakit perut *ngakak.. #lho (?)

    Cewe”a -.-” rempong amat parfum’a….. XD saya terbunuh langsung kalo disitu…

    Eh min :3 maaf sedikit kritikan.. Beberapa kata ada yang Typo a.k.a salah tulis..
    Awal’a bingung tp pas baca lanjutan’a sih.. Ya… nyambung :p

    Excellent.. 🙂

  6. Aku telat baca ff ini masa. Hihihi. Adooh, gurunya kris. Aku juga bakalan ngabisin berliter-liter parfum tuh, mandi kembang 7 rupa, seragam disetrika smpe jebol. Haha. Wkwk
    Yaelah, suka sm guru sendiri. Xixi. Asik juga tuh. Tapi sayangnya guru sekolahku kagak ada yg kece X_x (knp malah curhat??? Alay kumat -______-) Kasian si ah young bagadang belajar masakan barat sampe dimarahin eommanya. Eh, ternyata kris minta diajarin masak makanan korea. Huahaha. Cinta emang butuh pengorbanan. Hihihi
    Pasti Tao mengahajar penjahatnya pake adegan wushu kkk~ lol. Part 1 satunya pendek yah, hihihi

  7. halo kaka *lambai2

    neomu bogoshippoyo~ :3
    tao semenyeramkan itukah tao? Ana lg kepincut ama bibirny masa wkwkwk stlah trollnya chen, dimple lay, tngan baek, gigi luhan yg monyong /hug luhan/ lalu aegyo gagal kris ._.v skrg bibir tao bwt jejeritan dlm hati..ya allah sadarkan ana skrg juga T_T

    okai ah young lucu amat dah pake parfum sbnyk itu, emg hye min ga puyeng apa yg disampingnya, tp ana mw ngacungin jempol bwt ah young ud berani ngedeketin kris ditengah badai wanita skitarnya bwakakakakak~ maju terus pantang mundur yeaaah~

    tao kutunggu pesonamu xD, ini pendek yah kaka ato ana yg salah.. ^^v

  8. Ah young…
    Ah young…
    Orang seganteng setampan secetar sekeren tao kok di takuti…
    Hadeeeh…
    Dasar aneh, wkwkwkwk,
    kalo di skolah aku ada guru segante kris n skelas sm org sekeren tao pasti udah hidup bagai di surga aku#plak..
    Haha
    keren thor critanya, itu td yg tlfnan sma kris siapa? Kok kyanya panik banget,
    trus org yg di tlg tao td korban KDRT ya, haha
    tau ah, gelap….

    Udah deh lgsung ke next chap aja…

  9. tao like devil buat ah young kkkk~
    mau juga punya guru kaya kris apa lagi dapet temen sekelas kaya baby tao ._.
    banyakin adegan romantis pliiissss
    chapt 1 keren lanjut chap berikutnya ya thor

  10. ada cinta segi delapankah(?)….eh segi3 maksudx….hadeehh….^^”

    ninggalin jejak dlu….langsung part 2 ah…. ( di plototin author ):-)

  11. Akhirnya ini novel straight pertama yang aku baca lagi setelah hampir berbulan-bulan berkutat dalam dunia YAOI, hehehe Jujur aku lebih seneng gaya bahasa yang ada di YAOI list Author=) Tapi yang ini juga bagus. Karakter Krisnya kebayang banget, aku jadi senyum-senyum sendiri pas adegan di Perpustakaan. Kris emang mau diem juga udah keren haha Penasaran sama Tao, bakal ada hubungan apa dia sama Ah Young.=))

Tinggalkan Balasan ke My Angel Su ho Batalkan balasan